Sambangi beberapa desa, Kemendes beri Rp 15 miliar untuk Toli-Toli
Merdeka.com - Tim Jelajah Desa Nusantara (JDN) kembali melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Toli-Toli Sulteng untuk melakukan sosialisasi dana desa. Dirjen Pembangunan Daerah Tertinggal, Kemendes PDTT, Singgih Wiranto mengatakan, sosialisasi dana desa ini sangat penting untuk pembangunan desa.
Sebab, pembangunan desa mempunyai keberhasilan penting dalam membangun negara. "Saya harap dana bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Desa punya garda terdepan di dalam pembanguan Pemerintahan," kata Singgih, di Toli-toli, Sulteng, Sabtu (30/4).
Dia juga mengungkapkan, dalam dialog dengan para kepala desa ada beberapa hal yang diminta soal dana desa. Seperti penggunaan dan pencairan dana desa.
"Mereka meminta dana desa penggunaan agak lebih longgar sesuai dengan keinginan masyarakat. Menginginkan pencairan dana desa tepat waktu. Mereka berkeinginan perencanaan tepatnya tenaga pendamping sesuai dengan kondisi pendidikan," ujar Singgih.
Dalam kesempatan ini, Singgih serta Sekretaris Direktorat Jenderal Pembangunan Desa Tertinggal, Razali mengunjungi beberapa desa untuk melihat langsung pembangunan dari dana desa 2015. Di antaranya adalah Desa Dadakitan, Kecamatan Baulan, Kabupaten Toli-toli Sulteng. Di desa tersebut dana desa digunakan untuk pembangunan penampungan air bersih dan drainase.
"Kita memanfaatkan elevasi saja nggak ada pompa dan sebagainya, turun dan ditampung di sini. Ini disalurkan ke semua KK yang ada di sini saat ini ada 252 KK yang menikmati air bersih ini," kata Singgih disela tinjauannya ke desa tersebut.
Sementara Kepala Desa Dadakitan, Aras (48) mengungkapkan, dana desa yang diterima pada tahun 2015 sekitar Rp 300 juta. Untuk tahun 2016, anggaran dana desa Dadakitan sekitar Rp 500 juta. Sebelum adanya pembangun penampungan air bersih itu, warga sangat kesulitan mendapatkan air bersih. Untuk mendapatkan air bersih, kata Aras, mesti menempuh jari beberapa kilo meter.
"Ini airnya langsung dari mata air pegunungan Oyom. Airnya bisa dikonsumsi langsung. Pembangunan ini baru 4 bulan. Sebelum ada ini warga sulit mendapat air bersih. Apalagi kalau musim kemarau," ungkapnya.
Setelah ke Desa Dadakitan, Kemendes mengunjungi Desa Kalangkangan, Kecamatan Galang, Kabupaten Toli-toli, Sulteng. Di Desa tersebut dana desa tahun 2015 sebesar Rp 200 juta digunakan untuk pembangunan sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Sedangkan anggaran untuk tahun 2016, desa tersebut bakal menerima sekitar Rp 650 juta.
"Salah satu bentuk penggunaan dana desa untuk pendidikan yakni PAUD. Usia-usia balita merupakan usia emas kalau dibentuk dari sekarang ke depan akan baik," kata Singgih.
Perlu diketahui, tahun 2016 Kemendes PDTT memberikan bantuan ke Kabupaten Toli-toli sebesar Rp 15 miliar, sedangkan tahun 2015 sekitar 45 miliar.
Atas bantuan tersebut, Wakil Bupati Toli-toli Abd Rahman mengucapkan terima kasih kepada Kemendes PDTT. Dia menyebut Kabupaten Toli-toli terdiri dari Kab terdiri 10 Kecamatan, 6 Kelurahan, dan 103 desa.
"Kami terima kasih kepada Pemerintah termasuk Kemendes memberikan dana," kata Rahman saat memberikan sambutannya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
10 Sertipikat dibagikan secara door to door oleh Hadi Tjahjanto dan 30 sertipikat lainnya dibagikan secara ngariung.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAdin menjelaskan, kegemaran membaca di satuan pendidikan sudah berkembang melalui sekolah maupun perguruan tinggi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kepala Kades Prasetyo menggandeng pelbagai instansi untuk membangun membangun desa Banjar Wangi. Salah satunya BRI.
Baca SelengkapnyaPohon itu dikeramatkan oleh warga setempat. Bahkan warga sengaja membangun pagar besi mengelilingi pohon keramat itu
Baca SelengkapnyaLuas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaMuhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca SelengkapnyaEfek kenaikan harga tanah disebabkan karena adanya rencana pembangunan fasilitas umum di Kelurahan Sumberarum.
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial seorang preman memalak pekerja di sebuah proyek pembangunan jembatan di Desa Cijunti.
Baca Selengkapnya