Situs KPU Jember Diretas
Merdeka.com - Situs Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jember, tiba-tiba tampil tidak seperti biasanya. Dari pantauan merdeka.com, sejak Selasa (6/10) petang hingga pukul 22.26, tampilan di situs tersebut hanya menunjukkan gambar beberapa anak muda yang duduk dengan latar tulisan di dinding dengan ucapan kasar kepada DPR, seperti 'Dewan Pengkhianat Rakyat'.
Pihak yang diduga melakukan peretasan juga menuliskan pesan: DARI RAKYAT UNTUK RAkYAT. TAPI ENTAH UNTUK RAKYAT YG MANA? DULU NGEMIS SUARA RAKYAT, SEKARANG RAKYAT DIABAIKAN'. Tidak ada opsi apapun yang bisa diklik dari laman KPU Jember tersebut.
Komisioner KPU Jember bidang Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat, Andi Wasis membenarkan kondisi website lembaganya yang sedang diretas tersebut.
Berita KPU lainnya, bisa dibaca di Liputan6.com
"Secepatnya akan kita lakukan perbaikan. Jika susah diperbaiki segera, akan kita koordinasikan dengan KPU Provinsi dan KPU RI. Karena media web menjadi salah satu cara untuk publikasi," ujar Andi saat dikonfirmasi.
Menurut Andi, pihaknya mendapat informasi bahwa situs KPU Jember diretas sejak sore. Saat itu juga, ia telah memerintahkan stafnya untuk segera memulihkan situs tersebut. "Tadi sore saya cek, sudah benar kok. Tetapi saya cek lagi ini kok di-hack lagi," katanya.
Meski mengalami gangguan, Andi optimistis data-data yang ada di server KPU masih tetap aman. "Insyaallah tidak (terganggu). Karena itu terpusat di KPU RI. Jadi setiap data yang kita upload, juga ada di KPU RI dan KPU Provinsi," jelas Andi.
KPU Jember mengaku tidak akan melaporkan masalah ini ke polisi. "Karena bisa kita tangani sendiri kok. Tidak perlu lapor ke polisi karena kalau masalah yang seperti ini, alatnya cuma ada di Polda Jatim. Tidak tahu juga motifnya apa, kita fokus ke perbaikan website saja, karena itu untuk memberikan informasi kepada masyarakat," pungkas Andi.
KPU Jember saat ini sedang dalam persiapan menyelenggarakan Pilkada Jember pada 9 Desember 2020 yang termasuk dalam Pilkada Serentak.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengamat Siber Temukan Keanehan Hasil Penghitungan Suara pada Situs KPU
Baca SelengkapnyaAbdullah Mansuri adalah Ketua umum dari kelompok organisasi masyarakat bernama Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI).
Baca SelengkapnyaKPU saat ini masih berfokus dengan merampungkan seluruh rekapitulasi nasional dengan waktu tersisa hingga tanggal 20 Maret 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KPU hingga kini masih menelusuri dugaan peretasan tersebut.
Baca SelengkapnyaPasangan Anies-Cak Imin memilih tidak mengambil tanggal 9 Februari untuk kampanye akbar di Jateng
Baca SelengkapnyaPagi ini, KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden periode 2024-2029.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum DKI Jakarta terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mempersiapkan pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaKPU RI meminta kepada rekapitulator daerah untuk segera mengunggah hasilnya jika sudah ada.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diyakini mampu menjaga kerukunan dan kedamaian usai pemilu
Baca Selengkapnya