Setengah Hati Pembunuh Bayaran Amatiran Kopda Muslimin
![Setengah Hati Pembunuh Bayaran Amatiran Kopda Muslimin](https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2022/07/28/1457244/540x270/setengah-hati-pembunuh-bayaran-amatiran-kopda-muslimin.jpg)
Merdeka.com - 'Saya tidak tega, soalnya kenal dengan ibu.'
Rasa itu terlintas di kepala Sugiono alias Babi. Pria berusia 34 tahun itu adalah eksekutor penembakan istri prajurit TNI.
Sugiono dapat 'order' dari Muslimin, prajurit TNI berpangkat Kopda. Ia disuruh menembak Rina Wulandari yang tak lain adalah istri si Kopda.
-
Bagaimana pemikiran Notodiharjo memengaruhi Kartosoewirjo dalam memahami ajaran Islam? Notodiharjo menanamkan pemikiran Islam modern ke dalam alam pemikiran Kartosoewirjo.
-
Bagaimana cara Sulaiman belajar di sekolah? Proses belajar masih menggunakan bahasa Indonesia.
-
Bagaimana cara Ridho belajar mengaji? Ridho mengungkapkan jika dirinya sudah mondok di pesantren sejak kelas 5 SD. Keahliannya dalam membaca Al-Quran pun membawanya meraih berbagai prestasi. Pada tahun 2019 ia berhasil menjadi Qari juara tingkat provinsi hingga nasional.
-
Apa yang dimaknai dari Sumpah Pemuda? Sumpah Pemuda dimaknai sebuah tekad dan semangat para pemuda-pemudi Indonesia untuk menegakkan kemerdekaan bangsa Indonesia dari jajahan negara asing.
Daya upaya Kopda Muslimin menghabisi Rina rupanya sudah terjadi sebanyak 3 kali. Namun, malaikat maut masih enggan menjemputnya.
Upaya terakhir ialah menembak mati. Bukan di kaki tidak di perut, melainkan langsung di kepala Rina.
"Saya tidak tega tembak kepala, soalnya kenal dengan ibu itu. Terpaksa saya tembak bagian perutnya," kata Sugiono saat dihadirkan mensinkronkan keterangan di Polrestabes Semarang, Rabu (27/7).
Pun ia diperintahkan jangan sampai melukai anak dari Kopda Muslimin-Rina Wulandari.
Sugiono berdalih tidak memiliki keahlian menggunakan senjata api. Alhasil, ia belajar secara otodidak oleh Dwi Sulistiono, rekannya yang juga penjual senpi untuk eksekusi.
"Saya belum pernah sama sekali menembak. Tidak bisa menembak yang punya senpi ngajarin pas ketemu," katanya.
Gagal saat Eksekusi
Saat hari eksekusi, Sugiono menguntit Rina saat keluar rumah.
Ketika itu, ia turut dipandu Kopda Musliminlewat ponsel.
Saat penembakan pertama mengetahui tidak mengenai kepala diminta putar balik di simpang depan gang rumah korban.
"Bang Muslimin marah-marah kami diminta putar balik. Posisi bang Muslimin ketika nelpon posisinya saya kurang tahu dimana," ujarnya.
Sementara pelaku lain Agus alias Gondrong (43) mengaku pada sebelum kejadian penembakan itu belum direncanakan.
Ia hanya tahu pada saat hari itu untuk mengambil uang muka atau upah dari Kopda Muslimin, namun mendadak ada perintah untuk eksekusi langsung.
"Saya tahunya berangkat mau ambil uang muka dekat masjid gede. Tapi kok rencana berubah dapat perintah hai itu langsung eksekusi langsung perintah bang Mus. Saya kira uang muka sudah dikasihkan, ternyata belum," ujarnya.
Saat itu eksekutornya belum ditentukan, namun karena yang bawa tas berisi senjata api (pistol) Sugiono, akhirnya dia yang lakukan eksekusi.
"Babi akhirnya yang eksekusi pas bawa tas isinya pistol. Kalau saya mau menerima tawaran itu tapi untuk membunuh saya tidak berani. Saya masih punya pikiran hati nurani, karena anak-anak masih kecil," jelasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
![Hendak Ditangkap karena Miliki Senjata Rakitan, Pria di Kupang Bakar Diri dalam Rumah](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/28/1703755262496-w43n7.jpeg)
NS (40), buruh serabutan di Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, NTT, nekat melakukan aksi bakar diri saat akan ditangkap karena memiliki senjata api.
Baca Selengkapnya![Kisah Perajin Seni Liping di Sukoharjo, Mulai dari Jualan di Jalanan Hingga Produknya Terkenal ke Mancanegara](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/1/29/1706493380434-d3fu2.jpeg)
Bejo Wage Suu pada awalnya merupakan seorang teknisi bengkel yang belajar seni liping secara otodidak
Baca Selengkapnya![Hanya Lulusan SMP dan Pernah Jual Rokok, Pria Ini Sukses Punya Harta Rp64,3 Triliun](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/5/14/1715686582360-zanmqk.jpeg)
Nama Djoko Susanto kini tak asing di telinga masyarakat Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
![Sikap Bunga Citra Lestari Terkait Kasus Dugaan Penggelapan yang Menyeret Nama Suaminya, Disebut-sebut Ogah Ambil Pusing](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/6/5/1717591763118-aq5im.jpeg)
Tiko Aryawardhana sedang terseret kasus dugaan penggelapan yang seketika membuat publik heboh. Simak respon Bunga Citra Lestari berikut ini!
Baca Selengkapnya![Sisi Lain Mayjen Sungkono Pertaruhkan Nyawa Demi Surabaya, Sebelum Perang Selalu Jahit Pakaiannya Sendiri](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/2/27/1709019314390-qcmrn.jpeg)
Keterampilannya menjahit tak bisa dipisahkan dari masa kecilnya
Baca Selengkapnya![Satrio Utomo, Sapi Satu Ton Milik Aipda Zuli 'Dipinang' Jokowi Jadi Hewan Kurban di DIY](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/6/11/1718062466729-6ilw9.jpeg)
Sapi yang diberi nama Satrio Utomo ini berjenis peranakan Ongole (PO).
Baca Selengkapnya![13 Saksi Diperiksa Ungkap Senjata Penembakan Relawan Prabowo-Gibran di Sampang](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/29/1703849326916-fxcju.jpeg)
Kasus penembakan ini mulai menemui titik terang.. Diduga, pelaku penembakan satu orang.
Baca Selengkapnya![Penjahat Tak Berkutik Usai 'Didor', Tiba di Kantor Polisi Malah Disuapi Makan Anggota jadi Sorotan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/3/5/1709612309228-7x0u5f.jpeg)
Begini jadinya seorang penjahat kasus kejahatan serius disuapi polisi usai ditembak kakinya.
Baca Selengkapnya![Reaksi Tak Terduga Prabowo Subianto Dengar Anak Petani dan Penjual Aren jadi Mahasiswa Unhan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/5/6/1714951648219-wznu4.jpeg)
Berikut momen Prabowo Subianto dengar anak petani dan penjual aren menjadi mahasiswa Unhan.
Baca Selengkapnya