Senjata bekas konflik Aceh ditemukan di kebun warga
Merdeka.com - Sepucuk senjata api (senpi) jenis revolver warna hitam ditemukan di Gampong Rheng, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie. Senpi bekas konflik Aceh itu ditemukan tertanam dalam kebun warga setempat terbungkus dengan plastik warna hitam.
Kasat Intelkam Polres Pidie Iptu Andri Permadi mengatakan, senpi itu ditemukan tertanam di bawah pohon kayu kebun milik Syamaun (45), warga setempat. Petugas kemudian mengambil senpi itu pada pukul 15.00 WIB, Sabtu (18/11).
"Penemuan senjata sisa konflik Aceh tersebut berdasarkan laporan masyarakat Gampong Cot Rheng bernama Syamaun kepada pihak berwajib tentang keberadaan benda tersebut di kebun dekat kandang lembu miliknya," kata Iptu Andri Permadi, Senin (20/11).
Dia mengatakan, petugas langsung menuju ke lokasi usai mendapat laporan ditemukan senpi bekas konflik itu. Setelah digali, petugas menemukan senpi tersebut dibungkus rapi dengan plastik warna hitam.
Menurut keterangan pemilik kebun, senjata api tersebut merupakan milik saudaranya bernama almarhum Alamsyah yang dipergunakannya pada massa itu. Senpi tersebut saat ditemukan sudah berkarat dan untuk kepentingan penyidikan senpi langsung diamankan di Mapolres Pidie.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah pedesaan di Aceh Tamiang sudah tak lagi dihuni warganya akibat gangguan mahluk halus.
Baca SelengkapnyaKejari Aceh Barat mengeksekusi hukuman cambuk sebanyak 154 kali terhadap RD (26), warga Labuhan Haji, Aceh Barat Daya yang terbukti memerkosa penumpang angkot,
Baca SelengkapnyaBentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keberadaan Panglima Laot ini sudah muncul sejak masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda pada abad ke-17.
Baca SelengkapnyaBuah yang dihasilkan dari pohon sagu tersebut kerap dijadikan rujak, asinan, hingga manisan oleh masyarakat Aceh sejak zaman dulu.
Baca SelengkapnyaPraka RM sempat berbicara dengan ibu korban dan perkataannya sungguh kejam dan tak punya hati.
Baca SelengkapnyaSejak ratusan tahun lalu, setiap kali tanah di kawasan ini digali, selalu muncul api.
Baca SelengkapnyaPemda dan Petani menyambut gembira karena memasuki musim tanam tahun ini tak perlu khawatir lagi soal ketersediaan pupuk.
Baca SelengkapnyaKelompok Waita Tani Kemiri Edum di Sleman olah buah salak jadi 20 jenis oleh-oleh.
Baca Selengkapnya