Subur Budhisantoso: Pengawalan beri kesan saya 'dijemput' BIN

Merdeka.com - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Subur Budhisantoso angkat bicara terkait isu 'penculikan' dirinya yang dilakukan oleh Badan Intelijen Negara (BIN) beberapa waktu lalu. Menurut Subur, datang dengan pengawalan, membuat kesan dia dijemput paksa oleh aparat.

"Karena sopir saya nggak bisa pake matic jadi saya datang bareng mobil Patwal itu pakai sirine segala. Itu beri kesan saya dijemput," ujar Subur di kediamannya di Jalan Kertanegara No. 49, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (21/10).

Subur menjelaskan, dirinya beserta rombongan ada janji bertemu dengan KaBIN Marciano Norman pada pukul 10.00 WIB.

"Kepentingan saya bertemu dengan Marciano adalah kepentingan nasional yang sedang penting dan itu dijanjikan pada pukul 10.00 WIB," terang Subur.

Saat menunggu kedatangan Marciano Norman, Subur pun makan siang bersama rombongannya. "Rupanya acaranya diundur lain hari jadi saya makan siang saja. Sewaktu makan siang kemudian dapat berita kalau Kepala BIN ada kesibukan di luar," jelas Subur.

Subur pun tidak memungkiri bahwa saat itu bertepatan dengan undangan yang dilayangkan oleh Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), ormas pimpinan Anas Urbaningrum .

"Saya memang mendapat undangan dari PPI tapi itu di BB saya. Ternyata undangannya hari itu juga," ucapnya. "Saya melihat ini miskomunikasi saja."

Subur kembali menegaskan saat itu tidak ada penjemputan dirinya yang dilakukan oleh BIN. "Sama sekali tidak ada penjemputan terhadap BIN, penggelandangan, pencokokan," tandasnya.