Sutan Bhatoegana akui ada bagi-bagi BB di Kongres Demokrat 2010
Merdeka.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, mengakui ada pembagian telepon seluler BlackBerry saat pelaksanaan Kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010.
Menurut dia, yang membagikan ponsel itu adalah Muhammad Nazaruddin dan berdalih bukan bagian politik uang. Justru memperlancar komunikasi antarpendukung Anas Urbaningrum yang saat itu bersaing dengan Andi Mallarangeng.
"Itu memang ada (bagi-bagi BlackBerry). Tapi kan saya kan tanyakan kepada Pak Nazar, waktu saya diberi, ini untuk apa? Untuk alat komunikasi para peserta yang mendukung Pak Anas, termasuk saya," kata Sutan kepada wartawan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (13/11).
Saat didesak apa alasan mendasar selain buat komunikasi, Sutan mengatakan tidak tahu. Dia berkelit tak tahu sumber dana pembelian BlackBerry itu.
Dia juga berdalih tidak tahu soal adanya dugaan aliran dana proyek Hambalang dari kontraktor saat kongres berlangsung.
"Itu enggak tahu saya, kalau dana-dana kan saya enggak tahu. Apa yang terjadi di belakang itu saya enggak tahu. Dana itu dari mana saya enggak tahu. Mana pernah saya tanya itu. Yang penting ada barangnya," ujar Sutan.
Hari ini, Sutan mendatangi KPK untuk diperiksa sebagai saksi untuk Anas Urbaningrum. Sutan akan dimintai keterangan seputar kasus Hambalang.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kalau ingin melanjutkan, pilih nomor 2. Kalau ingin perubahan, bisa pilih nomor 1," ujar Kaesang.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca SelengkapnyaAnies menyebut kenaikan anggaran bantuan sosial (bansos) harusnya tujuannya untuk kepentingan si penerima, bukan kepentingan si pemberi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penghentian penyaluran bansos beras dilakukan untuk menghindari politisasi terhadap program pemerintah.
Baca SelengkapnyaAnies Sindir soal Utang Beli Alutsista Bekas, Prabowo Tertawa Sambil Geleng-Geleng Kepala
Baca SelengkapnyaAdapun tema debat soal kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menilai Pemilu bukan seperti pertandingan sepak bola.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyebut, bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa pilpres 2024 akan berdampak besar bagi perjalanan kehidupan bernegara Indonesia
Baca SelengkapnyaDalam debat ketiga Pilpres 2024, Prabowo sempat enggan membuka data pertahanan. Apakah ini alasannya?
Baca Selengkapnya