Simulasi pengamanan Pilkada NTT, polisi tembakkan gas air mata ke pendemo
Merdeka.com - Ratusan orang mendatangi kantor KPUD NTT di Jalan Polisi Militer, Kota Kupang, karena tidak terima hasil pemilihan gubernur. Mereka menganggap Pilkada penuh kecurangan. Kericuhan mulai terjadi ketika massa memaksa masuk ke dalam kantor KPUD, dan melempari aparat yang berjaga. Untuk menghalau massa, petugas menembakkan gas air mata serta water canon. Sejumlah pendemo yang diduga sebagai provokator diamankan.
Namun, aksi ini hanya simulasi pengamanan kota (Sispamkot) saat Pilkada serentak 27 Juli 2018 mendatang. Kapolda NTT Irjen Pol Raja Erizman mengatakan, simulasi merupakan latihan mengantisipasi jika ada demonstrasi yang berakhir ricuh, terhadap massa yang kalah dalam Pilkada nanti.
"Ya ini hari kita latihan Sispamkota, tujuan utamanya supaya kelihatan bagaimana sinergitas dan solidaritasnya TNI/Polri dan pemerintah daerah. Ini untuk menunjukan bahwa kita siap untuk melaksanakan pengamanan Pilkada 2018," kata Raja Erizman kepada wartawan, Kamis (15/2).
Ia menambahkan, pihaknya tidak akan main-main jika ada pihak yang ingin mengganggu keamanan dan ketertiban saat Pilkada. "Jadi sekali lagi saya ingatkan untuk pihak-pihak yang coba ganggu atau sampai menggagalkan, TNI/Polri dan pemerintah daerah siap untuk melaksanakan pengamanan ini. Jadi semua tindakan itu terukur, dengan tahapan sesuai dengan eskalasi situasi yang berkembang," ujar Raja.
Dalam simulasi ini, ribuan personel gabungan TNI/Polri dan satuan terkait lainnya ikut serta.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen lucu Bintara Polisi bujangan dan komandannya saat kenaikan pangkat. Disiram air supaya cepat laku. Begini ulasannya.
Baca SelengkapnyaPotensi kerawanan Pilkada 2024 tinggi dikarenakan persaingan yang sangat tinggi antarcalon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaSalah satu yang disorot soal netralitas aparat selama mengawal jalannya Pemilu tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bukan TNI dan Polri, ini adalah satuan yang menjadi garda terdepan dalam mengawal KPu di tahun pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPetugas juga melakukan pemetaan sejumlah titik rawan macet.
Baca SelengkapnyaTudingan itu muncul karena beberapa kecamatan menghentikan sementara rapat pleno perhitungan suara Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaNantinya dana tersebut akan dialokasikan untuk kebutuhan dan seluruh tahapan penyelanggaraan Pilkada.
Baca SelengkapnyaTujuan kegiatan ini ialah untuk mempererat kekompakan antara penyelenggara pemilu bersama pihak kepolisian
Baca SelengkapnyaKorps Lalu Lintas (Korlantas) Polri meminta pemudik tidak membawa kendaraan di atas kecepatan yang telah ditetapkan.
Baca Selengkapnya