Tenaga Medis Covid-19 di Aceh Barat Belum Terima Insentif
Merdeka.com - Tenaga medis yang penanganan Covid-19 di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh hingga kini belum menerima dana insentif sejak pertama kali bertugas pada Januari 2020. Padahal, dana tersebut sudah ditransfer oleh pemerintah pusat ke daerah selama dua tahap dengan jumlah bantuan sekitar Rp1,94 miliar.
“Ada sekitar delapan bulan dana insentif yang belum disalurkan, terhitung sejak Januari hingga Agustus 2020,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat, Syarifah Junaidah dilansir Antara, Rabu (7/10).
Ia menjelaskan, belum disalurkannya dana tersebut karena saat ini pihaknya sedang menyiapkan dokumen pencairan anggaran. Termasuk bahan administrasi yang diperlukan agar penyalurannya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Syarifah Junaidah menjelaskan, dana dari pusat yang diperuntukkan bagi tenaga medis yang selama ini terlibat di dalam pelayanan kesehatan dan penanganan Covid-19 di Kabupaten Aceh Barat tersebut sudah ditransfer ke daerah.
Pada tahap pertama, dana tersebut diterima oleh pemerintah daerah sebesar Rp290 juta yang diperuntukkan bagi paramedis penanganan Covid-19 di Aceh Barat, termasuk tenaga surveylance dinas kesehatan. Kemudian pada tahap kedua, dana yang ditransfer pemerintah pusat ke daerah sebesar Rp 804 juta.
“Jadi, dana yang sudah ditransfer tersebut sekitar Rp1,94 miliar, dan akan segera disalurkan,” kata Syarifah Junaidah.
Dia juga menyatakan bahwa dana yang sudah ditransfer tersebut merupakan dana bantuan operasional kesehatan (BOK) dari pemerintah dalam bentuk dana alokasi khusus non fisik.
Dia menyebut dana tersebut nantinya akan disalurkan ke sejumlah paramedis yang selama ini bertugas di setiap puskesmas yang tersebar di seluruh Kabupaten Aceh Barat.
“Untuk pembagiannya nanti ada rumusnya,” kata Syarifah Junaidah tanpa menyebutkan perincian dana yang akan disalurkan ini.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPeran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaBerikut rincian penyaluran anggaran kesehatan di 2023.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca Selengkapnya