Tips Mudik Nyaman Bebas Macet yang Patut Dicoba
Merdeka.com - Mudik merupakan tradisi masyarakat Indonesia menjelang hari Raya Idul Fitri. Mudik juga menjadi momen yang dinantikan untuk berkumpul bersama keluarga besar.
Tahun ini, jumlah pemudik diprediksi meningkat setelah tiga tahun sebelumnya dibatasi karena pandemi Covid-19. Diperkirakan, jumlah pemudik mencapai 123,8 juta orang.
Mengingat tingginya animo masyarakat yang akan mudik, Masyarakat Transportasi Indonesia, memberikan beberapa tips agar mudik berjalan aman dan lancar. Salah satunya memilih waktu berangkat yang tepat.
"Pemudik harus memastikan jam berangkat sesuai waktu yang tepat, jangan berangkat pada saat waktu jam puncak mudik. Memastikan mendapatkan informasi pantau mudik yang disediakan oleh pemerintah, agar kita mendapatkan informasi yang valid," kata pengamat dari MTI, Revy Petragradia, Kamis (6/4).
Tak Paksakan Ketika Lelah
Tak kalah penting adalah memahami jalur yang akan dilalui pemudik, serta jalur alternatifnya. Bisa dengan memanfaatkan aplikasi bantuan Google Maps, Waze, dan lainnya.
Pemudik juga harus mematuhi rambu lalu lintas. "Pemudik mematuhi seluruh arahan, marka dan rambu-rambu yang telah disediakan oleh petugas agar memastikan kelancaran perjalanan," kata Revy.
Untuk mengurangi kemacetan dan menghindari kelelahan saat mengemudi, Revy menyarankan agar pemudik menggunakan angkutan umum ataupun mudik gratis yang telah disediakan berbagai instansi.
"Pemerintah juga mengadakan mudik bersama dan gratis, diharapkan para pengguna kendaraan pribadi khususnya motor agar dapat mengikuti program ini. Begitu juga pelibatan Perusahaan swasta, agar mereka dapat mengadakan mudik gratis untuk karyawannya yang ingin mudik," katanya.
Pastikan Kendaraan Aman
Revy juga mengimbau agar para pemudik mempersiapkan kendaraan yang akan digunakan, tidak membawa barang secara berlebihan, membawa bekal untuk di perjalanan, dan beristirahat jika merasa lelah.
Selain pemudik yang harus mempersiapkan diri, Revy juga mengatakan bahwa pemerintah telah memiliki peta lokasi kemacetan dan sudah menyiapkan jalur alternatif secara situasional.
"Sudah ada rencana untuk penerapan Contra Flow dan One way di jalur-jalur tol, dan bisa diterapkan juga di jalur-jalur arteri," ujarnya.
Kata Revy, regulasi khusus tidak diperlukan untuk mudik tahun ini.
"Menurut saya tidak perlu regulasi khusus karena terkait Traffic Demand Management sudah ada aturan sendiri dan bisa diterapkan juga untuk kegiatan mudik, baik selama mudik maupun situasional," tutupnya.
Reporter Magang: Alya Fathinah
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mabuk perjalanan rentan terjadi pada saat seseorang sedang mudik, ketahui sejumlah cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaDengan memilih tempat duduk di bus juga menjadi salah satu cara menghindari mabuk perjalanan selama di bus.
Baca SelengkapnyaIni langkah-langkah yang harus dilakukan terhadap mobil yang lama tidak terpakai usai ditinggal mudik Lebaran
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Persiapan yang matang dan pengaturan yang tepat dapat membuat perjalanan mudik menjadi lebih lancar dan menyenangkan bagi seluruh keluarga, terutama si kecil.
Baca SelengkapnyaPerhatikan keamanan dan keselamatan selama mudik jalur laut.
Baca SelengkapnyaTingginya jumlah pengguna kereta api perlu diantisipasi oleh masyarakat agar tidak terlambat sampai stasiun.
Baca SelengkapnyaBayang-bayang mabuk perjalanan selalu menghantui sebagian besar pemudik.
Baca SelengkapnyaMudik bukan hanya tentang mengejar waktu untuk berkumpul bersama keluarga, tetapi juga tentang memastikan perjalanan yang aman dan nyaman.
Baca SelengkapnyaMabuk perjalanan biasanya terjadi karena tubuh tidak terbiasa terjebak dalam perjalanan panjang
Baca Selengkapnya