Sebelum ditemukan tewas, Adinda dikenal suka keluyuran
Merdeka.com - Adinda Anggia Putri (12) ditemukan tewas mengenaskan di area Perhutani Petak 17, RPH Tenjo, Desa Pangaur, Jasinga, Bogor, Jumat (23/10) lalu. Adinda ternyata doyan keluyuran.
"Rabu (28/10) dinihari pukul 02.00 WIB, orangtua korban yang ditemani Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti melaporkan kejadian ini ke SPKT Polda Metro Jaya. Sebelum ditemukan tewas, korban memang sudah hilang berhari-hari lamanya," Kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Mohammad Iqbal, Rabu (28/10).
Iqbal menjelaskan, menurut keluarga korban, Adinda selain sebelum ditemukan tewas, dia juga sering keluyuran.
"Korban ini sering jalan. Tapi kita belum tahu dia jalan sama siapa, jalan ke mana, ngapain aja. Kita tadi pagi itu mau minta keterangan ibu korban, tapi dia masih terlihat shock. Jadi kita tunda dulu," ucapnya.
Lanjutnya, hari ini rencananya ibu korban akan dimintai kesaksian mengenai teman lingkungan korban, atau siapa saja yang terlihat sering bepergian dengan korban. "Selain ibu korban, kita juga akan mencari beberapa saksi kuat mengenai korban, sering jalan ke mana, sama siapa," tutupnya.
Sebelumnya, seorang gadis ditemukan tewas mengenaskan di area Perhutani Petak 17, RPH Tenjo, Desa Pangaur, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Jumat (23/10) lalu dengan luka mengenaskan di bagian kepala. Jenazah tersebut bernama Adinda Anggia Putri (12), warga Jalan Bendungan Jatiluhur, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro jaya sampai saat ini masih menunggu hasil autopsi korban. Namun dugaan sementara, korban meninggal karena adanya tindakan kekerasan. Sebab, saat ditemukan, korban mengalami luka di bagian kepalanya
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembunuhan terhadap Iwan Sutrisman Telaumbanua (21) memberi luka mendalam kepada keluarga korban.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMelihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hasil pemeriksaan sementara, empat orang korban meninggal dunia diduga akibat bunuh diri lompat dari Lantai 22.
Baca SelengkapnyaTak tahan dengan perlakuan suaminya, korban melayangkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Prabumulih.
Baca SelengkapnyaM, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan tim identifikasi terhadap keempat jenazah ditemukan adanya tali yang mengikat antar satu korban dengan korban lain.
Baca SelengkapnyaKorban sempat cekcok dengan istrinya hingga sang istri meninggalkannya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca Selengkapnya