Merdeka.com - Indeks kerawanan pemilu (IKP) di Jawa Barat masuk dalam kategori tinggi. Potensinya diprediksi meningkat pada kontestasi politik tahun 2024 mendatang.
IKP Jawa Barat berada di urutan keempat. Urutan pertama ditempati oleh DKI Jakarta, Sulawesi Utara, Maluku Utara dan kelima adalah Kalimantan Timur.
Terdapat empat dimensi yang menjadi tolok ukur tingkat kerawanan tersebut. Yakni, konflik sosial politik, penyelenggaraan, kontestasi dan partisipasi.
“Jawa Barat ini urutan keempat. Urutan itu ternyata dilihat dari kontestasi. Potensinya soal kerawanan hak dipilih kemudian pelaksanaan kampanye,” kata Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat (P2M) Bawaslu Jabar, Zaki Hilmi, Kamis (2/2).
“Hak dipilih ini menyangkut soal isu perempuan sebagai calon pemimpin maupun penolakan calon pemimpin berdasarkan isu sara. Kemudian, dari sisi kampanye adalah informasi hoaks, black campaign (kampanye hitam), penggunaan fasilitas negara, netralitas ASN, TNI dan Polri lalu soal money politik,” tambahnya.
Menyikapi hal tersebut, Bawaslu Jawa Barat menyatakan sudah menyiapkan antisipasi agar tingkat kerawanan bisa diatasi. Beberapa di antaranya adalah bekerjasama dengan Kominfo dan perusahaan media sosial.
Kerjasama itu dilakukan untuk menarik unggahan dari akun yang memproduksi ujaran kebencian, isu sara atau politik identitas.
“Secara umum kalau di Jawa Barat, yang rawan tinggi itu ada di Kabupaten Bandung. Trennya ini banyak yang memprediksi dan kami sendiri berupaya mengantisipasi dari analisis yang sudah muncul bahwa tingkat kerawanan jauh lebih tinggi dibanding 2019,” terang Zaki.
Dinamika kontestasi politik lebih tinggi terutama soal konsekuensi keberlimpahan pengguna media sosial, baik yang dilakukan oleh peserta pemilu atau partisipasi publik memberikan sikap dan tanggapan.
“Yang penting diantisipasi, pertama akan melakukan upaya take down, kerjasama dengan kominfo dan (perusahaan) platform medsos yang ada. Kedua penguatan literasi masyarakat. Terhadap bagaimana penggunaan medsos yang baik, bagaimana soal tahapan pemilu yang benar, pencalonan dan lainnya,” terangnya.
“yang ini bagi kita bagian dari strategi mencegah terjadinya sebaran hoaks dan blackcampaign sendiri. Kami juga sedang membentuk tim khusus, termasuk bekerjasama dengan pemuka atau organisasi agama,” pungkas Zaki. [fik]
Baca juga:
NasDem Pastikan Koalisi Perubahan Solid
NasDem soal Manuver dengan Golkar: Kita Tidak Sideback ke Zaman Kegelapan
Tawa Lepas dan Akrabnya Anies-AHY bersama Koalisi Perubahan di Markas Demokrat
Gabung Golkar, Ridwan Kamil Mengaku Tak Berambisi jadi Capres Maupun Cawapres
Kejutan PKS, Demokrat dan NasDem untuk Indonesia Pekan Depan
NasDem Ceritakan Isi Pertemuan dengan Golkar ke AHY: Saling Berbagi agar Solid
Advertisement
Menkes Bongkar 'Bisnis' Izin Praktik Dokter, Raup Ratusan Miliar
Sekitar 11 Menit yang laluMenguak Makna di Balik Ketua BIN Sebut Aura Presiden Pindah ke Prabowo
Sekitar 23 Menit yang laluDapat Dukungan Relawan KITA, Anies: Saya Dapat Amanah Perjuangkan Perubahan
Sekitar 30 Menit yang laluSuap di Sekolah Polisi, DPR Minta Kapolri juga Berantas Calo Kenaikan Pangkat-Mutasi
Sekitar 34 Menit yang laluIndo Barometer: Erick Thohir Cawapres Terkuat di Pilpres 2024
Sekitar 44 Menit yang laluKemendagri Ingatkan Pemda Terkait 8 Area Intervensi Pencegahan Korupsi
Sekitar 55 Menit yang laluUsai Klarifikasi Harta, Kepala BPN Jaktim: Semua Data & Fakta Saya Sampaikan ke KPK
Sekitar 55 Menit yang laluGibran Soal Masuk Bursa Cagub Jateng: Ya Tidak Gimana-Gimana
Sekitar 57 Menit yang laluSurvei Indo Barometer: Erick Thohir Menteri Terbaik Pilihan Publik
Sekitar 57 Menit yang laluPublik Pilih Erick Thohir Sebagai Calon Wapres Pekerja Keras
Sekitar 59 Menit yang laluIstri Pamer Harta, Direktur Penyelidikan KPK Dipanggil Dewan Pengawas
Sekitar 1 Jam yang laluRelawan Anies Ingin Pemilu 2024 Digelar Tanpa Ketakutan dan Tekanan
Sekitar 1 Jam yang laluPesan Jokowi ke Anak Muda Papua: Saya Tak Langsung jadi Presiden, Semua Butuh Proses
Sekitar 1 Jam yang laluVIDEO: Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu 50 Kg di Bungkus Teh Cina Asal Malaysia
Sekitar 3 Jam yang laluWarga Lampung Terkena Peluru Nyasar Saat Pulang Kerja, Ini Kronologinya
Sekitar 4 Jam yang laluPolisi Kantongi Identitas Sopir Fortuner Seruduk Polantas di Jakarta Barat
Sekitar 7 Jam yang laluKisah Pria Ditolak Mertua karena Jual Ikan Cupang, Kini Jadi Polisi Diminta Kembali
Sekitar 8 Jam yang laluVIDEO: Mahfud Duga Sambo Tak Akan Dieksekusi Mati, Hukuman Jadi Seumur Hidup
Sekitar 1 Hari yang laluTeddy Minahasa 'Boyong' Ahli Forensik Pernah Bela Eliezer Sebagai Saksi Meringankan
Sekitar 5 Hari yang lalu10 Tas Mewah Istri Para Pejabat Indonesia, Mulai Sambo sampai Rafael Alun
Sekitar 5 Hari yang laluCEK FAKTA: Ferdy Sambo Berlutut dan Mengemis Minta Ampun ke Bharada E?
Sekitar 1 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan Richard Eliezer Buntut Wawancara TV, Ini Kata Pengacara
Sekitar 1 Minggu yang laluAlasan LPSK Cabut Perlindungan Bharada Richard Eliezer
Sekitar 1 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan Terhadap Bharada Richard Eliezer
Sekitar 1 Minggu yang laluCEK FAKTA: Hoaks Permintaan Terakhir Sambo Satu Sel dengan Putri Sebelum Dihukum Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluTOP NEWS: Harta Miliaran Rafael Terbongkar | LPSK Kecewa Berat Eliezer Langgar Aturan
Sekitar 1 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan, Bharada E akan Diperlakukan Seperti Ini oleh Polisi
Sekitar 1 Minggu yang laluVIDEO: Duduk Perkara Hingga LPSK Cabut Perlindungan Buntut Eliezer Wawancara di TV
Sekitar 1 Minggu yang laluVaksin IndoVac Sudah Bisa Digunakan Sebagai Booster Kedua Masyarakat 18 Tahun ke Atas
Sekitar 1 Minggu yang laluHoaks, Kemenkes Terbitkan Artikel Pria Tak Vaksinasi Berefek pada Kualitas Sperma
Sekitar 3 Minggu yang laluBRI Liga 1: Enggan Berleha-leha, PSIS Maksimalkan Jeda FIFA Matchday untuk Tingkatkan Performa
Sekitar 1 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami