Sumur kering, warga Kendal terpaksa jalan kaki 5 Km ke sumber air
Merdeka.com - Lantaran sumur mengering warga Dukuh Wadas, Desa Wadas, Kecamatan Plantungan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah terpaksa berjalan kaki 5 Km untuk mendapatkan titik sumber mata air. Mereka mengangkut air dengan menggunakan ember maupun jeriken.
Mengingat jauhnya lokasi sumber mata air, akhirnya warga terpaksa dengan cara swadaya membuat saluran air menggunakan pipa paralon untuk menghubungkan aliran air dari titik sumber mata air agar sampai pada perkampungan.
Kepala Dusun Gondang Desa Wadas, Sutarman mengatakan memang sejak 3 bulan terakhir hingga saat ini sumur milik warga banyak yang mengering. Akibatnya, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga terpaksa berjalan kaki menuju bukit sumber mata air di Dukuh Branti Desa Jurang Agung sejauh 5 Km.
"Sebenarnya di dukuh kami sudah ada saluran air dari Pamsimas yang dibangun sejak 5 tahun terakhir, tapi tidak berfungsi secara maksimal dan airnya tidak pernah lancar," ujar Suratman, Jumat (6/11).
Desa Wadas Kecamatan Plantungan memiliki 5 pedukuhan yakni Dukuh Wadas, Gondang, Jambangan, Watu Putih, Jetis dan Wonosuko. Dari lima pedukuhan, rata-rata warga yang memiliki sumur hanya sebagian.
"Selama musim kemarau warga di lima pedukuhan kesulitan mendapatkan air. Hingga akhirnya warga berinisiatif secara swadaya membangun jaringan saluran air dari sumber mata air dengan menggunakan pipa paralon," terangnya.
Babinsa Desa Wadas Serda Sugito membenarkan kondisi yang dihadapi masyarakat desa setempat. Jika selama tiga bulan terakhir sumur milik warga banyak yang mengering akibat musim kemarau ini.
"Melihat kondisi itu, kami bersama warga melakukan musyawarah. Kemudian berupaya membangun jaringan saluran air yang diperoleh secara swadaya masyarakat desa setempat," kata Serda Sugito saat ditemui di lokasi gotong royong, Jumat (6/11).
Dia menambahkan, warga terlihat semangat dan antusias bergotong royong membangun jaringan saluran air yang diperolehnya dari sumber mata air di lereng pegunungan Dukuh Branti Desa Jurang Agung Plantungan untuk disalurkan menuju ke perkampungan warga.
"Kami selaku jajaran anggota TNI sifatnya hanya membantu meringankan masyarakat dalam membangun jaringan saluran air, sebab semua masyarakat memang membutuhkannya. Kasihan warga yang kesulitan mendapatkan air, hingga mereka harus jauh-jauh mencari air dengan berjalan kaki," imbuhnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Baca SelengkapnyaBuang air besar lebih sering dibanding biasanya bisa terjadi akibat sejumlah hal atau perubahan yang kita lakukan.
Baca SelengkapnyaWarga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bagaimana jadinya jika sawah atau ladang justru berada di atas gurun pasir?
Baca SelengkapnyaMata air itu dijaga kemurniannya oleh warga. Untuk bisa masuk ke sana, pengunjung masih dikenakan biaya masuk seikhlasnya
Baca SelengkapnyaSalah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaMelancarkan pencernaan dan mempermudah buang air besar bisa dilakukan dengan sejumlah cara mudah.
Baca SelengkapnyaBangunan bendungan masih tampak kokoh walau beberapa bagiannya sudah tampak tergerus arus air
Baca SelengkapnyaKabarnya, air yang ada di pemandian Umbul Manten bersumber dari dua buah mata air.
Baca Selengkapnya