Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak Sangka Terjadi Outbreak Varian Delta, Ganjar Tidak Alokasikan Bansos di APBD 2021

Tak Sangka Terjadi Outbreak Varian Delta, Ganjar Tidak Alokasikan Bansos di APBD 2021 Gubernur Ganjar Pranowo Gelar Rembug Desa Secara Virtual. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengaku tidak ada anggaran khusus untuk bantuan sosial (Bansos) terkait pandemi Corona di APBD 2021. Ganjar beralasan, tidak menyangka penularan Covid kali ini sangat cepat dengan mortality cukup tinggi akibat varian Delta.

"Kita 2021, kami enggak anggarkan bantuan sosial. Kami enggak kira akan terjadi outbreak Delta seperti ini," ucap Ganjar dalam diskusi virtual, Sabtu (24/7).

Ketika kasus penularan tidak terbendung, sementara pemerintah pusat memutuskan untuk membatasi mobilitas masyarakat, Ganjar bergegas melakukan refocusing anggaran untuk Bansos.

Politikus PDIP itu menambahkan, tak bisa dihindara permasalahan database membuat distribusi Bansos terkendala. Ini pula menjadi faktor utama minimnya serapan anggaran untuk penanganan Covid, khususnya Bansos, yang terjadi di tingkat provinsi.

Namun demikian, dipastikan Ganjar, permasalah itu tidak menghambat sepenuhnya proses pendistribusian bansos. Dia mencontohkan distribusi bansos di tingkat desa berjalan lancar tanpa ada kendala teknis karena database yang dimiliki dalam lingkup kecil.

"Soal bantuan itu kita kelompokan ada 3, satu Bansos dari pusat, dua dari provinsi dan tiga dari kabupaten/kota. Nah yang di Kabupaten di desa-desa ini lancar cuma tidak ada publikasinya," singgung Ganjar.

Ganjar tidak menutup diri terkait segala kekurangan yang masih menjadi tugas panjang Pemprov Jawa Tengah terkait pendataan. Untuk itu, bagi warga yang tidak terdata sebagai penerima manfaat Bansos, namun terdampak kebijakan PPKM, ia kerap menggunakan dana di luar APBD seperti dana CSR.

"Kita siapkan anggaran non APBD misalnya CSR dari Baznas dan lainnya," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengimbau seluruh kepala daerah untuk memanfaatkan kapasitas keuangan pemerintah daerah (pemda) yang sudah ada untuk penanganan Covid-19, tanpa harus menunggu dari pemerintah pusat.

"Kalau apa-apa menunggu dari pusat saya kira akan lambat karena pusat memikirkan semua daerah. Daerah juga memiliki kapasitas keuangan yang bisa dimanfaatkan," kata Mendagri dalam keterangan video yang diterima Jumat (23/7).

"Beban pandemi COVID-19 yang sedang dialami seluruh daerah di Indonesia dapat ditanggung bersama antara pemerintah pusat dan daerah. Pemda Jawa Barat juga dapat menggunakan anggaran daerah untuk penguatan kapasitas kesehatan dalam penanganan pandemi Covid-19," kata Tito.

"Anggaran, baik untuk penguatan kapasitas kesehatan kemudian termasuk obat-obatan, ini sebetulnya dapat digunakan anggaran-anggaran dari daerah juga. Jadi kita bagi beban, sharing burden," jelasnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.

Baca Selengkapnya
Ganjar Sepakat dengan Wapres soal Dugaan Penyalahgunaan Bansos: Penting untuk Ditindaklanjuti Bawaslu
Ganjar Sepakat dengan Wapres soal Dugaan Penyalahgunaan Bansos: Penting untuk Ditindaklanjuti Bawaslu

Ganjar sudah memprediksi penyaluran bantuan sosial (bansos) kerap dimanfaatkan para pejabat untuk mengkampanyekan salah satu paslon.

Baca Selengkapnya
Tanggapi Kubu Ganjar, Istana: Penyaluran Bansos Tak Ada Hubungan dengan Proses Pemilu
Tanggapi Kubu Ganjar, Istana: Penyaluran Bansos Tak Ada Hubungan dengan Proses Pemilu

Saat ini banyak rakyat atau keluarga miskin yang membutuhkan bantuan akibat kenaikan harga bahan-bahan pokok.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos

Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Bansos Beras Diperpanjang Hingga Maret 2024, Bapanas: Bukan Alat Kampanye
Bansos Beras Diperpanjang Hingga Maret 2024, Bapanas: Bukan Alat Kampanye

Masa panen diprediksi bergeser di bulan Mei hingga Juni.

Baca Selengkapnya
Ganjar Harap Tak Ada Politisasi Pembagian Bansos saat Kampanye
Ganjar Harap Tak Ada Politisasi Pembagian Bansos saat Kampanye

Ganjar menegaskan tidak akan menghentikan program tersebut.

Baca Selengkapnya
Anies dan Ganjar Kritik Bansos, Kaesang: Jauh Lebih Bermasalah jika Bansos Dikorupsi saat Covid
Anies dan Ganjar Kritik Bansos, Kaesang: Jauh Lebih Bermasalah jika Bansos Dikorupsi saat Covid

Kaesang Pangarep membalas sindiran Ganjar dan Anies soal penyaluran bansos.

Baca Selengkapnya
Bansos Beras, Daging Ayam dan Telur Telan Anggaran Rp17,5 Triliun
Bansos Beras, Daging Ayam dan Telur Telan Anggaran Rp17,5 Triliun

Anggaran tersebut mencakup kucuran bansos hingga Juni 2024. Namun, Kemenkeu akan melakukan tinjauan setelah tiga bulan.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar Minta Bansos Tak Diklaim Kebaikan Hati Pemerintahan Jokowi yang Untungkan Satu Paslon
TPN Ganjar Minta Bansos Tak Diklaim Kebaikan Hati Pemerintahan Jokowi yang Untungkan Satu Paslon

Selain itu, ditengarai juga ada peluang politisasi bansos yang bisa ditafsirkan sebagai menguntungkan paslon tertentu.

Baca Selengkapnya