Sukses Kendalikan Inflasi, Banyuwangi Kembali Dapat Insentif Rp9,15 Miliar dari Kemenkeu
Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.
berita banyuwangi![Sukses Kendalikan Inflasi, Banyuwangi Kembali Dapat Insentif Rp9,15 Miliar dari Kemenkeu](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2023/11/6/1699284794565-yxaa9.jpeg)
Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.
![Sukses Kendalikan Inflasi, Banyuwangi Kembali Dapat Insentif Rp9,15 Miliar dari Kemenkeu](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/11/6/1699284521658-09x6f.jpeg)
Sukses Kendalikan Inflasi, Banyuwangi Kembali Dapat Insentif Rp9,15 Miliar dari Kemenkeu
Kabupaten Banyuwangi kembali mendapat Dana Insentif Fiskal Kinerja (DIFK) senilai Rp9,15 miliar dari Kementerian Keuangan. Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
Sebelumnya, Banyuwangi menerima insentif yang sama tahun anggaran 2023 periode pertama senilai Rp12,29 miliar. Pada periode ketiga ini, Banyuwangi kembali dinyatakan masuk dalam daftar 34 daerah (3 provinsi, 6 kota, 25 kabupaten) yang memiliki kinerja baik dalam pengendalian inflasi sehingga berhak menerima DIFK senilai Rp. 9,15 Miliar.
Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11). Turut mendampingi, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Apa yang dimaksud dengan santet Banyuwangi? Santet Banyuwangi punya sejarah panjang sejak zaman kerajaan. Banyuwangi dikenal dengan julukan kota santet. Kini santet sering hanya dipahami sebagai sesuatu yang buruk, padahal tidak demikian.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Siapa yang mendapat bantuan pangan di Banyuwangi? Penerima bantuan panga di Banyuwangi sebanyak 129.050 kepala keluarga (KK). Setiap KK mendapatkan bantuan beras sebanyak 10 Kg selama 6 bulan mulai Januari- Juni 2024.
“Alhamdulillah, pemerintah pusat kembali mengapresiasi kinerja Banyuwangi di sektor pengendalian inflasi. Ini adalah kedua kalinya Banyuwangi mendapatkan DIFK dari Kementerian Keuangan. Tentu, insentif ini semakin memicu semangat kami untuk terus bergotong royong meningkatkan kinerja, utamanya dalam menekan laju inflasi di Banyuwangi,” ujar Ipuk.
Diketahui, pemerintah pusat tahun ini memberikan reward dana insentif fiskal kinerja sebesar Rp 1 triliun yang penyerahannya dibagi dalam tiga periode. Insentif tersebut diberikan kepada daerah-daerah yang berkinerja baik berdasarkan penilaian Kementerian Dalam Negeri.
“Tadi disebutkan tidak ada daerah yang menerima insentif ini sebanyak tiga kali. Kita patut bersyukur bisa mendapatkan dua kali,” kata Ipuk.
Ipuk menjelaskan, DIFK tahun berjalan ini diberikan berdasarkan kinerja empat indikator.
Yakni dimensi upaya pemerintah, dimensi tingkat kepatuhan pelaporan, peringkat inflasi, dan realisasi penandaan inflasi. Untuk pemberian pada periode ketiga, perhitungannya berdasarkan data kinerja pengendalian inflasi pada bulan Juli-September 2023.
![Ipuk menjelaskan, DIFK tahun berjalan ini diberikan berdasarkan kinerja empat indikator.<br>](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/11/6/1699284685145-q4amd.jpeg)
“Sesuai arahan pusat, DIFK ini akan dipergunakan secara optimal untuk mendukung berbagai program yang bermanfaat bagi warga. Seperti program-program pengendalian inflasi untuk menjaga daya beli masyarakat, upaya penurunan stunting, peningkatan investasi, hingga penurunan kemiskinan,” jelas Ipuk.
Ditambahkan Sekretaris Daerah Banyuwangi, Mujiono, beberapa kegiatan yang dibiayai dari DIFK periode pertama senilai Rp 12,29 miliar. Di antaranya, untuk pelatihan diversifikasi produk olahan hasil perikanan, khususnya bagi perempuan nelayan guna meningkatkan kesejahteraan keluarga nelayan.
“Keterampilan ini agar para istri nelayan bisa memiliki sumber pendapatan lainnya. Saat ikan melimpah, mereka bisa mengolahnya menjadi berbagai makanan olahan yang bisa dibekukan,” kata Mujiono.
- Serunya Bupati Banyuwangi Lomba Agustus-an Bareng Warga Desa
- Bupati Ipuk Kukuhkan 75 Paskibraka Banyuwangi 2023
- Ribuan Masyarakat Banyuwangi Gelar Salat Istisqa, Bupati Ipuk: Melengkapi Ikhtiar
- Banyuwangi Jadi Daerah Bebas Korupsi dan Paling Bertanggung Jawab di Indonesia, Ini Fakta di Baliknya
- Prabowo-Gibran Bakal Temui Jokowi di Istana Hari Ini
- Ribuan Penumpang Pesawat Terdampak Abu Vulkanik Gunung Ruang
![Sukses Kendalikan Inflasi, Banyuwangi Kembali Dapat Insentif Rp9,15 Miliar dari Kemenkeu](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/11/6/1699284742950-jkt7f.jpeg)
Pemkab juga terus membantu memperluas pasar pelaku usaha. Salah satunya melalui kegiatan pembinaan dan pengembangan usaha produk ekspor unggulan. Pelaku usaha dilatih sehinnga mampu menciptakan produk-produk unggul sesuai standar ekspor.
“Termasuk juga pembiayaan program-program penurunan stunting pun. Seperti pemberian makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil berisiko tinggi. Juga untuk program Rantang Kasih, pemberianan makanan jadi setiap hari bagi lansia sebatangkara,” pungkasnya.
merdeka.com