Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tidak Dicover BPJS, Anak Korban Pencabulan Dirujuk ke RS Labuang Baji

Tidak Dicover BPJS, Anak Korban Pencabulan Dirujuk ke RS Labuang Baji ilustrasi pencabulan. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Kasus pencabulan dilakukan pelajar sekolah menengah pertama (SMP) inisial A (15) terhadap anak sekolah dasar (SD) inisial SM (7) menjadi perhatian Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-Dalduk KB) Sulsel. Apalagi korban tidak dicover BPJS Kesehatan sehingga dirujuk ke Makassar.

Kepala Dinas DP3A-Dalduk KB, Andi Mirna mengatakan, kini SM telah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuang Baji Makassar setelah dirujuk dari RSUD Lanto Dg Pasewang Jeneponto. Ia mengungkapkan kasus kekerasan seksual dialami SM menjadi perhatian Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.

"Pak Gubernur sudah menaruh atensi kasus ini. Bahkan Pak Gubernur memantau sejak awal kasus ini," kata dia.

Mirna mengungkapkan keputusan merujuk SM ke RSUD Labuang Baji, karena perawatannya tidak dicover BPJS Kesehatan. Apalagi, keluarga korban merupakan warga kurang mampu.

"Sehingga RS Labuang Baji lebih tepat untuk melakukan perawatan terhadap pasien, di samping itu peralatan dan dokter di Rumah Sakit Labuang Baji juga mampu melakukan perawatan yang dibutuhkan pasien,” ujarnya.

Mirna mengaku kini kondisi psikologis SM mulai membaik. Hal tersebut ditunjukkan korban setelah mau diajak berkomunikasi.

"Saat ini sudah bisa diajak berkomunikasi, dari sebelumnya tidak bisa," sebutnya.

Mirna menambahkan UPT Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) DP3A-Dalduk KB Sulsel terus melaksanakan pendampingan intensif baik kepada korban maupun kepada orang tua korban.

“Kami terus lakukan pendampingan untuk memantau kondisi korban, berkonsultasi dengan dokter yang lakukan penanganan, juga dengan Ibu korban melalui UPT PPA,” ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jeneponto, Inspektur Satu Nasruddin membenarkan terkait adanya kasus dugaan pencabulan di Kecamatan Bontoramba. Ia mengaku akibat kasus tersebut rumah milik pelaku harus dipindahkan ke dusun lain.

"Tidak ada perusakan. Itu hanya rumahnya dipindahkan ke dusun lain dan mereka sepakat," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Senin (1/8).

Nasruddin mengatakan antara korban dan pelaku merupakan satu dusun. Karena hal tersebut, rumah pelaku harus dipindahkan ke kampung lainnya.

"Mereka bersepakat, rumah pelaku pindah ke dusun lain. Kalau pelaku pulang bisa dibantai," kata dia.

Meski demikian, Nasruddin memastikan kondisi di Desa Barayya, Kecamatan Bontoramba sudah aman. Apalagi keluarga pelaku sudah menyepakati untuk pindah ke dusun lain.

"Pelaku juga sudah diamankan. Makanya sudah diamankan," sebutnya.

Sementara itu, Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Tamalatea, Aipda Syarif menjelaskan dugaan pencabulan dilakukan A terhadap SM terjadi pada pukul 17.00 Wita, Minggu (31/7). Syarif menyebut A sudah diamankan di Mapolres Jeneponto.

"Antara pelaku dan korban ini bertetangga. Korban masih kelas 2 SD, sementara pelaku masih kelas 3 SMP," tuturnya.

Syarif mengaku belum bisa memastikan apakah A melakukan pencabulan terhadap SM. Ia mengatakan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dari RSUD Lanto Dg Pasewang.

"Korban dibawa ke RSUD Lanto dg Pasewang untuk mendapatkan penanganan medis. Sementara A sudah diamankan di Mapolres," ucapnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi Lecehkan Anak Tiri Selama 4 Tahun, Korban Alami Depresi Berat Hingga Terjerumus Miras
Polisi Lecehkan Anak Tiri Selama 4 Tahun, Korban Alami Depresi Berat Hingga Terjerumus Miras

Perbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP

Baca Selengkapnya
Miris Bayi 1 Bulan Kritis Diduga karena Perawat RSAB Harapan Kita Lalai, 'Menteri Kesehatan Wajib Periksa para Perawat'
Miris Bayi 1 Bulan Kritis Diduga karena Perawat RSAB Harapan Kita Lalai, 'Menteri Kesehatan Wajib Periksa para Perawat'

Kasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.

Baca Selengkapnya
Dokter Muda di Jambi Tewas Kecelakaan Usai Difitnah Diteraki Maling Dikejar Warga dan Polisi
Dokter Muda di Jambi Tewas Kecelakaan Usai Difitnah Diteraki Maling Dikejar Warga dan Polisi

Korban mengalami kecelakaan setelah menghindari pengendara lainnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Keluarga Korban Berharap Serda Adan Dijatuhi Hukuman Mati
Keluarga Korban Berharap Serda Adan Dijatuhi Hukuman Mati

Pembunuhan terhadap Iwan Sutrisman Telaumbanua (21) memberi luka mendalam kepada keluarga korban.

Baca Selengkapnya
Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita
Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita

Api dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, 2 Anak Korban Ditemukan di Semak-Semak & Jamban
Fakta Baru Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, 2 Anak Korban Ditemukan di Semak-Semak & Jamban

Melihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.

Baca Selengkapnya
RS BMJ Palembang Pecat Dokter yang Cabuli Istri Pasien Saat Tunggu Suami Dirawat
RS BMJ Palembang Pecat Dokter yang Cabuli Istri Pasien Saat Tunggu Suami Dirawat

Saat peristiwa itu terjadi, pasien yang juga suami korban sedang disuntik hingga tertidur.

Baca Selengkapnya
Anak Jenderal Bintang Tiga Polisi Basah-basahan Terabas Hujan, Bapaknya Kawan Kapolri
Anak Jenderal Bintang Tiga Polisi Basah-basahan Terabas Hujan, Bapaknya Kawan Kapolri

Berani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman

Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.

Baca Selengkapnya