Tak puas sekadar mengintip di sungai, kakek ini cabuli bocah SD
Merdeka.com - AM (69), seorang kakek yang tinggal di desa Sungai Meriam, kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara, diringkus polisi. Dia diduga mencabuli SA (8), bocah perempuan kelas II SD tak lain anak tetangganya sendiri. Perbuatan bejat itu dia lakukan sejak Mei 2016 lalu.
Kakek AM ditangkap di rumahnya, Jumat (7/10) lalu, setelah orangtua SA melaporkannya sehari sebelumnya, setelah SA sekian kali mengalami sakit di kemaluannya saat buang air kecil. Keterangan orangtua ke petugas Polsek Anggana, anaknya SA dicabuli tetangganya sendiri.
"Setelah kita lakukan visum, hasilnya ditemukan luka di kemaluan korban. Hingga akhirnya kita tangkap pelaku Jumat," kata Kanit Reskrim Polsek Anggana, Ipda Baharuddin, saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (11/10) malam.
Keterangan pelaku kepada penyidik, aksi bejat itu dilakukan di 3 tempat lokasi yang tidak berjauhan dari tempat tinggal dia dan korban. Selembar uang pecahan Rp 5 ribu dan Rp 10 ribu, kerap diberikan sang kakek baik sebelum dan sesudah mencabuli korbannya.
"Awal mulanya itu, pelaku tergiur karena sering lihat korbannya mandi di sungai tidak berpakaian. Rumah pelaku dan korban kan bertetangga, berada di pinggir sungai," ujar Baharuddin.
"Itu dilakukannya berulang kali, sejak Mei 2016 sampai September 2016. Si pelaku ini tinggal bersama anak dan cucunya. Tapi yang jelas, perbuatannya itu dia lakukan saat rumahnya dan rumah korban sedang sepi," tambahnya.
Barang bukti di antaranya berupa pakaian korban juga hasil visum sebagai alat bukti, dikantongi kepolisian untuk menyeret pelaku sebagai tersangka. Dia kini meringkuk di sel tahanan Polsek Anggana.
"Statusnya tersangka, dengan pasal 81 Undang-undang No 35 Tahun 2014 atas perubahan Undang-undang No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Ancaman minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun penjara," terangnya.
Korban SA sendiri, kini mengalami trauma. Dia kini dalam penanganan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PT2TP2A) Kalimantan Timur. "Sedang diupayakan untuk memulihkan psikologi korban yang dilakukan Pemprov Kalimantan Timur," demikian Baharuddin.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ibu di Bekasi diduga tega membunuh anaknya dan mengaku mendapat bisikan gaib sebelum melakukan aksinya.
Baca SelengkapnyaSaat menerima nasi bungkus, kakek ini sengaja tak menghabiskan sayur dan lauknya lantaran untuk sang istri di rumah.
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejumlah tahanan yang kabur sudah ditangkap kembali.
Baca SelengkapnyaSiskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaTak peduli apapun rintangan, hambatan, ujian, cobaan, dan medan yang terjal harus ditempuh untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaNS (40), buruh serabutan di Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, NTT, nekat melakukan aksi bakar diri saat akan ditangkap karena memiliki senjata api.
Baca SelengkapnyaApi dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca Selengkapnya