Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sejarah Pura Mangkunegaran, Lokasi Ngunduh Mantu Kaesang dan Erina

Sejarah Pura Mangkunegaran, Lokasi Ngunduh Mantu Kaesang dan Erina Istana Pura Mangkunegaran Surakarta. ©2021 Merdeka.com/Antara//Bambang Dwi Marwoto

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi tak lama lagi akan punya gawe besar. Mantan Wali Kota Solo akan menikahkan putra bungsunya, Kaesang Pangarep dengan Putri Indonesia asal Yogyakarta Erina Sofia Gudono.

Prosesi akad nikah akan dilakukan di Royal Ambarukmo, Yogyakarta, Sabtu (10/12). Sedangkan, ngunduh mantu akan dilakukan di rumah dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung, Jalan Slamet Riyadi.

Sementara, resepsi ngunduh mantu digelar di Pura Mangkunegaran pada hari Minggu 11 Desember 2022. Seperti diketahui, Pura Mangkunegaran adalah satu kerajaan atau kadipaten peninggalan Dinasti Mataram di Solo. Selain Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Orang lain juga bertanya?

Melansir berbagai sumber, Pura Mangkunegaran merupakan istana resmi Kadipaten Mangkunagaran dan tempat kediaman para adipati yang bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegara.

Bangunan yang menghadap ke selatan ini berada di pusat Kota Solo, tepatnya di Jalan Ronggowarsito No.83, Kelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari.

Istana ini mulai dibangun pada tahun 1757 atau berusia 267 tahun. Pembangunan dilakukan oleh KGPAA Mangkunagara I, yang bergelar Pangeran Sambernyawa. Desain bangunan ini mengikuti model Keraton Jawa.

Arsitektur bangunan utama dan lainnya juga menyerupai keraton, baik Surakarta maupun Yogyakarta. Di antaranya ada pamedan, pendapa, pringgitan, dalem hingga keputren.

Seluruh bangunan juga dikelilingi oleh tembok besar dan tinggi. Namun di bagian pamedan atau lapangan depan layaknya alun-alun yang diberi pagar besi.

Pura Mangkunegaran dibangun setelah Perjanjian Salatiga yang mengawali pendirian Kadipaten Mangkunagaran ditandatangani oleh kelompok Raden Mas Said, Pangeran Mangkubumi (Sultan Hamengkubuwana I), Sunan Pakubuwana III, dan VOC pada tahun 1757.

Pangeran Sambernyawa (julukan Raden Mas Said) kemudian diangkat menjadi "Pangeran Adipati" bergelar Mangkunagara I. Sebagaimana bangunan utama di Keraton Surakarta dan Yogyakarta, Pura Mangkunagaran mengalami beberapa perubahan. Perubahan ini tampak pada ciri dekorasi Eropa yang populer saat itu.

Saat ini Pura Mangkunegaran memiliki penguasa baru bernama Gusti Pangeran Haryo (GPH) Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo yang masih lajang dan berusia 25 tahun.

Setelah KGPAA Mangkunegara IX mangkat 13 Agustus 2021, pada hari Sabtu (12/3) Bhre kemudian diangkat menjadi adipati baru bergelar Sampeyan Dalem Ingkang Jumeneng Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara X.

Jadi venue pernikahan

Sebentar lagi Pura Mangkunegaran akan menjadi venue ngunduh mantu Presiden Jokowi. Resepsi pernikahan Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono akan digelar besar-besaran hingga menghadirkan pesta rakyat.

Digelarnya resepsi pernikahan di istana memang menimbulkan banyak pertanyaan. Mengingat selama ini masyarakat tidak pernah menyaksikan peristiwa serupa.

Sejarawan Universitas Sanata Darma Yogyakarta, Heri Priyatmoko mengemukakan, Pura Mangkunegaran pernah digunakan untuk acara resepsi pernikahan di masa lampau.

Diriwayatkan, pada 6 September 1920 putri Sri Sultan Hamengku Buwana VII bernama Gusti Raden Ayu Mursudarijah (kemudian bergelar Ratu Timur) dipersunting Pangeran Adipati Aryo Prangwadana, yang kelak berjuluk Gusti Mangkunegara VII (1916–1944).

Seminggu berlalu, buah hati raja Kasultanan Yogyakarta itu diboyong ke Solo memakai kereta api ekspres.

"Setiba di Stasiun Balapan, raga kedua pengantin anyar tersebut diusung dengan kereta Kyai Candrakantha menuju istana," ujar Heri saat dihubungi merdeka.com, Selasa (30/11).

Busana upacara adat keraton yang melilit tubuh tokoh darah biru itu, lanjut Heri, menarik perhatian khalayak yang menyemut di bibir jalan.

"Sesampai di gerbang Pura Mangkunegaran, mereka disambut tembakan meriam 9 kali. Dari pendapa, gending Ketawang Puspawarna mengalun lembut dan menambah kemeriahan," katanya.

Buah hati Mangkunegara VII, Gusti Nurul (2014) dan Partini (1986), imbuh Heri, membelah ingatan yang tersimpan dalam batok kepala. Dibeberkan, pesta bersatunya dua keluarga bangsawan saat itu berlangsung lebih dari 3 hari 3 malam. Bukan kepalang heboh dan gayeng.

Pertama Kali Dipakai Resepsi Orang Luar

Perwakilan keluarga Pura Mangkunegaran, Gusti Raden Ajeng Ancillasura Marina Sudjiwo atau sering disapa Gusti Sura menyebut, pertama kali Pura Mangkunegaran digunakan untuk acara yang diselenggarakan oleh orang di luar keluarga raja.

"Ini memang baru pertama kali ini," tutur Gusti Sura disela gladi kotor bersama Menteri BUMN Erick Thohir, di Pura Mangkunegaran, Minggu (28/11) lalu.

Menurut dia, tidak ada aturan adat yang dilanggar dalam resepsi pernikahan Kaesang dan Erina Gudono. Apalagi semua rangkaian prosesi adat pernikahan dilakukan di tempat lain, yaitu di Loji Gandrung.

"Seluruh upacara adat tidak diadakan di Pura Mangkunegaran. Semua di Loji Gandrung jadi tidak melanggar," tukasnya.

Ditambahkan Sura, tidak ada satupun adat Mangkunegaran yang dilanggar, atau yang tidak sesuai pakem.

"Nanti bisa dilihat pada saat acara resepsi pernikahan digelar. Karena semua prosesi pernikahan adat akan diadakan di Loji Gandrung," pungkasnya.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Melihat Momen Sakral Malam 1 Suro Mangkunegaran, Diakhiri Rebutan Sisa Air Jamasan Pusaka
Melihat Momen Sakral Malam 1 Suro Mangkunegaran, Diakhiri Rebutan Sisa Air Jamasan Pusaka

Bagi masyarakat Jawa, malam pergantian tahun baru ini merupakan ajang perenungan diri.

Baca Selengkapnya
Tingalan Jumenengan, KGPAA Mangkunegaran X Berbagi Gelar Kehormatan
Tingalan Jumenengan, KGPAA Mangkunegaran X Berbagi Gelar Kehormatan

Dalam acara jumenengan tersebut juga ditampilkan tarian sakral dari Pura Mangkunegaran Solo, Bedaya Anglir Mendhung.

Baca Selengkapnya
Melihat Perayaan Sekaten dan Maulid Nabi di Keraton Surakarta Tahun 1912, Warga yang Ingin Nonton Wajib Ucapkan Kalimat Syahadat
Melihat Perayaan Sekaten dan Maulid Nabi di Keraton Surakarta Tahun 1912, Warga yang Ingin Nonton Wajib Ucapkan Kalimat Syahadat

Acara Grebeg Maulud digelar setiap tahun. Setiap perayaan itu menyimpan momen sejarahnya masing-masing.

Baca Selengkapnya
Kaesang dan Erina Hadiri Kirab Pusaka Mangkunegara di Peringatan Malam Satu Suro
Kaesang dan Erina Hadiri Kirab Pusaka Mangkunegara di Peringatan Malam Satu Suro

Sementara wakil presiden terpilih Gibran tak tampak dalam kirab

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Kirab Pusaka Dalem Pura Mangkunegaran, Peserta Tak Boleh Pakai Alas Kaki hingga Selfie
Sisi Lain Kirab Pusaka Dalem Pura Mangkunegaran, Peserta Tak Boleh Pakai Alas Kaki hingga Selfie

Malam ini ada dua kirab pusaka dalem yang digelar di Kota Solo.

Baca Selengkapnya
Fakta Unik Pura Agung Giri Natha Semarang, Terletak di Daerah Perbukitan Simbol Toleransi Umat
Fakta Unik Pura Agung Giri Natha Semarang, Terletak di Daerah Perbukitan Simbol Toleransi Umat

Pura Agung Giri Natha merupakan pura terbesar di Semarang. Pada tahun 2022 lalu pura itu diresmikan sebagai tempat wisata

Baca Selengkapnya
Dulu Jadi Peradaban Tanah Jawa, Candi Gunung Wukir di Magelang Ini Lebih Tua dari Borobudur
Dulu Jadi Peradaban Tanah Jawa, Candi Gunung Wukir di Magelang Ini Lebih Tua dari Borobudur

Di candi itulah ditemukan Prasasti Canggal yang menceritakan masa emas pemerintahan Raja Sanjaya

Baca Selengkapnya
Warga Pedalaman Jombang Ini Tak Pakai Bahasa Jawa, Diduga Keturunan Tokoh Penting Kerajaan Singasari
Warga Pedalaman Jombang Ini Tak Pakai Bahasa Jawa, Diduga Keturunan Tokoh Penting Kerajaan Singasari

Warga salah satu desa di Kabupaten Jombang Jawa Timur ini tidak menggunakan bahasa Jawa. Begini sejarahnya.

Baca Selengkapnya
Kisah Heroik Ki Arsantaka, Tokoh Leluhur Purbalingga yang Terlupakan
Kisah Heroik Ki Arsantaka, Tokoh Leluhur Purbalingga yang Terlupakan

Ia sempat ikut berperang untuk membela Kadipaten Banyumas dalam peristiwa Perang Jenar.

Baca Selengkapnya
Spesial, Upacara 17 Agustus di Solo Dipimpin KGPAA Mangkunegara X
Spesial, Upacara 17 Agustus di Solo Dipimpin KGPAA Mangkunegara X

Untuk pertama kalinya, Upacara HUT RI di Kota Solo dipimpin oleh Mangkunegara X.

Baca Selengkapnya
Kaesang Usai Gelar Pertemuan Tertutup dengan Bupati Gunungkidul Sunaryanta: Tak Bahas Politik
Kaesang Usai Gelar Pertemuan Tertutup dengan Bupati Gunungkidul Sunaryanta: Tak Bahas Politik

Kedatangan keduanya disebut Kaesang dalam rangka melakukan silaturahmi.

Baca Selengkapnya
Warga di Jombang Ini Mengaku Keturunan Majapahit, Bahasa Sehari-hari Bukan Bahasa Jawa
Warga di Jombang Ini Mengaku Keturunan Majapahit, Bahasa Sehari-hari Bukan Bahasa Jawa

Warga di Jombang mengaku keturunan Aria Wijaya, salah satu petinggi Majapahit era pemerintahan Raden Wijaya.

Baca Selengkapnya