Selain Hunian Pengungsi, Pemkab Lumajang Fokus Normalisasi Aliran Lahar Semeru
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang tengah menyelesaikan normalisasi aliran lahar, di samping persoalan hunian bagi para pengungsi erupsi Gunung Semeru. Karena pascaerupsi, seluruh aliran lahar rusak dan tertutupi oleh lumpur atau pasir dari gunung Semeru.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq menjelaskan normalisasi dilakukan agar saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi airnya tidak mengalir ke daerah pemukiman masyarakat atau jalan raya. Alirannya berusaha dikembalikan pada alur sungai yang sudah ada sejak dulu.
"Sekarang kita melakukan normalisasi aliran lahar semeru, sembari pencarian korban juga menjadi tahapan yang menyertai," ungkap Thoriqul Haq, Minggu (18/12).
Thoriq juga mengungkapkan sampai saat ini, kepedulian masyarakat dari berbagai daerah masih terus berdatangan. Dirinya mengucapkan terima kasih, termasuk kepada masyarakat dan ASN Kabupaten Bandung yang baru diterimanya.
"Sungguh ini adalah bantuan yang dapat meringankan beban kami dalam menghadapi bencana," jelasnya.
Setiap bantuan dalam bentuk uang akan dimasukkan dalam rekening Baznas Kabupaten Lumajang. Selanjutnya akan digunakan sepenuhnya untuk biaya relokasi bagi masyarakat terdampak bencana.
"Murni kegiatan operasional kami ambil dari APBD, dan bantuan dari masyarakat, semuanya akan kami salurkan kapada warga yang terdampak erupsi Semeru," ujarnya.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) Penggunaan Kawasan Hutan (PKH) berisi persetujuan penggunaan lahan milik Perhutani seluas 90,98 Ha untuk pembangunan huntap pengungsi erupsi Gunung Semeru. SK Nomor 1256/MENLHK/ SETJEN/ PLA:/12/2021 menetapkan lokasi relokasi diputuskan di Desa Sumbermujur, Candipuro seluas 79,6 hektare dan Desa Oro-oro Ombo, Pronojiwo kurang lebih 8 hektare.
Pembangunan hunian sementara telah dimulai ditandai dengan pencangkulan fondasi oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. Huntara dibangun di lokasi yang sama dengan hunian tetap (huntap) yang nantinya akan dilaksanakan Pemerintah Pusat.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaDasyatnya Banjir Lahar Semeru, Putus Jembatan Hingga buat Ratusan Warga Mengungsi
Baca SelengkapnyaDi tengah paparan polusi udara, kita masih punya harapan untuk meminimalisir dampaknya dan mencegah situasi menjadi lebih kritis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Momen AHY blusukan ke Manado, satu hari setelah dilantik jadi Menteri ATR/BPN.
Baca SelengkapnyaMbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca SelengkapnyaLokasi ini dianggap lokasi yang pas untuk dijadikan tempat relokasi. Oleh karenanya, masyarakat korban erupsi tidak butuh waktu lama untuk melanjutkan kehidupan
Baca SelengkapnyaSejumlah ruas jalan di Jakarta Utara tergenang banjir akibat hujan deras yang melanda wilayah ibu kota.
Baca SelengkapnyaPemkab setempat berupaya membuat penahan hulu sungai dari puncak gunung Marapi dan normalisasi aliran air ke pemukiman warga.
Baca SelengkapnyaBuang air besar lebih sering dibanding biasanya bisa terjadi akibat sejumlah hal atau perubahan yang kita lakukan.
Baca Selengkapnya