TNI Minta Masyarakat Tak Bantu Kelompok MIT
Merdeka.com - Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 132/Tadulako, Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf menegaskan, kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang membantai satu keluarga di Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng) sama sekali tidak mencerminkan perjuangan nilai-nilai Islam.
Dia menegaskan, tidak ada satupun ajaran dalam agama Islam baik yang tertuang dalam kitab suci Alquran maupun hadis yang membenarkan aksi kelompok teroris yang mengatasnamakan MIT itu.
"Mereka tidak memperjuangkan pemahaman Islam. Tidak ada ajaran dalam agama Islam yang mengajarkan seperti apa yang kelompok MIT tersebut lakukan. Mereka hanya menamakan kelompoknya MIT," katanya di Palu, Minggu (29/11).
Oleh sebab itu, Farid mengajak, seluruh lapisan masyarakat Sulteng tanpa memandang agama, suku maupun ras saling membantu agar masalah kelompok teroris MIT segera tuntas dan tidak berlarut-larut.
"Tolong untuk masyarakat berhenti membantu kelompok MIT ini dengan menyediakan atau memberi bahan makanan dan memberikan informasi keberadaan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI)/Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang sedang melaksanakan pengejaran," ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Selain itu, dia menegaskan, tidak ada gereja yang dibakar saat peristiwa itu terjadi mengingat informasi-informasi tidak benar atau hoaks yang terlanjur tersebar di media sosial menyebutkan demikian.
"Saya ingatkan agar tidak menyebarkan video atau kabar hoaks mengenai peristiwa itu karena sangat berpengaruh besar seperti dikabarkan ada Gereja yang dibakar padahal tidak benar. Ini berpotensi menimbulkan konflik SARA," terangnya.
Farid mengungkapkan, hingga kini aparat gabungan TNI dan Polri yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Tinombo masih terus melakukan penyelidikan terhadap peristiwa tersebut dan mengejar para pelaku pembantaian.
Satu keluarga di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulteng, dibantai oleh orang tak dikenal pada Jumat (27/11) sekitar pukul 09:00 WITA pagi.
Belakangan para pembunuh diketahui merupakan anggota kelompok teroris yang mengatasnamakan MIT pimpinan Ali Kalora yang kerap berkeliaran di pegunungan Kabupaten Poso.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mitos kejatuhan cicak sering kali dianggap memiliki makna atau petunjuk tertentu.
Baca SelengkapnyaKepercayaan yang berkembang di masyarakat menjadikan kondisi yang umum ini tampak serius dan harus diperhatikan
Baca SelengkapnyaMeskipun tidak didukung oleh bukti ilmiah, namun banyak orang masih mempercayainya dan berusaha untuk mencari tahu apa sebab dari kedutan tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kejatuhan cicak merupakan fenomena atau peristiwa yang sering kali diinterpretasikan dalam konteks mitos atau kepercayaan rakyat di berbagai budaya.
Baca SelengkapnyaAda mitos yang meyakini bahwa kejatuhan kotoran cicak membawa pertanda buruk atau sial.
Baca SelengkapnyaApakah benar ada mitos tahi lalat merah yang berkembang di masyarakat?
Baca SelengkapnyaTim medis yang melakukan pertolongan menyatakan korban Serma Fedi telah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaBagi sebagian orang, kejatuhan cicak, khususnya di tangan, dianggap memiliki arti tertentu, seperti tanda baik atau malah tanda yang buruk.
Baca SelengkapnyaKisah Nyi Roro Kidul selalu menarik minat banyak orang. Ini mitos Nyi Roro Kidul yang populer di masyarakat.
Baca Selengkapnya