Sidang Kematian Taruna ATKP Makassar, Ibu Korban Tidak Kuasa Menahan Sedih
Merdeka.com - Sidang lanjutan kasus tewasnya taruna Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, Aldama Putra Pongkala berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Makassar, Senin (1/7) dengan agenda pemeriksaan saksi. Ayah korban, Pelda Daniel Pongkala (43) menjelaskan kondisi korban usai dianiaya.
"Saya dapat telepon dari pengasuh kampus kalau anak saya dibawa ke Rumah Sakit Sayang Rakyat setelah terjatuh di kamar mandi. Setiba di RS, anak saya sudah meninggal. Saya lihat memar di wajahnya, pelipis kanan dan dadanya, dari situ saya tidak percaya kalau anak saya meninggal dunia karena terjatuh saja. Saya tanya ke dokter, tapi jawabannya sama. Akhirnya saya lapor ke Polsek," kata Daniel Pongkala.
Sidang berlangsung di ruangan Bagir Manan yang dipimpin Suratno selaku ketua majelis hakim. Daniel menjadi saksi bersama delapan taruna ATKP Makassar. Lima di antara saksi adalah teman seangkatan korban. Adapun terdakwa, Muhammad Rusdi (21), eks senior korban di kampus didampingi empat penasihat hukum dari Pusbakum atau Pusat Bantuan Hukum PN Makassar di antaranya Aisyah.
Sementara itu, taruna-taruna yang menjadi saksi mengakui berada di lokasi saat korban dianiaya terdakwa. Namun tidak melihat langsung penganiayaan, karena posisi membelakangi atas perintah terdakwa Muhammad Rusdi.
"Tidak lihat langsung hanya dengar ada suara pukulan beberapa kali. Suara pukulan berhenti setelah korban terjatuh. Tidak mendengar suara rintihan atau teriakan korban. Baru lihat kondisi korban saat diperintahkan berbalik untuk menolong," kata Haryono, salah seorang saksi.
Berbagai upaya dilakukan untuk menolong Aldama yang sudah terlihat sesak napas bahkan pingsan, dengan cara memberi air minim dan napas buatan namun Aldama tertolong.
"Korban sesak napas. Saya coba beri bantuan pernapasan tapi tidak berhasil. Atas perintah senior (Muhammad Rusdi), kejadian tersebut tidak dilaporkan ke bagian pelayanan kesehatan kampus. Tapi ke pihak pengasuh dan langsung dibawa ke rumah sakit," kata saksi Muhammad Aldi (19).
Aldi melanjutkan, terdakwa lantas memerintahkan kepada para saksi untuk memberikan keterangan palsu kepada siapapun yang bertanya bahwa korban meninggal akibat terjatuh di kamar mandi.
Selama persidangan yang berlangsung kurang lebih satu jam, hadir juga Wakil Direktur III ATKP Makassar bidang ketarunaan, Nining Idyaningsih dan dua pembina dari AURI.
Sementara itu ibunda korban, Maryati (40) tidak kuasa menahan sedih. Matanya terlihat berkaca-kaca. Terlebih saat satu persatu saksi diminta majelis hakim menjelaskan kronologi kejadian. Juga saat jaksa penuntut umum (JPU), Tabrani mengkonfrontir kembali kepada para saksi atas sejumlah adegan hasil rekonstruksi.
Di penghujung sidang, ketua Majelis Hakim memutuskan sidang kembali dilanjutkan Kamis pekan dengan dengan agenda pemeriksaan saksi yang meringankan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaKejadian itu berawal ketika korban diajak keluar rumah oleh salah seorang pelaku inisial R yang juga merupakan teman korban.
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaPentolan KKB Alenus Tabuni alias Kobuter dipindahkan dari Ilaga ke Timika, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca SelengkapnyaPembunuh mahasiswi cantik di Sukmajaya, Depok Argi (20) diketahui melakukan tindakan pemerkosaan terhadap korban.
Baca Selengkapnya"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca SelengkapnyaTaruna Akademi Kepolisian (Akpol) ini ternyata punya keluarga bukan orang sembarangan.
Baca SelengkapnyaPerbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP
Baca Selengkapnya