Status Raung masih siaga, Bandara Notohadinegoro Jember buka tutup
Merdeka.com - Gunung Raung di Banyuwangi, Jawa Timur, hingga kini masih mengeluarkan abu vulkanik. Meski intensitasnya tidak sesering beberapa waktu lalu, tetapi kondisi saat ini berpengaruh pada jadwal penerbangan di Bandara Notohadinegoro Jember. Otoritas bandara masih memberlakukan sistem buka-tutup untuk operasional bandara.
"Kami menerima Notice to Airmen (Notam) untuk penutupan bandara pada Senin (3/8) hingga hari ini hingga pukul 16.00 WIB, sehingga tidak ada aktivitas penerbangan di Bandara Jember," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bandara Notohadinegoro Edi Purnomo di Jember, Selasa (4/8). Demikian tulis Antara.
Diaa mengatakan, Notam penutupan Bandara Notohadinegoro bisa diperpanjang atau diperpendek berdasarkan kondisi di lapangan, serta laporan sejumlah pihak yang berkompeten untuk mengizinkan rute penerbangan yang aman.
"Bandara bisa dibuka sewaktu-waktu dengan melihat kondisi di lapangan dan informasi dari BMKG, serta AirNav. Kami selalu koordinasi dengan sejumlah pihak yang berkompeten dalam teknis penerbangan, sehingga pihak bandara selalu mematuhi Notam yang dikeluarkan Kemenhub," tuturnya.
Bandara yang berada di Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung tersebut sempat dibuka kembali pada 29 Juli 2015 karena abu vulkanis tidak lagi mengguyur Kabupaten Jember.
"Kami masih menunggu informasi lebih lanjut dari pihak Kemenhub, apakah Bandara Notohadinegoro bisa dibuka kembali dan beroperasi normal pada Rabu (5/8)," katanya.
Penutupan Bandara Notohadinegoro Jember akibat abu vulkanik Gunung Raung menyebabkan aktivitas penerbangan dua maskapai yakni Garuda Indonesia rute Jember-Surabaya PP dengan jadwal setiap hari dan pesawat Susi Air rute Jember-Sumenep dengan jadwal sepekan sekali batal berangkat.
Laporan aktivitas Gunung Raung pada 4 Agustus 2015 pukul 00.00-06.00 WIB tercatat secara visual cuaca mendung, angin tenang, suhu udara 19 derajat celsius. Gunung Raung tertutup kabut, terdengar suara gemuruh lemah, terlihat cahaya api dari cctv Ijen, dan secara seismik tercatat aktivitas tremor menerus (letusan menerus) dengan amplitudo 10-32 milimeter dominan 30 milimeter.
Kesimpulannya energi letusan Gunung Raung masih tinggi dan statusnya masih pada Level III atau siaga. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah Raung dan di luar radius tersebut masyarakat agar tetap tenang dan melakukan aktivitas seperti biasa.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seperti diketahui, erupsi Gunung Ruang yang terjadi sejak Rabu (17/3) tengah malam membuat Bandara Sam Ratulangi di Manado harus ditutup sementara.
Baca SelengkapnyaGunung Ruang Naik Status jadi Awas, Kekuatan Erupsi Makin Besar
Baca SelengkapnyaSebanyak 191 bangunan mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Satu gunung api di NTT berada pada level III atau Siaga. Sedangkan tiga gunung api lainnya berstatus Waspada atau level II.
Baca SelengkapnyaRatusan pasien terpaksa dievakuasi untuk memastikan bangunan rumah sakit aman dihuni pasca gempa.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 kilometer.
Baca SelengkapnyaAir bah tersebut merupakan kiriman dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.
Baca SelengkapnyaMemasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaErupsi terbaru Gunung Ruang menjadi tontonan orang-orang di pulau terdekat. Padahal, Gunung Raung saat ini berstatus Level IV atau Awas.
Baca Selengkapnya