Tanggapan Satgas soal Prediksi Covid-19 Jadi Endemi pada 2022
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 di Indonesia diprediksi menjadi endemi pada 2022. Pada kondisi endemi, masyarakat hidup berdampingan dengan Covid-19. Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito menanggapi prediksi tersebut.
Dia berharap kondisi endemi bisa tercapai melalui kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), peningkatan 3M (Menggunakan masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan), 3T (Testing, Tracing, dan Treatment) serta vaksinasi.
"Diharapkan kondisi tersebut segera tercapai dengan syarat kolaborasi pemerintah dan masyarakat harus bisa menyukseskan kebijakan yang telah ada, agar efektif dan signifikan hasilnya," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan dalam YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (19/8).
Wiku menjelaskan, endemi merupakan kondisi kasus Covid-19 sudah terkendali. Namun, bukan berarti virus Covid-19 telah hilang.
Ada sejumlah indikasi pandemi Covid-19 telah bertransisi menjadi endemi. Di antaranya, kekebalan masyarakat meningkat terhadap virus Covid-19 seiring dengan akselerasi vaksinasi maupun infeksi alamiah.
"Sehingga angka perawatan dan kematian pun menurun," sambungnya.
Sebelumnya, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Ganip Warsito menyebut ada tiga hal yang bisa dilakukan pemerintah dan masyarakat untuk mengubah pandemi menjadi endemi. Pertama, memperketat penerapan 3M.
"Jadi protokol kesehatan khususnya menggunakan masker ini menjadi proteksi paling mudah dan bisa dilakukan setiap orang, hanya butuh pendekatan sosialisasi dan edukasi untuk itu," tuturnya.
Kedua, meningkatkan 3T. Ketiga, mempercepat dan memperluas vaksinasi Covid-19.
"Dengan tiga (hal) ini, kita bisa mengendalikan pandemi," tutupnya.
Sementara Wakil Ketua Asosiasi Dinas Kesehatan (Adinkes), Nurhandini Eka Dewi mengatakan perubahan situasi dari pandemi menjadi endemi Covid-19 pada 2022 masih tanda tanya. Meskipun, pada Maret 2022 vaksinasi Covid-19 sudah mencapai 70 persen dari total penduduk di Indonesia.
"Menjadi Covid-19 sebagai endemi di tahun 2022 masih tanda tanya," kata Nurhandini dalam konferensi pers, Rabu (18/8).
Nurhandini menjelaskan, hingga saat ini belum ada satu pun negara yang bebas dari pandemi Covid-19. Sejumlah negara yang sempat mengalami penurunan kasus Covid-19, justru kembali melonjak.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca Selengkapnya