Seorang Mahasiswi di Aceh Mual dan Muntah-Muntah Usai Disuntik Vaksin Covid-19
Merdeka.com - Seorang warga di Aceh Barat diduga mengalami mual dan muntah-muntah usai disuntik vaksin Covid-19. Perempuan berinisial AW (22) itu bahkan terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh, Aceh Barat, karena kondisinya semakin melemah.
Keluarga korban, Allymuddin (36) mengatakan usai disuntik vaksin pada Selasa (27/7) lalu, AW mengalami muntah-muntah, malam harinya mulai kejang-kejang serta kaki dan tangannya tak bisa digerakkan.
"Dia (AW) disuntik vaksin untuk keperluan administrasi di kampus. Kepada pihak akademik sudah dia sampaikan bahwa dia tak bisa disuntik vaksin karena mengalami sakit lambung akut, sinusitis, tipes dan juga sesekali sesak. Pihak akedemik memahaminya, namun meminta surat keterangan tidak bisa vaksin dari dokter spesialis," kata Allymuddin dikonfirmasi merdeka.com, Senin (2/8).
Dia menjelaskan, AW mendatangi Puskesmas di lokasi tempat tinggalnya di Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat untuk meminta surat keterangan tidak bisa disuntik vaksin. Namun, dokter umum di Puskesmas tersebut memintanya untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis di rumah sakit lain. Pihak Pukesmas mengeluarkan surat rujukan.
Berbekal surat itu, AW mulanya mendatangi rumah sakit Dankesyah (rumah sakit militer kodam Iskandar Muda), namun di sana dokter spesialis sedang tidak ada.
Dia lalu mendatangi rumah sakit swasta Montella. Di sana, dia berkonsultasi dengan dokter spesialis.
Allymuddin menyebut, dokter di rumah sakit swasta Montella itu bersikukuh AW harus tetap disuntik vaksin, meskipun dia telah menjelaskan bahwa memiliki riwayat penyakit. Dokter tetap tidak mau mengeluarkan surat keterangan tidak bisa disuntik vaksin.
“Karena kepepet dengan deadline administrasi kampus yang mengharuskan upload surat vaksin tanggal 28 untuk keperluan wisuda di Universitas Syiah Kuala, mau tidak mau tanggal 27 dia akhirnya disuntik vaksin. Selepas itu baru gejala yang saya sebut tadi muncul di tubuh adik saya,” beber Allymuddin.
Pihak keluarga sempat menghubungi nomor telepon yang tertera di surat keterangan vaksin pertama itu, yang menyebut apabila mengalami gejala kesehatan usai disuntik vaksin bisa melaporkannya. Namun kata Allymuddin, nomor tersebut tak mengangkat ketika dihubungi.
“Dari malam pertama sampai sekarang kita hubungi nomor itu tidak mengangkat telponnya. Ini kan seperti lepas tangan,” ungkapnya.
Saat ini, tuturnya, kondisi AW mulai tampak membaik. Tangan dan kakinya sudah kembali bisa digerakkan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahasiswa memaksa pengungsi naik ke truk yang telah disediakan. Semua barang milik pengungsi ikut diangkut
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu rumah tangga bernama Dewi (37) dan dua anaknya meninggal dunia saat rumah yang mereka tempati di Gampong Sungai Kuruk III, Seruway, Aceh Tamiang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja perempuan berinisial N (12), warga Ciputat, Tangsel, viral mengalami tindak penganiayaan yang diduga pelaku anak-anak yang tidak dikenali.
Baca SelengkapnyaKeringat dingin bukan seperti keringat biasanya yang muncul saat olahraga atau cuaca panas. Keringat ini muncul ketika tubuh mengalami kondisi tertentu.
Baca SelengkapnyaMomen seorang mahasiswa sudah tulis tangan tugas kuliahnya selama 3 minggu dan hilang H-1 sebelum dikumpulkan, ternyata ini penyebabnya.
Baca SelengkapnyaPemilik rumah menakut-nakuti maling dengan ular, hingga maling teriak histeris.
Baca SelengkapnyaMuhammad Amin tak bekerja sendiri menyelundupkan pengungsi Rohingya.
Baca Selengkapnya