Tuntut Honor, Penjaga Tutup Sekolah di Jayapura
Merdeka.com - Sejumlah siswa sudah sebulan tidak bisa belajar di SMP Satu Atap (Satap) Kanda, Distrik Waibhu, Kabupaten Jayapura, Papua. Pintu sekolah dipalang penjaganya yang menuntut pembayaran honor.
Aksi pemalangan ini menjadi viral di media sosial (medsos). Langkah sang penjaga sekolah menuai komentar pro dan kontra dari netizen.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Jayapura Ted Y Mokay membenarkan adanya pemalangan itu. Dia menyatakan tindakan itu dilakukan penjaga sekolah.
"Pemalangan di (SMP) Kanda seperti begini, itu ada penjaga sekolah yang jarang datang ke sekolah dan dia sebenarnya juga tidak ada (memiliki) SK sebagai penjaga sekolah. Karena itu, pihak sekolah tidak berani membayar atau memberikan honor kepada dia (penjaga sekolah)," kata Ted Mokay, Selasa (9/11).
Ia melanjutkan, SK penjaga sekolah sebagai pegawai tidak tetap (PTT) dikeluarkan setiap tahun. Si penjaga itu tidak lagi mendapatkan SK itu.
Selain itu, kata Ted Mokay, SMP Satap Kanda merupakan sekolah kecil. Kepala sekolah menyatakan anggaran mereka terbatas, sehingga tidak bisa membayar sang penjaga.
"Kemudian dana BOS untuk sekolah itu belum cair, maka pihak sekolah atau kepala sekolah belum bisa membayar honor penjaga sekolah tersebut. Kitong mo bilang penjaga sekolah, tapi dia tidak ada SK-nya juga," sambungnya.
Setiap kali datang ke sekolah, penjaga sekolah ini tetap minta dibayar. Dia pun sudah berulang kali melakukan aksi pemalangan di sekolah itu.
"Kalau dikasih uang, nanti dia buka. Tapi kalau tidak dikasih, nanti dia palang lagi," katanya.
Ted mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan pihak sekolah. Dia meminta mereka untuk melaporkan persoalan itu ke pihak kepolisian.
"Saya sudah bilang ke kepala sekolah untuk lapor polisi saja. Kalau memang begitu terus, biar dia juga sekalian dikasih pengertian. Kalau tidak ada SK, maka tidak bisa dibayar. Jika mau dibayar honornya, tidak ada SK, ya itu salah. Itulah persoalan yang terjadi di (SMP) Kanda," sebutnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak Ingin Kehilangan Siswa Unggul Papua, Kemendagri Bakal Bereskan Tunggakan Beasiswanya
Tak Ingin Kehilangan Siswa Unggul Papua, Kemendagri Bakal Bereskan Tunggakan Beasiswanya
Baca SelengkapnyaMata Terkena Patahan Kayu Main di Sekolah, Siswa SD di Jombang Alami Kebutaan
Kejadian itu sendiri bermula saat jam kosong pelajaran pada Senin (9/1) lalu.
Baca SelengkapnyaSaat Upacara Penutupan Prajurit Dikmaba Kopassus, Salah Satu Orangtua Ingin Sang Anak Jadi 'Bintang Lima'
Banjir tangis haru mewarnai Upacara Penutupan Pendidikan Pertama Bintara Kopassus Tahun 2023. Simak informasi selengkapnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Guru di Kupang Dituduh Cabuli 4 Siswa dalam Kelas dan Perpustakaan 3 Hari Berturut-turut
Seorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca SelengkapnyaPemerintah Angkat 1,7 Juta Honorer jadi PNS, Guru Malah Respons Begini
Sayangnya upaya pengangkatan tenaga honorer berpotensi menimbulkan masalah.
Baca SelengkapnyaModus Pura-Pura Disuruh Menjemput dari Sekolah, Pria Berjaket Ojol Diduga Cabuli Siswa SD
Seorang bocah perempuan yang masih duduk di bangku SD diduga dicabuli pemuda di sebuah rumah kosong di Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang.
Baca SelengkapnyaDilaporkan Hilang, Siswi SD di Bandung Akhirnya Ditemukan, Ternyata Dibawa Teman Pria
Dia dibawa oleh seorang pria berinisial A (18) yang dikenal melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaDijadwalkan akan Gelar Pleno Rekapitulasi Suara, Kantor KPU Jayapura Malah Digeruduk Massa
Massa yang hadir menduga ada pelanggaran seperti pengurangan, penambahan, hingga pengalihan suara yang dilakukan PPS dan PPD kepada dari caleg lain.
Baca SelengkapnyaSosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub
Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca Selengkapnya