Tak jadi PNS, keluarga Azis segel SD 01 Kembangan
Merdeka.com - Keluarga penghibah tanah 1.500 meter persegi yang digunakan sebagai gedung SDN 01 dan 02 Kembangan Utara, Jakarta Barat pada 1974, menyegel sekolah tersebut. Mereka memagari dengan seng dan kawat berduri di sekitar sekolah.
Sebabnya mereka merasa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak menepati janjinya untuk mengangkat anggota keluarga sebagai PNS.
"Pemerintah ingkar kepada keluarga kami. Tanah dihibahkan dengan syarat seluruh anak dari orang tua kami diangkat sebagai PNS, tetapi nyatanya tidak juga diangkat," kata Abdul Azis saat ditemui di SDN 01 Kembangan, Selasa (23/10).
Abdul mengatakan, saat melakukan penghibahan tanah pada tahun 1974, Pemrov DKI Jakarta berjanji akan mengangkat tujuh anak Amar bin Jamain, orang tua Abdul Azis sebagai PNS. Namun nyatanya, hingga kini, hanya dua orang kakaknya yang diangkat sebagai PNS golongan 2C.
Dihubungi di tempat terpisah, Lurah Kembangan Utara, Agus berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera menyelesaikan permasalah tanah tersebut.
"Saya berharap Pemprov DKI Jakarta bisa memberikan kejelasan, warga saya dan sekolah butuh ketenangan," katanya.
Aksi pemagaran dengan seng dan kawat berduri di SDN 01 dan 02 sudah ke enam kalinya dilakukan Azis. Pertama kali dilakukannya pertengahan 2010.
"Saya sudah bujuk, tetapi Azis tetap kekeuh dengan kegiatannya. Akhirnya kami ambil jalan tengah, seng boleh diletakkan sebagai simbol tetapi kawat duri disingkirkan," jelas Agus.
Akibat perbuatan Azis ini, meski proses belajar mengajar tidak terganggu, aktivitas murid untuk memasuki sekolah menjadi terganggu.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies menilai dana yang dipakai untuk membangun IKN akan sangat bermanfaat ketika dipakai untuk membangun ruang kelas hingga jalan rusak di Kalimantan
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta menjadikan guru ngaji sebagai prioritas negara.
Baca SelengkapnyaSosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keluarga diminta setor Rp200 juta agar anaknya lulus, padahal sudah dibunuh
Baca SelengkapnyaBagi PNS pria yang istrinya melahirkan bisa mengajukan cuti dengan alasan penting.
Baca SelengkapnyaAdin menjelaskan, kegemaran membaca di satuan pendidikan sudah berkembang melalui sekolah maupun perguruan tinggi.
Baca SelengkapnyaMuhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca SelengkapnyaDi tengah teman-temannya yang berlomba membeli jajanan, siswa ini harus duduk sendirian menikmati bekal nasi yang dibawanya.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal setelah sepeda motor bermuatan logistik yang dikendarai menabrak trotoar.
Baca Selengkapnya