Sampah Kota Sorong Cemari Pantai Warebar Raja Ampat
Merdeka.com - Masyarakat Kampung Yenbekaki, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat sangat merasakan dampak sampah plastik yang dibawa arus laut dari wilayah tetangga Kota Sorong dan sekitarnya.
Keluhan tersebut dikemukakan Kelompok Penggiat Konservasi Penyu Kampung Yenbekaki Raja Ampat saat menyaksikan sampah plastik berhamburan di pantai Warebar karena dibawa arus laut dari wilayah Sorong. Pasalnya pantai tersebut adalah pantai pendaratan penyu raksasa atau penyu belimbing yang selama ini dijaga.
Ketua Kelompok Penggiat Konservasi Penyu Kampung Yenbekaki Kabupaten Raja Ampat, Yusuf Mayor mengatakan, pihaknya sangat prihatin dengan lokasi pendaratan penyu Kampung Yenbekaki karena setiap musim ombak sampah plastik berhamburan dan sangat membahayakan keberlangsungan hidup penyu.
Menurutnya, sampah plastik tersebut merupakan sampah yang dibuang oleh warga kota Sorong dan sekitarnya ke laut kemudian hanyut mengikuti pergerakan arus ke Kampung Yenbekaki Kabupaten Raja Ampat.
"Hal ini sangat mengancam keberlangsungan hidup penyu yang selama ini kami jaga. Ditakuti penyu yang mendarat untuk bertelur di pantai Warebar memakan sampah plastik sehingga tidak bisa bertahan hidup lama,” katanya seperti dilansir dari Antara, Jumat (4/6).
Selain itu, kata dia, tukik penyu yang baru saja menetas dan hendak ke laut tidak dapat hidup lama akibat bahan kimia dari sampah plastik.
Karena itu, Yusuf mengharapkan agar Pemerintah Kota Sorong dan sekitarnya melihat hal ini secara serius dan melakukan pengendalian dengan mengedukasi masyarakat agar tidak membuang sampah ke laut.
Sementara itu, Kepala Dinas Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) Kota Sorong, Julian Kelly Kambu mengatakan, sampah plastik yang hanyut mengikuti pergerakan arus laut ke Raja Ampat bukan hanya dari kota Sorong saja, tetapi juga dari Kabupaten Sorong.
Menurutnya, dilihat dari sisi kajian lingkungan kota dan kabupaten Sorong adalah penyumbang sampah plastik yang berdampak bagi masyarakat di kabupaten Raja Ampat.
Julian mengakui bahwa kesadaran masyarakat kota maupun kabupaten Sorong untuk tidak membuang sampah ke laut masyarakat jauh dari harapan. Karena itu, pemerintah Raja Ampat, kota Sorong, dan kabupaten Sorong harus duduk bersama membiarkan program pengendalian sampah di laut demi menyelamatkan pariwisata Raja Ampat.
"Ini masalah serius yang harus dibahas bersama oleh pemerintah kabupaten Raja Ampat, kota Sorong, dan kabupaten Sorong agar ada program pengendalian sampah. Bagaimana pengelolaan serta edukasi kepada masyarakat kota dan kabupaten Sorong agar tidak membuang sampah ke laut demi menyelamatkan pariwisata Raja Ampat," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sampah kiriman yang terbawa ombak di lautan itu tampak menutupi hamparan pasir putih di Pantai Kedonganan.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaSalah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaTembok pos pantau pintu air penyaringan Palmerah, Jakarta Barat ambruk akibat hujan deras
Baca SelengkapnyaBuah yang tumbuh subur di daratan Pulau Kalimantan ini bukan hanya unik, melainkan juga memiliki khasiat bagi siapapun yang menyantapnya.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaWilayah Kelenteng Sam Poo Kong dulunya berada di pinggir laut. Kini jaraknya sekitar 7 km dari bibir pantai
Baca Selengkapnya