Keluarga Pejuang Kecam Perusakan Tugu Nama Jalan Pahlawan di Cianjur
Merdeka.com - Tiga tugu penjelas nama jalan pahlawan di Cianjur dirusak orang tak dikenal. Perusakan itu membuat informasi sejarah yang tertera tidak lagi bisa dibaca.
Ketiga tugu penjelas nama jalan tersebut adalah Harun Kabir, Suroso, dan Adi Sucipta (Asmin Sucipta). Aksi vandalisme itu pun membuat pemandangan di sekitar jalan tersebut tidak asri lagi.
Dengan adanya aksi perusakan itu Historika Indonesia dan keluarga para pahlawan yang menjadi nama-nama jalan di Cianjur, mengecam tindakan para pelaku pengrusakan. Kepolisian Resort Cianjur didesak untuk mengusut dan menangkap para pelakunya.
"Ketegasan sikap dan konsistensi dari Pemkab Cianjur tersebut sangat diperlukan mengingat selain beberapa situs sejarah yang telah dirusak juga banyak situs-situs sejarah yang terbengkalai," ujar Direktur Eksekutif Historika Abdul Basyith dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/8).
©HistorikaSalah seorang keluarga pejuang Harun Kabir, Adhie Ahmad Kabir merasa kecewa dengan ulah para perusak yang buta sejarah. "Sangat mungkin mereka tidak mengetahui cerita atau kisah dari isi dari situs penjelas nama jalan yang dirusaknya," ujar Adhie Kabir, yang merupakan cucu Harun Kabir.
Pihak Historika juga sudah membuat laporan yang ditujukan kepada Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk segera menuntaskan kejadian ini. Pemkab Cianjur pun diminta merevitalisasi kembali terhadap tugu penjelas nama jalan sehingga bisa kembali dimanfaatkan oleh masyarakat.
Sebetulnya, kejadian ini bukan kali pertama. Sebelumnya, kami juga sudah membuat surat protes kepada aparat keamanan dan pejabat terkait di Cianjur atas rusaknya tugu penjelas nama jalan sekitar Agustus 2018. Salah satu prasasti yang kami bangun, dengan dukungan dari Kemendikbud dan Pemkab Cianjur, juga sempat di corat-coret. Namun, berhasil kami bersihkan dan pulihkan kembali.
"Semoga setelah kejadian ini, aksi perusakan tugu penjelas nama jalan tidak terulang lagi. Dan semoga masyarakat semakin mengetahui arti penting sejarah dan selalu menghargai jasa para pahlawan yang sudah berjuang membebaskan negeri ini dari penjajahan," tukasnya.
Sebagai informasi, tugu penjelas nama jalan di Cianjur, Jawa Barat, digagas oleh Historika Indonesia, sebagai lembaga atau komunitas yang menerima dana hibah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2017.
Ide atau inisiatif membuat tugu tersebut dilatarbelakangi oleh masih banyaknya warga yang belum mengetahui informasi pahlawan lokal yang namanya dijadikan sebagai nama jalan.
Padahal, seperti tercatat dalam beberapa kesaksian para pelaku sejarah, pada 1945-1949, Cianjur merupakan salah satu kantong perlawanan para pejuang Indonesia yang krusial, baik saat berhadapan dengan tentara Inggris, maupun kala melawan militer Belanda.
Ada lebih dari 10 pertempuran yang terjadi di Cianjur, salah satunya adalah Pertempuran Cisokan yang tercatat dalam dokumen tentara Inggris, Journal of the 8th, Gurkha Rifles Regimental Association (UK), Nomor 16 (March 1993) berjudul: 'The Battle of Tjirandjang Gorge'.
Salah satu pejuang Indonesia yang aktif melawan tentara Inggris antara 1945-1946 adalah A.Sutjipta. Tempat beliau menjalankan aksinya itu lantas kami (Historika) buatkan tugu sebagai penanda telah terjadi pertempuran di sana.
Tugu penanda jalan juga kami persembahkan kepada Suroso, Harun Kabir, Tjijih Warsih, Raden Arya Cikondang dan Pangeran Hidayatullah. Mereka itu merupakan pahlawan yang berasal dari Cianjur (kecuali Pangeran Hidayatullah, pahlawan asal Banjarmasin yang diasingkan ke Cianjur). Meski belum ditetapkan sebagai pahlawan nasional, namun jasa mereka melawan penjajah patut dihargai dan dikenang.
Tugu yang dilengkapi dengan informasi singkat sejarah pahlawan, juga kami lengkapi dengan barcode, yang terhubung dengan database kami di arsipIndonesia.com Diharapkan generasi saat ini, generasi milenial, bisa dengan mudah mengaksesnya dan mengetahui betapa berjasanya pahlawan itu.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala desa berinisial S itu sebelumnya ditangkap polisi bersama dua tersangka lainnya yaitu A dan AS di lokasi terpisah pada Minggu (25/2).
Baca SelengkapnyaKhusus di Jalan Jenderal Sudirman - MH Thamrin, penutupan jalan dilakukan mulai hari ini, Minggu (31/12) dari pukul 19.00 Wib sampai Senin (1/1) pukul 01.00 Wib
Baca SelengkapnyaGuyuran hujan lebat menyebabkan kawasan Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, terendam banjir, pada Kamis (4/1/2024) sore.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Alat peraga kampanye milik peserta pemilu yang dipasang di area pemakaman umum dan median jalan melanggar aturan.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaCak Imin ini pun diajak oleh mantan Gubernur DKI Jakarta untuk mengulang kembali ucapannya.
Baca SelengkapnyaAsap pembakaran jerami sangat berbahaya untuk pengguna jalan tol. Pemandangan pengemudi sangat terbatas terhalang asap.
Baca SelengkapnyaSejumlah ruas jalan di Jakarta Utara tergenang banjir akibat hujan deras yang melanda wilayah ibu kota.
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Pakuan, Desa Sukasari, Kecamatan Dawua, Kabupaten Subang Jawa Barat, bahu membahu membersihkan jalan raya dengan cara mengepel.
Baca Selengkapnya