Selama 2018, 14 Jaksa Kejati Jabar Dicopot Karena Tidak Profesional
Merdeka.com - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat memberikan sanksi terhadap 25 pegawai internal, 14 diantanya adalah jaksa yang dianggap bermasalah. Beberapa dari jaksa tersebut dicopot dari jabatannya.
Kepala Kejati Jabar Raja Nafrijal mengatakan, data itu merupakan hasil dari bidang pengawasan selama tahun 2018. Pegawai internal yang bermasalah sudah diberikan hukuman sesuai dengan pelanggarannya.
Meski tidak merinci secara detail, para pegawai yang bermasalah itu masing-masing pegawai tata usaha sebanyak 11 orang, dan 14 orang jaksa.
"Kami sudah memproses dan memberikan hukuman kepada pegawai tata usaha dan jaksa," ucapnya di Kantor Kejati Jabar, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Senin (31/12).
Dari 14 jaksa itu, 5 di antaranya diberikan hukuman berat seperti penurunan pangkat hingga dicopot statusnya sebagai jaksa.
Di tempat yang sama, Asisten Bidang Pengawasan (Aswas) Kejati Jabar Enen Saribanon menambahkan, contoh pelanggaran para jaksa ini terkait indisipliner dan menyalahi wewenang dalam tugas.
"Ada banyak (jenis pelanggarannya). Salah satunya tidak profesional dalam melaksanakan pelayanan hukum dan penegakan hukumnya," ucapnya.
"Yang dicopot (sebagai jaksa) ada empat orang, penurunan pangkat itu ada satu orang. Untuk pencopotan sebagai jaksa dia tidak bisa lagi menjadi jaksa dengan waktu bisa tiga sampai empat tahun tergantung pimpinan," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
3 Pekan Kampanye, Bawaslu Jabar Temukan 10 Jenis Dugaan Pelanggaran
Sejak tahapan kampanye Pemilu 2024 dimulai pada 28 November 2023, Bawaslu Jawa Barat mencatat 10 jenis dugaan pelanggaran di 22 kota dan kabupaten.
Baca SelengkapnyaKejagung Tunjuk 15 Jaksa untuk Meneliti Berkas TPPU Panji Gumilang
Penunjukan 15 jaksa itu setelah berkas perkara diserahkan Bareskrim
Baca SelengkapnyaBerkali-kali Minta Jateng Dijaga, Ini Potret Hasil Survei Ganjar di 'Kandang Banteng'
Ganjar Pranowo menyampaikan Jawa Tengah (Jateng) yang menjadi lumbung suara PDIP di Pilpres 2024 harus dijaga
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemuda Jakbar Nekat Bakar Warung Kelontong setelah Ditolak Utang Rokok
Karena tak dikasih untuk utang rokok, IM membakar warung kelontong di Jakarta Barat
Baca Selengkapnya2 Hari Jelang Pencoblosan Gaji Pegawai Bawaslu Dinaikan Jokowi, Ini Daftar Tunjangan Sesuai Jabatan
Pemberian tunjangan bagi pegawai Bawaslu diberikan setiap bulan.
Baca SelengkapnyaNahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian
Tiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca SelengkapnyaJasa Marga Catat 125.828 Kendaraan Kembali ke Jabotabek
Sebanyak 125.828 kendaraan kembali ke wilayah Jabotabek.
Baca SelengkapnyaMenguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia
Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca SelengkapnyaLarang Pegawai Hamil, Kepala Puskesmas Sabokingking Bakal Dicopot
Jamia berharap permasalahan ini tidak terjadi di tempat lain
Baca Selengkapnya