Sengketa Tanah di Papua Tengah Berujung Maut, 2 Orang Meninggal
Merdeka.com - Dua orang dikabarkan meninggal dunia dalam perkara sengketa tanah antara dua suku di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah. Kedua pihak adalah suku Dani dan suku Mee.
Setelah adanya korban jiwa, sejak Minggu (2/6) malam ketegangan di Kampung Topo, Kabupaten Nabire, hingga kini masih dirasakan oleh warga setempat.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan personel polisi bersama Kapolres Nabire telah turun ke TKP untuk memastikan keamanan.
"Kapolres Nabire bersama jajaran di sana, sudah berada di Kampung Topo Nabire. Kehadiran Kapolres dan jajaran untuk mengantisipasi agar persoalan tak meluas ke mana-mana," kata Ignatius Benny Ady Prabowo saat dihubungi merdeka.com, Rabu (7/6).
Sementara itu, anggota Komisi I DPR Papua, Laurenzus Kadepa menuturkan dampak dari sengketa tanah antara suku-suku di Papua, mempunyai potensi konflik tinggi.
"Terkait dengan kepemilikan tanah, baik tanah individu, tanah kelompok, atau tanah suku. Jangan dilakukan kemufakatan secara sepihak baik oleh kepala suku, atau kepala suku bersama pihak lainnya untuk sebuah tanah atau wilayah tertentu," ucap Laurenzus Kadepa.
Sebut Kadepa, sengketa tanah di Kampung Topo, Kabupaten Nabire Papua Tengah, harus segera diselesaikan, dan dicarikan jalan solusi terbaik, sehingga tidak ada lagi orang yang menjadi korban atas sengketa tersebut.
"Kejadian di Topo Nabire sana, Pemprov Papua Tengah melalui Penjabat Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk, segera merespons persoalan di Topo sana, dengan memanggil para bupati-bupati di wilayah Papua Tengah. Dan para kepala-kepala suku di sana, baik Kepala suku Mee, Kepala suku Wate Nabire, dan Kepala Suku Dani di Nabire. Untuk duduk bersama, membicarakan soal tapal batas wilayah adat suku Mee dan suku Wate Nabire, agar ada kejelasannya," tutur Kadepa.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca SelengkapnyaMereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaNenek Satikem sempat "dibuang" oleh majikannya ke panti jompo di Bangka Belitung
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang pria dan dua anaknya tega membunuh seorang wanita tua HA (62) di Kedaton, Ogan Komering Ulu. Pembunuhan ini dilatarbelakangi sengketa lahan.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaSalah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaKesal lantaran diselingkuhi dengan sosok tentara, pria tersebut mulai bertekad jadi abdi negara.
Baca SelengkapnyaPelaku tega membunuh istrinya dan membiarkan mayat membusuk di dalam kontrakan.
Baca SelengkapnyaKeindahan di Desa Nagari Pariangan tidak pernah gagal dan mengecewakan sekalipun. Desa ini bahkan mirip seperti perkampungan di luar negeri.
Baca Selengkapnya