Sesak napas, kakek asal Swiss tewas saat mendaki Gunung Ijen
Merdeka.com - Pendaki gunung asal Swiss Johan Joseph Brunner (68) meninggal dunia usai mendaki Kawah Gunung Ijen yang berada di perbatasan Kabupaten Bondowoso-Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (1/9).
Kepala Seksi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah V Banyuwangi, Pujiadi, membenarkan adanya turis asing yang meninggal, namun wisatawan tersebut meninggal saat perjalanan dari Paltuding menuju ke rumah sakit.
"Berdasarkan keterangan pemandu wisatanya, korban bersama istrinya baru mendaki sejauh 1,2 kilometer dari Pos Paltuding dan belum sampai ke kawah," tuturnya, di Banyuwangi, dikutip dari Antara, Rabu (2/9).
Menurutnya, korban mengeluh sesak napas dan meminta untuk turun kembali ke Paltuding, kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat dan di sana sudah meninggal dunia.
"Kami tidak tahu pasti penyebab meninggalnya turis asal Switzerland, namun menurut keterangan pemandu wisata, korban sempat mengeluh sesak napas," katanya.
Pujiadi mengatakan pihak BKSDA tetap membuka jalur pendakian ke gunung yang memiliki ketinggian 2.368 mdpl, karena pendakian ke Kawah Ijen dinyatakan aman dan meninggalnya wisatawan asal Swiss tersebut tidak berkaitan dengan faktor alam Kawah Ijen.
Sementara sopir mobil yang membawa korban, Joko Suprayitno mengatakan, Brunner meninggal dunia di tengah perjalanan saat mendaki ke Gunung Ijen dari Pos Paltuding di Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi.
"Saat turun ke Paltuding, korban dibawa dengan menggunakan trully belerang dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Islam. Saat diperiksa, korban sudah meninggal dunia," katanya.
Dia menjelaskan, korban bersama istrinya Brunner Thoma Marlise (63) mendaki Gunung Ijen pada Selasa dini hari yang dipandu dengan dengan pemandu wisata bernama Pak Nik.
"Setelah satu jam perjalanan menuju kawah, korban dan istrinya bersama dengan pemandu turun kembali ke Paltuding dengan alasan kabut. Korban juga diduga jatuh dan meninggal di lokasi kejadian," paparnya.
Jenazah Johan Joseph Brunner saat ini berada di persemayaman Yayasan Klenteng Hoo Tong Bio dan rencananya akan dikremasi, namun kabarnya masih menunggu anak korban di Swiss.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bukit ini berada di atas ketinggian, dengan hamparan pohon pinus yang berjajar rapi.
Baca SelengkapnyaPadahal, di hari ini ada larangan pendakian ke Gunung Agung karena ada upacara keagamaan "Ida Batara Turun Kabeh".
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) Jawa Tengah (Jateng), memperkirakan sekitar 20.000 orang akan mendaki 10 gunung di daerah itu pada malam tahun baru.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pensiunan anggota Kopassus ini mengenang perjuangannya menaklukan puncak tertinggi dunia demi mengibarkan bendera merah putih.
Baca SelengkapnyaSejak ratusan tahun lalu, setiap kali tanah di kawasan ini digali, selalu muncul api.
Baca SelengkapnyaAirnya sangat jernih hingga membuat dasar sungai tampak jelas
Baca SelengkapnyaKeberhasilan Dusun Butuh menjadi desa wisata tak lepas dari kekompakan warganya
Baca SelengkapnyaTiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca SelengkapnyaAnas menjelaskan bahwa saat itu korban diketahui melakukan pendakian bersama beberapa orang rekannya
Baca Selengkapnya