Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tugu Australia dan Tugu Perabuan Jepang, Situs Bersejarah di Kota Tarakan

Tugu Australia dan Tugu Perabuan Jepang, Situs Bersejarah di Kota Tarakan Situs Sejarah di Kota Tarakan. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Kota Tarakan tak hanya elok akan keindahan alamnya yang mempesona. Di Kota ini juga kaya akan situs-situs bersejarah yang bisa disambangi wisatawan yang suka sejarah. Situs-situs bersejarah di kota ini kebanyakan berasal dari tragedi Perang Dunia II yang terjadi di Tarakan pada 1942 dan 1945.

Lalu apa saja situs bersejarah di Kota Tarakan yang bisa dikunjungi saat berwisata ke kota Berjuluk Bumi Paguntaka ini? Simak ulasannya:

Tugu Australia

Tugu Australia merupakan salah satu bukti sejarah pergolakan politik pada Perang Dunia II di Kota Tarakan. Tugu Australia terletak di Markas Kodim 0907 Tarakan di Jalan Pulau Kalimantan atau sekitar 400 meter dari Kantor Wali kota Tarakan. Karena lokasinya berada di dalam markas militer, wisatawan yang ingin melihat tugu tersebut harus meminta izin terlebih dahulu kepada pihak Markas Kodim 0907 Tarakan.

situs sejarah di kota tarakanTugu Australia©2021 Merdeka.com

Tugu Australia merupakan tugu peringatan yang dibangun untuk memperingati gugurnya 225 tentara Australia dari brigade 26 divisi 9 dalam pertempuran untuk membebaskan Tarakan dari pendudukan Jepang. Di belakang tugu ini dulu merupakan makam para tentara yang gugur. Namun, atas permintaan pemerintah Australia, keseluruh makam dipindahkan ke negara asalnya.

Pada monumen, tertulis sebuah perjanjian yang berbunyi: "Tiang dan jeruji peringatan ini menandai pintu masuk ke pemakaman Perang Tarakan yang asli tempat 225 serdadu Australia dari brigade ke-26 divisi ke-9, Australia gugur dalam pertempuran pembebasan Tarakan dari pendudukan Jepang pada tanggal 1 Mei 1945 s/d 15 Agustus 1945. Plakat ini sebagai peringatan serta catatan resmi sejarah perjuangan mereka yang gagah berani supaya kita tidak melupakannya".

Tugu Perabuan Jepang

Salah satu situs yang harus dikunjungi ketika melakukan wisata sejarah di Kota Tarakan adalah Tugu Perabuan Jepang. Makam Jepang ini hanya berjarak sekitar 4 kilometer dari pusat kota.

situs sejarah di kota tarakanWali Kota Tarakan Khairul Mengunjungi Tugu Perabuan Jepang©2021 Merdeka.com

Tugu Perabuan Jepang berbentuk segi empat pipih setinggi 2 m dan lebar 50 cm yang bertuliskan huruf kanji. Tugu ini dibangun pada 1933 yang membuktikan sebelum pendudukan Jepang, sudah ada orang-orang Jepang di Tarakan yang berdagang. Saat Perang Dunia II berkecamuk, tugu ini digunakan sebagai lokasi untuk membakar para jenazah tentara Jepang yang gugur dalam perang.

Banyaknya pejuang Jepang yang tewas ketika berperang di Tarakan membuat di tempat ini banyak dikunjungi warga Jepang. Setiap tahunnya, dipastikan selalu saja ada turis Jepang yang datang untuk berziarah dan melakukan upacara perabuan. Tugu ini berada di Jalan Imam Bonjol, Gg.III, Pamusian, Kota Tarakan.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Peninggalan Kerajaan Tarumanegara, Berikut Daftar dan Sejarahnya
Peninggalan Kerajaan Tarumanegara, Berikut Daftar dan Sejarahnya

Peninggalan-peninggalan ini dapat memberi pandangan yang menarik tentang peradaban kuno kala itu.

Baca Selengkapnya
Tabrakan dengan KA Lokal Bandung, Begini Sejarah Kereta Turangga Namanya dari Hewan Tunggangan Bangsawan
Tabrakan dengan KA Lokal Bandung, Begini Sejarah Kereta Turangga Namanya dari Hewan Tunggangan Bangsawan

Kereta api Turangga adalah salah satu kereta api yang memiliki sejarah panjang, nama kereta ini diambil dari kendaraan mitologi tunggangan para bangsawan Jawa.

Baca Selengkapnya
10 Kota Tertua di Indonesia Menurut Sejarah, Ada yang Usianya Ribuan Tahun
10 Kota Tertua di Indonesia Menurut Sejarah, Ada yang Usianya Ribuan Tahun

Menurut buku Badan Pusat Statistik (2010) Indonesia memiliki sejarah panjang yang mencakup periode sebelum kemerdekaan. Terutama beberapa kota tertua.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penampakan Daerah Paling Kotor di Jepang Banyak Sampah Di mana-mana, 'Orang Jepang Aja Ogah Ke Sini'
Penampakan Daerah Paling Kotor di Jepang Banyak Sampah Di mana-mana, 'Orang Jepang Aja Ogah Ke Sini'

Begini penampakan daerah terkotor di Jepang sampai ditemukan banyak sampah sepanjang jalan.

Baca Selengkapnya
Sejarah Kurug, Pakaian Jawa Kuno yang Sudah Ada di Abad ke-10
Sejarah Kurug, Pakaian Jawa Kuno yang Sudah Ada di Abad ke-10

Dulu, busana ini memiliki makna yang digunakan hanya pada acara-acara formal. Namun, zaman telah berubah, kini telah melebur menjadi pakaian sahari-hari.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Kandangan Jawa Barat, Siap Tampil pada HUT RI ke-78 di Istana Merdeka
Mengenal Tari Kandangan Jawa Barat, Siap Tampil pada HUT RI ke-78 di Istana Merdeka

Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap mengirimkan keikutsertaan Tari Kandangan pada 17 Agutus di Istana Merdeka

Baca Selengkapnya
Sejarah Pertempuran Lima Hari Lima Malam, Perang Tiada Henti Pasukan TRI Melawan NICA di Kota Palembang
Sejarah Pertempuran Lima Hari Lima Malam, Perang Tiada Henti Pasukan TRI Melawan NICA di Kota Palembang

Perjuangan dan semangat yang dimiliki pasukan tentara Indonesia melawan Belanda demi mempertahankan kemerdekaan begitu besar dalam peristiwa ini.

Baca Selengkapnya
Ada Apa Puluhan Tentara Australia Datangi Mako Pangkalan Udara Angkatan Laut Juanda Surabaya? Sosoknya Prajurit Pilihan Negeri Kanguru
Ada Apa Puluhan Tentara Australia Datangi Mako Pangkalan Udara Angkatan Laut Juanda Surabaya? Sosoknya Prajurit Pilihan Negeri Kanguru

Prajurit Angkatan Darat Australia menggeruduk Markas Komando (Mako) Pangkalan Udara Angkatan Laut (Lanudal) Juanda, Surabaya, Selasa (22/8). Ada apa?

Baca Selengkapnya
Dua Bangkai Kapal Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Laut China Selatan, Muatan 100.000 Porselen dan Kayu Masih Utuh
Dua Bangkai Kapal Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Laut China Selatan, Muatan 100.000 Porselen dan Kayu Masih Utuh

Dua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644.

Baca Selengkapnya