Toleransi antar-kelompok dinilai jadi benteng keutuhan NKRI
Merdeka.com - Masyarakat harus memperkokoh kerukunan untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar tidak mudah dipecah belah. Pancasila sebagai ideologi negara harus dipegang teguh.
"Semua warga negara memiliki hak dan kewajiban sama untuk membuat majunya negara. Dan itu memang dibutuhkan mentalitas baru, tidak cukup dengan mentalitas lama," kata Wakil Ketua Majelis Tarjih PP Muhammadiyah, Hamim Ilyas dalam keterangannya, Kamis (7/12).
Untuk itu, dia meminta kepada masyarakat agar menyadari sekarang zaman sudah berubah. Bahkan muncul istilah 'zaman now'. "Ketika 'zaman now' hubungan antar-agama itu sudah terbuka. Perubahan ini yang harus disadari oleh umat," tuturnya.
Menurut Hamim, untuk mengubah mentalitas lama ke mentalitas baru di masyarakat harus ditempuh melalui jalur pendidikan. Dia mengatakan, pendidikan memiliki empat fungsi, sebagai proses membentuk pribadi, membentuk warga masyarakat, membentuk warga negara dan membentuk tenaga kerja. Terpenting kesadaran untuk hidup rukun.
"Ini yang harus disadari masyarakat agar mereka mau hidup bersama dengan berbagai etnis, agama, kelompok agar menjadi benteng demi menjaga persatuan," ujarnya.
Dia tidak memungkiri saat ini ada kelompok-kelompok tertentu berusaha menciptakan sebuah kelompok yang dapat merusak citra Islam. Hamin terus mengingatkan persaudaraan tidak hanya dibatasi kekeluargaan sampai ke negara saja, tapi persaudaraan itu untuk seluruh umat manusia.
"Janganlah membentuk kelompok demi kepentingan sendiri yang ujung-ujungnya malah dapat memecah belah masyarakat di negara ini," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penting menjaga keberlangsungan lingkungan masyarakat yang damai dan toleran.
Baca SelengkapnyaMemperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Masyarakat tidak boleh semena-mena melanggar hak dari mereka yang dianggap berbeda.
Baca SelengkapnyaDengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Jokowi, sikap toleran dan moderat NU dalam beragama adalah inspirasi yang patut dicontoh oleh dunia internasional.
Baca SelengkapnyaJangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaMenariknya sahur keliling yang digagas istri Presiden Keempat RI itu melibatkan umat lintas agama
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaMental ideologi adalah sikap dan cara berpikir yang sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang menjadi dasar negara Indonesia, seperti Pancasila.
Baca SelengkapnyaPerkuat juga solidaritas, empati, dan tolong-menolong antar-sesama tanpa memandang perbedaan agama atau kepercayaan.
Baca Selengkapnya