Teror Harimau Datangi Pondok Sawit Terekam Kamera, Warga Takut dan Menjerit Histeris
Merdeka.com - Satu keluarga yang tinggal di dalam perkebunan sawit ketakutan ketika seekor harimau Sumatera mendekati pondok mereka. Peristiwa itu terjadi di Desa Tasik Tebing Serai, Talang Mandau, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.
Raja hutan itu terekam dalam sebuah video kamera warga yang ketakutan lantaran dihampiri si belang tersebut. Dalam video, terdengar suara lelaki menjerit histeris menyebut nama Tuhan, sedangkan suara wanita memanggil nama Rendy. Tidak disebutkan siapa Rendy itu.
Apalagi kejadian serupa belum lama ini terjadi tidak jauh dari lokasi itu, yakni di Seberang Pulau Padi KM 68, Kabupaten Bengkalis. Seorang petani tewas diduga diserang harimau. Kini suasana kampung kembali mencekam.
-
Dimana serangan harimau terjadi? Dalam pemberitaan surat kabar De Staandard edisi 13 Februari 1883, diberitakan tentang seorang warga yang diterkam harimau dan jasadnya ditemukan di hutan.
-
Siapa yang diserang oleh harimau? Jam sudah menunjukkan sekitar tengah malam, dan seorang warga yang tengah terlelap kemudian mendengar suara hewan ternaknya secara tak wajar.
-
Kenapa serangan harimau terjadi? Harimau biasanya akan keluar untuk mencari makan di malam hari, seperti kejadian yang dialami sopir taksi Ma’roef dan seorang penumpang Tionghoa tersebut.
-
Mengapa Harimau Sumatera diburu? Diburu karena Mitos Kucing besar ini sangat dihormati masyarakat sejumlah daerah di Sumatera. Penghormatan terhadap si belang bagai pisau bermata dua. Ada yang melindungi, tapi banyak pula yang memburunya karena mitos ingin mendapatkan kekuatan mistis dari hampir semua bagian tubuhnya, mulai dahi, kumis, taring, kuku, kulit, dan lainnya.
-
Bagaimana cara melindungi Harimau Sumatera? Keberadaan harimau sumatera dilindungi berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Meski dilindungi, jika hutan terus berubah menjadi kebun, bukan tidak mungkin si raja hutan ini akan punah.
-
Apa ancaman utama bagi Harimau Sumatera? Rusaknya ekosistem hutan membuat konflik antara harimau dengan manusia tidak pernah berhenti. "Kerusakan ini karena pembalakan liar serta pembukaan hutan untuk lahan perkebunan," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh Kamarudzaman di Banda Aceh, Senin (27/3).
Dari video yang beredar, tampak Harimau Sumatera itu tengah kelaparan mencari mangsa. Sementara hewan ternak jenis ayam berlarian menghindari si belang bertaring tajam itu, Selasa (12/4) kemarin.
Video berdurasi 2 menit 50 detik itu direkam oleh Marlo Tamba dari dalam pondok kebun kelapa sawit di desa tersebut. Marlo dan keluarganya ketakutan.
Saking takutnya keluarga Marlo mengurung diri di dalam rumah hingga pukul 19.00 WIB. Mereka akhirnya dievakuasi masyarakat setempat.
Dari video evakuasi keluarga Marlo itu, masyarakat meminta pihak BKSDA, Babhinkamtibmas, Babinsa dan aparatur desa agar bergerak cepat menghalau harimau. Sebab warga tidak ingin jatuh korban jiwa lanjutan seperti kejadian sebelumnya.
Sementara itu, Plt Kepala BBKSDA Riau Fifin Arfiana mengatakan saat ini pihaknya sedang menuju lokasi munculnya satwa buas dilindungi tersebut. Dia mengatakan, tim akan memasang box trap di lokasi tersebut.
"Tim sudah menuju lokasi, tad malam sudah dilakukan persiapan personel dan peralatan," kata Fifin, Rabu (13/4).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satu keluarga yang terdiri dari suami istri dan tiga anak perempuan tewas saat kebakaran gudang perabotan
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ratusan warga memadati pinggiran pantai menunggu kedatangan keduanya.
Baca SelengkapnyaDari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaUniknya, sumur yang diklaim tertua di wilayah tersebut masih menyimpan air dalam jumlah yang banyak dan tidak mengalami surut meski dilanda kemarau panjang.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak melakukan pembakaran, baik saat membuka lahan atau membuang puntung rokok sembarangan.
Baca SelengkapnyaDensus menangkap HOK saat hendak membuang bahan peledak yang telah dibelinya.
Baca SelengkapnyaSaat itu korban yang sedang sarapan pagi di rumah kontrakan bersama Sumarni (34) didatangi pelaku.
Baca Selengkapnya