Sambut Tahun Baru 2023, Tren Kasus Covid Membaik di 3 Pekan Terakhir
Merdeka.com - Dua pekan jelang tahun baru 2023, tren kasus Covid-19 menunjukkan perbaikan dalam tiga pekan terakhir. Perbaikan itu terlihat pada sejumlah indikator.
"Kalau kita lihat datanya, angka Covid ini memang dalam tiga pekan terakhir itu, semua indikatornya membaik. Baik jumlah kasus, keterisian tempat tidur di rumah sakit (BOR), keterisian ICU sampai kematian itu alhamdulillah menurun dalam tiga pekan terakhir," kata Vaksinolog Dirga Sakti Rambe dalam Virtual Class: Kasus COVID-19 Terus Terkendali yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu (21/12).
Dirga menuturkan pemantauan baik tersebut akhirnya seiring dengan rencana Presiden RI Joko Widodo mencabut PPKM pada akhir tahun 2022 ini. Artinya, Indonesia siap menyongsong Indonesia endemi.
Meski tren terus mengalami perbaikan, Dirga mengingatkan semua pihak untuk terus waspada karena pandemi COVID-19 belum usai. Seharusnya, perbaikan situasi dijadikan pembelajaran masyarakat untuk melindungi orang-orang yang masih rentan terhadap penularan seperti lansia, orang yang belum melakukan vaksinasi atau mendapatkan dosis lengkap dan penderita komorbid atau penyakit penyerta.
"Buat sebagian besar orang dewasa yang muda, sehat, tidak ada komorbid, akan lebih siap memasuki endemi. Tapi bagi mereka yang komorbid ini mesti waspada, hati-hati sekali," katanya.
Dirga melanjutkan bahwa justru pada masa landailah pemberian vaksin harus diperkuat. Sebab dalam banyak penelitian, antibodi terbukti berkurang lewat dari tiga sampai enam bulan. Pada rentang waktu itu juga, dapat dipastikan kasus Covid-19 akan kembali mengalami gelombang puncak berikutnya.
"Katakan gelombang kita sekarang sudah turun, kita harus waspada pada bulan-bulan Februari, Maret, April jangan sampai ada gelombang baru," ucap Dirga.
Ia membeberkan di DKI Jakarta misalnya. Pasien dirawat di rumah sakit adalah pasien dengan gejala berat Covid-19 dan belum melakukan vaksinasi. Padahal booster bisa menurunkan risiko kematian akibat COVID-19 sampai dengan 4,5 kali dibandingkan dengan yang belum vaksin sama sekali.
Menurutnya walaupun pemerintah memiliki rencana untuk menyongsong endemi, kebijakan itu masih bersifat buka tutup. Artinya, semua kebijakan masih bisa berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kondisi yang ada.
Dirga mengajak masyarakat untuk merayakan dan melewati libur Natal dan Tahun Baru 2023 dengan situasi yang aman bagi semua, karena bertepatan pula dengan libur sekolah anak-anak.
Ia mengajak semua pihak untuk menyegerakan vaksinasi booster pertama dan booster kedua bagi lansia, serta mengingat bahwa sejatinya COVID-19 belum berakhir dan tidak ada waktu untuk lengah, di tengah terjadinya lonjakan kasus positif di negara lain seperti China akibat varian baru.
"Covid sampai hari ini belum selesai pandeminya dan Covid masih ada. Tapi betul saya di rumah sakit merasakan betul bahwa jumlah kasusnya menurun," kata Dirga.
Data Satgas Covid-19 per tanggal 20 Desember 2022 hingga pukul 12.00 WIB menunjukkan, kasus positif mengalami penambahan 1.297 kasus dan totalnya menjadi 6.711.703, sementara kasus aktif turun 1.511, sehingga jumlahnya tersisa 25.727 kasus.
Angka kesembuhan juga terus naik, dengan bertambah 2.781 orang menjadi 6.525.525 orang. Namun, kematian juga bertambah 27 jiwa menjadi 160.451 jiwa.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnya