'Apa salahnya Arsyad sebut Nurdin Halid Koruptor'
Merdeka.com - Aktivis Garda Tipikor Muhammad Arsyad ditahan setelah menjalani pemeriksaan di Mapolda Sulsel, Senin (9/9) malam. Dia dituding mencemarkan nama baik Nurdin Halid pengurus DPP Partai Golkar melalui statusnya di BlackBerrynya.
"Apa salahnya Arsyad, kalau hanya menyebutkan dalam status BlackBerry di BBM miliknya berisi 'No Fear Nurdin Halid Koruptor!!! Jangan pilih adik koruptor!!!' Jangan pilih adik koruptor. Apanya yang salah memang Nurdin itu koruptor. Kan sudah ada putusannya," kata Direktur Aliansi Masyarakat Peduli Demokrasi (AMPD), Adnan Husain di Makassar, Selasa (10/9).
Dia menambahkan, dengan penahanan mantan aktivis mahasiswa Universitas Hasanuddin ini mengindikasikan bahwa koruptor di Sulsel samakin berkuasa. Ia menganggap hal ini tidak adil.
"Ini tidak adil. Bagaimana kita bisa dijamin untuk melakukan kebebasan berpendapat jika kita masih dilarang menyampaikan pikiran dan pendapat," pungkas Adnan.
Koordinator Relawan Komite Perlindungan Jurnalis dan Kebebasan Berekspresi, Upi Asmaradhana mengatakan, penahanan Arsyad dapat berakibat buruk untuk penegakkan demokrasi di Indonesia.
"Jelas ini sudah membungkam kebebasan berekspresi yang dijamin oleh konstitusi. Implikasinya akan berakibat buruk bagi tegaknya demokrasi di daerah ini," kata Upi.
Menurut dia, apa yang dituliskan Arsyad itu sah-sah saja dan merupakan kebebasan berpendapat yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Kebebasan berpendapat adalah bagian penting dari kontrol sosial.
" Apalagi Arsyad adalah narasumber media. Penahanan Arsyad adalah sejatinya merupakan serangan terhadap kemerdekaan pers juga," tegas mantan Jurnalis Metro TV ini.
Selain mengekang hak kebebasan berekspresi, dampak dari penahanan Arsyad juga berdampak bagi nara sumber lain bagi media-media. "Kami juga menilai, penahanan Arsyad akan membuat para narasumber akan berhati-hati berbicara dan itu jelas mematikan daya kritis media sebagai salah satu pilar demokrasi," pungkas Upi.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nurdin Halid Nilai Airlangga Hartarto Masih Layak Pimpin Golkar, Ini Alasannya
Nurdin Halid Nilai Airlangga Hartarto Masih Layak Pimpin Golkar, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaAHY: Orang Tua Saya Tidak Pernah Membebani Cita-Cita Harus Jadi Presiden
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku tidak dibebani cita-cita atau harapan untuk menjadi presiden seperti sang ayah.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Mengabulkan Penangguhan Penahanan Jubir Timnas AMIN Indra Charismiadji
Mahfuddin menjelaskan, Indra tetap dikenakan wajib lapor secara berkala kepada pihak Kejaksaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Respons Hasto soal Peluang Megawati dan Prabowo Bertemu
PDIP akan menunggu dan menghormati sengketa Pemilu yang bergulir di Mahkamah Konstitusi.
Baca SelengkapnyaDituding Banyak Narasi dan Asumsi, Kubu Anies-Cak Imin Sindir Balik Tim Prabowo-Gibran Tak Tahu Jadwal Sidang Sengketa Pilpres
Tim Hukum Nasional Anies-Muhaimin mengklaim memiliki fakta dan bukti kecurangan Pemilu 2024 yang akan dihadirkan dalam persidangan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaSBY Ingatkan Rakyat Tak Salah Pilih Pemimpin: Jangan Beli Kucing dalam Karung
Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan rakyat Indonesia agar tak salah pilih capres-cawapres di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAndi Widjajanto: Mahfud MD Siap Debat untuk Rakyat
Mahfud juga menguasai topik. Beliau sering kali menguak kasus. Misalnya eksploitasi SDA.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua MPR Desak Pemerintah Tindak Tegas OPM: Semakin Didiamkan Kedaulatan Negara Dipertaruhkan
Tewasnya Danramil Aradide merupakan insiden kesekian kalinya yang tidak hanya merenggut korban jiwa, tetapi juga mencederai kedaulatan bangsa.
Baca SelengkapnyaJokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya