Tak bisa berenang, bocah SD tenggelam di kolam galian
Merdeka.com - Peristiwa tragis menimpa seorang siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 149 Palembang, Muhammad Syaiful Rizal alias Rio (11). Lantaran tak bisa berenang, bocah yang masih duduk di bangku kelas V itu tewas tenggelam di kolam galian.
Peristiwa itu terjadi saat korban bersama tiga rekannya bermain di kolam galian penampungan air pembangunan Asrama Kodam II Sriwijaya yang terletak di Jalan Naskah, Kecamatan Sukarami, Palembang, Selasa (29/12), sekitar pukul 11.00 WIB.
Sebelum menghembuskan napas terakhir, korban yang merupakan warga Jalan Naskah III, Lorong Markisa, Kecamatan Sukarami, Palembang itu, sempat dilarikan ke Rumah Sakit Myria Palembang guna mendapat pertolongan.
Karena tak tertolong, bocah malang anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan Cek Agus, Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kodam II Sriwijaya dan Sri Hartati langsung di bawa ke rumah duka untuk dimakamkan. Rekan korban, Rizki (11) mengatakan, awalnya Rio mengajaknya dan ketiga rekan lain, Diki, Iwan dan Ian untuk berenang di kolam galian tersebut.
"Kami menolak, tapi dia (korban) tetap ngotot berenang sendirian. Padahal dia tidak bisa berenang," ungkap Rizki, Selasa (29/12).
Setelah menolak ajakan korban, teman-temannya pulang ke rumah sebentar. Saat kembali ke kolam galian tersebut, Rio sudah ditemukan dalam keadaan mengapung. Memang selama ini kolam itu sering dimanfaatkan anak-anak untuk berenang.
"Kami langsung beritahu ibunya. Tahunya dia tadi tenggelam," ujarnya.
Paman korban, Dedy (45), mengaku sangat kecewa terhadap pemborong yang tengah melakukan pembangunan perumahan di lokasi kejadian tersebut.
"Harusnya waduk atau kolam galian itu diberi pagar, tetapi ini tidak sama sekali," sesal Dedy.
Kapendam II Sriwijaya Kolonel Saeful Mukti Ginanjar mengaku turut berduka cita dan akan melakukan upaya pemagaran di lokasi proyek. "Korban benar anak dari PNS Kodam II Sriwijaya," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak tahan dengan perlakuan suaminya, korban melayangkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Prabumulih.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca SelengkapnyaMat Drajat atau lebih dikenal dengan nama Kang Komar lantaran perannya di sinetron Preman Pensiun yang sukses itu tak kuasa menitikan air matanya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa tersebut, tidak ada satu orang pun yang membantu korban dari amukan pelaku.
Baca SelengkapnyaKorban yang mengalami luka serius itu merupakan sopir mobil pikap.
Baca SelengkapnyaMayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan sementara, empat orang korban meninggal dunia diduga akibat bunuh diri lompat dari Lantai 22.
Baca SelengkapnyaKorban dan temannya dianiaya berkedok hukuman ala seniornya.
Baca Selengkapnya