Tidak Dicover BPJS, Anak Korban Pencabulan Dirujuk ke RS Labuang Baji
Merdeka.com - Kasus pencabulan dilakukan pelajar sekolah menengah pertama (SMP) inisial A (15) terhadap anak sekolah dasar (SD) inisial SM (7) menjadi perhatian Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-Dalduk KB) Sulsel. Apalagi korban tidak dicover BPJS Kesehatan sehingga dirujuk ke Makassar.
Kepala Dinas DP3A-Dalduk KB, Andi Mirna mengatakan, kini SM telah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuang Baji Makassar setelah dirujuk dari RSUD Lanto Dg Pasewang Jeneponto. Ia mengungkapkan kasus kekerasan seksual dialami SM menjadi perhatian Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
"Pak Gubernur sudah menaruh atensi kasus ini. Bahkan Pak Gubernur memantau sejak awal kasus ini," kata dia.
Mirna mengungkapkan keputusan merujuk SM ke RSUD Labuang Baji, karena perawatannya tidak dicover BPJS Kesehatan. Apalagi, keluarga korban merupakan warga kurang mampu.
"Sehingga RS Labuang Baji lebih tepat untuk melakukan perawatan terhadap pasien, di samping itu peralatan dan dokter di Rumah Sakit Labuang Baji juga mampu melakukan perawatan yang dibutuhkan pasien,” ujarnya.
Mirna mengaku kini kondisi psikologis SM mulai membaik. Hal tersebut ditunjukkan korban setelah mau diajak berkomunikasi.
"Saat ini sudah bisa diajak berkomunikasi, dari sebelumnya tidak bisa," sebutnya.
Mirna menambahkan UPT Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) DP3A-Dalduk KB Sulsel terus melaksanakan pendampingan intensif baik kepada korban maupun kepada orang tua korban.
“Kami terus lakukan pendampingan untuk memantau kondisi korban, berkonsultasi dengan dokter yang lakukan penanganan, juga dengan Ibu korban melalui UPT PPA,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jeneponto, Inspektur Satu Nasruddin membenarkan terkait adanya kasus dugaan pencabulan di Kecamatan Bontoramba. Ia mengaku akibat kasus tersebut rumah milik pelaku harus dipindahkan ke dusun lain.
"Tidak ada perusakan. Itu hanya rumahnya dipindahkan ke dusun lain dan mereka sepakat," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Senin (1/8).
Nasruddin mengatakan antara korban dan pelaku merupakan satu dusun. Karena hal tersebut, rumah pelaku harus dipindahkan ke kampung lainnya.
"Mereka bersepakat, rumah pelaku pindah ke dusun lain. Kalau pelaku pulang bisa dibantai," kata dia.
Meski demikian, Nasruddin memastikan kondisi di Desa Barayya, Kecamatan Bontoramba sudah aman. Apalagi keluarga pelaku sudah menyepakati untuk pindah ke dusun lain.
"Pelaku juga sudah diamankan. Makanya sudah diamankan," sebutnya.
Sementara itu, Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Tamalatea, Aipda Syarif menjelaskan dugaan pencabulan dilakukan A terhadap SM terjadi pada pukul 17.00 Wita, Minggu (31/7). Syarif menyebut A sudah diamankan di Mapolres Jeneponto.
"Antara pelaku dan korban ini bertetangga. Korban masih kelas 2 SD, sementara pelaku masih kelas 3 SMP," tuturnya.
Syarif mengaku belum bisa memastikan apakah A melakukan pencabulan terhadap SM. Ia mengatakan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dari RSUD Lanto Dg Pasewang.
"Korban dibawa ke RSUD Lanto dg Pasewang untuk mendapatkan penanganan medis. Sementara A sudah diamankan di Mapolres," ucapnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP
Baca SelengkapnyaKasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami kecelakaan setelah menghindari pengendara lainnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pembunuhan terhadap Iwan Sutrisman Telaumbanua (21) memberi luka mendalam kepada keluarga korban.
Baca SelengkapnyaApi dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca SelengkapnyaMelihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa itu terjadi, pasien yang juga suami korban sedang disuntik hingga tertidur.
Baca SelengkapnyaBerani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca Selengkapnya