Stafsus Mensesneg Minta Pertemuan Mega dan Prabowo-Puan Tak Perlu Dipermasalahkan
Merdeka.com - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, serta Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan pertemuan. Ketiganya bertemu di Istana Negara pekan lalu.
Staf Khusus Menteri Sekretariat Negara (Stafsus Mensesneg), Faldo Maldini, meminta peristiwa itu ha itu biasa tidak perlu dipersoalkan.
"Saya kira tidak ada yang perlu dipermasalahkan. Semua orang hadir di Istana negara dengan kapasitas dan relevansinya. Artis juga sering ke istana, influencer juga, sampai peternak juga ada. Jadi, tidak ada yang aneh," kata Faldo kepada wartawan, Senin (22/11).
Menurut dia, ketiga tokoh politik itu datang ke Istana Negara dengan kapasitasnya masing-masing. Megawati merupakan Presiden kelima RI dan tokoh senior yang dibutuhkan partisipasinya untuk pemerintahan. Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI dan Prabowo merupakan Menteri Pertahanan.
"Tentu semuanya dalam kapasitas masing-masing," ucapnya.
Terkait Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang tak ikut dalam pertemuan itu, Faldo mengatakan bahwa memiliki agenda masing-masing. Terlebih, saat itu sedang ada agenda pelantikan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI.
"Presiden kan tidak harus ikut semuanya, sudah ada agenda masing-masing. Itu kan sedang dalam momen pelantikan Panglima, jadi itu duduk-duduk berfoto, sambil ngobrol. Ya biasa saja," ujarnya.
Faldo menilai wajar apabila tokoh politik berbicara soal politik ketika bertemu. Sehingga, tak ada hal aneh dalam pertemuan Megawati, Prabowo, dan Puan di Istana Negara tempo lalu.
"Orang politik ketemu ya pasti bicara politik. Tidak ada yang aneh lah. Becandaan saja pasti ada politiknya," jelas Faldo.
Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengakui ada pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan pada Rabu, (17/11/2021).
"Di situlah pembahasan berlangsung hangat. Tentu saja terkait politik kebangsaan, dan berbagai dinamika politik nasional," kata Hasto dalam keterangan diterima, Sabtu (20/11/2021).
Hasto menjelaskan, pertemuan mereka memang tidak dilakukan secara sengaja. Saat itu, secara kebetulan ketiganya datang untuk menghadiri pelantikan Panglima TNI Andika Perkasa dan KSAD Dudung Abdurachman di Istana Negara.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).
Baca SelengkapnyaAnak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Namun, pihaknya tidak akan membalas kejahatan yang dilakukan lawan politik Prabowo.
Baca SelengkapnyaPernyataan Hasto dinilai jauh dari kesan dan sikap seorang kader partai politik.
Baca SelengkapnyaDia menilai debat kelima capres-cawapres itu merupakan ‘ibu’ dari seluruh debat politik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.
Baca SelengkapnyaBahkan, kata Rosan, Prabowo sudah menyatakan secara terbuka jika terpilih menjadi Presiden akan merangkul semua pihak.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menilai AHY cocok menjadi pembantu Presiden Jokowi bila melihat rupa, fisik dan kesehatan.
Baca Selengkapnya