Temuan KNKT, Mesin Sriwijaya SJ-182 Masih Hidup Sebelum Jatuh ke Perairan
Merdeka.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan dari hasil temuan jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu, 9 Januari lalu. Diketahui maskapai rute Jakarta-Pontianak itu jatuh dalam kondisi mesin yang masih hidup.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menjelaskan berdasarkan temuan dari data automatic dependent surveillance-broadcast (ADP-B) yang merupakan sistem pemantauan penerbangan pesawat. Dari data tersebut pada pukul 14.40 Wib, pesawat Sriwijaya masih memancarkan sinyal yang menunjukkan berada di ketinggian 250 kaki.
"Terekamnya data sampai ketinggian dengan 250 kaki, mengidentifikasikan bahwa sistem pesawat masih berfungsi dan mampu mengirim data. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa mesin masih dalam kondisi hidup sebelum pesawat membentur air," kata Soerjanto saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI, Rabu (3/2).
Selain itu, Soerjanto menjelaskan berdasarkan temuan dari Tim SAR Gabungan dalam hal ini, puing pesawat tersebar dalam wilayah lebar 80 meter dan panjang 110 meter pada kedalaman laut 16 sampai 23 meter. Termasuk di dalamnya ditemukan bagian pesawat seperti puing dari ruang kemudi, bagian roda pendarat utama, bagian sayap, bagian dari mesin, bagian dari kabin penumpang, serta bagian ekor.
"Bagian-bagian ini mewakili seluruh bagian pesawat dari depan hingga belakang. Luas sebaran dan ditemukannya bagian pesawat dari depan sampai belakang konsisten dengan bukti bahwa pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air," jelasnya.
"Jadi ada yang mengatakan pesawat pecah di udara itu tidak benar, jadi pesawat secara utuh sampai membentur air tidak ada pecah di udara," tambahnya.
Selain itu, ia menjelaskan temuan turbin pesawat yang berhasil diangkat oleh Tim SAR menunjukkan jika kondisi mesin masih dalam kondisi hidup sebelum membentur air.
"Temuan pada turbin pesawat menunjukkan konsistensi bahwa mesin masih dalam kondisi hidup sebelum membentur air. Ini diindikasikan bahwa turbin-turbin rontok semua ini menandakan ketika membentur air mesinnya masih berfungsi semua," jelasnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan berdasarkan catatan perawatan pesawat pada 4 kali penerbangan di tanggal 9 Januari 2021 tidak ada laporan kerusakan pesawat.
"Dari buku catatan perawatan pesawat (aircraft maintenance log) tidak ditemukan adanya kerusakan pesawat pada 4 penerbangan di tanggal 9 Januari 2021," terangnya.
Sebelumnya diketahui bahwa Pesawat Sriwijaya tipe Boeing dengan rute Jakarta dari Bandara Soekarno Hatta - Pontianak lepas landas sekitar pukul 14.36 Wib dengan data manifest sebanyak 62 orang, terdiri 2 Pilot, 4 awak kabin, dan 56 penumpang. Pesawat mengalami kecelakaan di perairan Pulau Laki dan Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Pesawat Polri Ditembak KKB saat Mendarat di Intan Jaya, Berujung Baku Tembak
Baca SelengkapnyaPrajurit yang diterjunkan kemungkinan bakal lebih banyak pada saat pelaksanaan upacara kemerdekaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Potret langit ibu kota yang terlihat abu-abu karena dipenuhi polusi udara.
Baca SelengkapnyaMeskipun bertahun-tahun berdinas, jet tempur tertua masih aktif, menunjukkan daya tahan dan relevansinya.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyalurkan hak pilihnya di TPS 05 yang berlokasi di SMKN 6, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,
Baca SelengkapnyaGenangan air mencapai ketinggian lebih dari 10 cm dari bagian rel paling atas.
Baca SelengkapnyaAlasan penumpang pesawat dilarang tidur saat pesawat lepas landas dan mendarat yaitu barotrauma telinga dan keselamatan evakuasi.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah catatan yang membuat penyemprotan air ke jalan tak sepenuhnya efektif mengurangi polusi udara.
Baca Selengkapnya