Tangan Saksi Perih & Panas Saat Sentuh Air Keras di Gamis Novel Baswedan
Merdeka.com - Nursalim, tetangga Novel Baswedan menjadi saksi dalam persidangan kasus penyiraman air keras yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rabu (6/4). Sidang juga dihadiri Rahmat Kadir Mahulette dan Ronny Bugis, penyerang Novel.
Nursalim mengatakan, ia diminta memindahkan gamis milik penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta sebuah botol kaleng tak bertuan pasca insiden penyiraman air keras terjadi.
"Ustaz Hasan yang menemani pak Novel ke rumah sakit memberikan arahan agar, warga yang tak ikut mendampingi di rumah sakit membawa barang bukti tadi ke rumah Novel," kata Nusalim di Pengadilan, Rabu (6/5).
Nursalim sendiri mengambil baju gamis dan kopiah milik Novel. Sementara rekannya, mengambil botol minum yang disebutnya bemodel lawas.
"Gamis berwana cokelat. Sementara cangkir hijau, bermotif dedaunan," ujar dia.
Nursalim mengatakan, dirinya memegang gamis tanpa melapisi dengan sarung tangan.
Saat itu, tangannya tak sengaja menyentuh area gamis yang basah. Nursalim mengaku merasakan panas dan perih.
"Ada bekas air (di gamisnya). Basah sebagian depannya doang, yang atasnya saja. Kita pegang lama-lama terasa panas di tangan," ujar dia.
Selain itu, aroma menyegat juga tercium dari gamis milik Novel Baswedan. Berbeda dengannya, rekannya Dino membawa botol kaleng loreng dengan sangat hati-hati ke kediaman Novel Baswedan.
"Kalau tetangganya Pak Novel pakai pelapis gitu, kain atau plastik. Itu tapi saya lihat masih ada sisa cairannya sekitar satu setengah sendok, baunya kecium menyengat kayak campuran kimia," kata Nursalim.
Saksi merupakan Imam Salat Subuh
Saat kejadian itu, Nursalim adalah imam salat subuh di Masjid Al-Ihsan. Salah satu yang mengisi shaf makmum adalah Novel Baswedan. Nursalim mengatakan, saat itu Novel pulang lebih dahulu. Tak seperti jemaah lain yang masih melantunkan bacaan wirid.
Sekira 5 menit, setelah Novel Baswedan meninggal masjid terdengar suara teriakan.
"Kami berhenti sejenak, makin kenceng teriakan dari arah sebelah selatan, teriakan minta tolong, dan suara jerit-jerit perempuan," ujar dia.
Dia bersama jemaah yang lain ke luar. Di tempat wudhu sudah ada seorang laki-laki lagi jongkok sedang menyiram kepala sambil meringis kesakitan. Dia adalah Novel Baswedan.
"Novel sudah pakai kaos doang," ucap dia.
Warga segera membawa Novel Baswedan ke Rumah Sakit Mitra Keluarga. "Pak Novel langsung dievakuasi," ujar dia.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.
Baca SelengkapnyaBerikut momen saat seorang Ibu meminta Kapolri agar anaknya jadi polisi gantikan kakaknya yang gugur oleh KKB.
Baca SelengkapnyaIstilah momen ini cukup unik dan menyita perhatian. Tak ayal jika beberapa yang belum mengetahuinya akan merasa heran dengan momen mandi lumpur tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Suhu ASI juga diatur untuk menyamakan suhu tubuh sang ibu sehingga nyaman dikonsumsi oleh bayi.
Baca SelengkapnyaDengan tips ini, mengupas kulit ari kacang tanah yang sangat tipis bisa jauh lebih mudah walau tanpa direndam air panas. Simak caranya berikut ini.
Baca SelengkapnyaWarga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Baca SelengkapnyaUsai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaEs tersebut nampak terlihat segar dan menggoda selera. Bukan hanya itu, cara mengaduk dalam pembuatan es ini dinilai sangat tak biasa.
Baca Selengkapnya