Selama Pandemi Covid-19, Penumpang LRT Sumsel Turun Nyaris 2 Kali Lipat
Merdeka.com - Penumpang Light Rail Transit (LRT) Sumsel merosot drastis selama pandemi Covid-19. Target kenaikan okupansi dipatok dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Kepala Balai Pengelola KA Ringan Sumsel Amanna Gappa mengungkapkan, pandemi Covid-19 sangat terasa dalam operasional LRT Sumsel. Utamanya penurunan jumlah penumpang. Pada tahun pertama beroperasi atau 2018, warga yang menikmati transportasi massa itu mencapai 154.572 per bulan. Kemudian naik drastis satu tahun berikutnya menjadi 218.263 penumpang per bulan.
"Dua tahun beroperasi tingkat okupansi sangat tinggi, warga sudah terbiasa bepergian menggunakan LRT," ungkap Amanna, Minggu (12/9).
Penumpung tiba-tiba jauh berkurang dimulai pandemi pada Maret 2020. Ketika itu, rata-rata jumlah penumpang per bulan hanya sebanyak 87.803 orang. Secara total terjadi penurunan drastis selama satu tahun dibanding 2019.
"Sepanjang 2019 ada 2.619.519 penumpang, jauh sekali perbandingannya sepanjang 2020 di angka 1.053.637 orang saja, atau turun separuh lebih," ujarnya.
Sejak 2021, kondisi mulai membaik meski tidak sebanyak pada dua tahun sebelumnya. Hingga Agustus 2021, jumlah penumpang LRT Sumsel sebanyak 924.306 orang atau 90 persen total penumpang 2020.
"Mulai ada peningkatan walaupun belum stabil, itu tak lepas dari adanya kelonggaran aktivitas dari pemerintah," kata dia.
Dari situasi ini, target peningkatan penumpang hingga akhir tahun dapat tercapai. Apalagi indeks kepuasan penumpang LRT Sumsel selama tahun ini menyentuh nilai rata-rata 88 persen atau kategori baik.
"Target penumpang ditarget naik, tapi pelayanan akan ditingkatkan seperti mempersingkat waktu tunggu. Penerapan prokes yang ketat tetap diutamakan," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Simak Aturan Lengkap Buka Puasa saat Naik LRT Sumsel Berikut Ini
Petugas LRT Sumsel akan mengingatkan penumpang ketika waktu berbuka telah tiba.
Baca SelengkapnyaJumlah Penumpang KRL Jabodetabek Diprediksi Tembus 16,4 Juta pada Musim Lebaran 2024
Penumpang Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta (Basoetta) juga diperkirakan mencapai 131.000 pada periode Lebaran Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaJumlah Penumpang LRT Jabodebek Capai 36.000 per Hari, Rekor Tertinggi 88.051 Pengguna
Stasiun Dukuh Atas, Stasiun Harjamukti dan Stasiun Bekasi Barat menjadi stasiun yang paling banyak melayani pengguna.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penumpang TransJakarta Tembus 30,93 Juta Sepanjang Januari 2024
BPS DKI Jakarta mencatat penumpang TransJakarta mencapai 30,93 juta orang di Januari 2024
Baca SelengkapnyaAda Kampanye Akbar, Penumpang KRL di Stasiun Palmerah dan Ancol Membludak
Ane mengatakan pihaknya akan melakukan antisipasi-antisipasi untuk tetap dapat melayani pengguna Commuter Line aman dan lancar pada hari ini.
Baca SelengkapnyaSempat Ditolak Sopir KWK, Transjakarta Rute 10M Beroperasi Kembali Akhir Maret 2024
Joseph bilang Transjakarta rute 10M tersebut menggantikan Metro Mini T41 yang setop beroperasi usai pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaLRT Operasikan 308 Perjalanan Mulai Bulan Depan, Jarak Antar Kereta Jadi 12,5 Menit
Diharapkan pengguna dapat mengandalkan LRT Jabodebek sebagai pilihan transportasi yang tepat waktu dan nyaman.
Baca SelengkapnyaCegah Penumpukan Penumpang di Bundaran HI, MRT Hanya Sampai Stasiun Dukuh Atas
Cegah Penumpukan Penumpang di Bundaran HI, MRT Hanya Sampai Stasiun Dukuh Atas
Baca SelengkapnyaKesal Tak Diperbaiki Pengguna KRL buat Peringatan 100 Hari Eskalator Stasiun Bekasi Rusak & Bawa Miniatur Kuburan
Padahal eberadaan eskalator sangat membantu pengguna commuter line, khususnya ibu hamil, lansia dan anak-anak.
Baca Selengkapnya