Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Samad sebut TGPF harga mati buat ungkap kasus penyiraman Novel

Samad sebut TGPF harga mati buat ungkap kasus penyiraman Novel Abraham Samad kunjungi KPK. ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan masih buram. Padahal penyelidikan sudah berjalan selama 10 bulan lebih.

Hari ini, Novel kembali dari Singapura setelah menjalani perawatan. Kondisi Novel belum sembuh 100 persen. Dalam waktu dekat pensiunan polisi ini akan kembali menjalani perawatan.

"Apa yang menimpa Novel tak boleh sedikit pun menciutkan nyali pegawai KPK, tapi ini justru sebaliknya yang menimpa Novel akan membuat seluruh pegawai KPK garang hadapi koruptor," kata mantan Ketua KPK Abraham Samad di Gedung KPK, Kamis (22/2).

Samad mengatakan harapan para alumni, aktivis anti-korupsi agar pimpinan KPK mendorong pemerintah membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF). Dia beralasan dengan waktu yang tidak singkat aparat belum juga menangkap pelakunya.

"Pimpinan KPK sesegera mungkin usulkan ke presiden, dorong pemerintah sesegera mungkin bentuk TGPF. Ini cara untuk ungkap kasus penyiraman terhadap Novel," tegasnya.

Menurutnya, tidak ada jalan lain untuk mengungkap kasus ini tanpa TGPF. "Saya tidak yakin tanpa dibentuk TGPF kasus Novel ini tidak akan pernah ditemukan pelakunya, seperti dialami pegawai dan aktivis antikorupsi lainnya," tutup Samad.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Curhat Pedagang: Harga Beras Bertahan Mahal Jelang Bulan Puasa, Pelanggan Terus Berkurang
Curhat Pedagang: Harga Beras Bertahan Mahal Jelang Bulan Puasa, Pelanggan Terus Berkurang

Kenaikan harga beras medium disebabkan oleh stok kiriman beras menipis.

Baca Selengkapnya
Pembelian Sempat Dibatasi, Bolehkah Kampanye dengan Beras SPHP?
Pembelian Sempat Dibatasi, Bolehkah Kampanye dengan Beras SPHP?

Beras SPHP merupakan beras yang dikelola pemerintah dengan harga ekonomis namun kualitas premium.

Baca Selengkapnya
Tanggapi Kubu Ganjar, Istana: Penyaluran Bansos Tak Ada Hubungan dengan Proses Pemilu
Tanggapi Kubu Ganjar, Istana: Penyaluran Bansos Tak Ada Hubungan dengan Proses Pemilu

Saat ini banyak rakyat atau keluarga miskin yang membutuhkan bantuan akibat kenaikan harga bahan-bahan pokok.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penghasilan Tak Cukup Buat Beli Nasi dan Lauk, Kakek Tini Makannya Cuma Parutan Kelapa buat Ganjal Perut yang Lapar
Penghasilan Tak Cukup Buat Beli Nasi dan Lauk, Kakek Tini Makannya Cuma Parutan Kelapa buat Ganjal Perut yang Lapar

Kakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.

Baca Selengkapnya
Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub
Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub

Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.

Baca Selengkapnya
Mendag: Harga Beras Mahal karena Musim Panen Mundur
Mendag: Harga Beras Mahal karena Musim Panen Mundur

Hari ketiga Ramadan harga beras masih tinggi, Menteri Perdagangan klaim hal ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya
Segini Pensiunan yang Bakal Diterima Anggota DPR Usai Menjabat 5 Tahun
Segini Pensiunan yang Bakal Diterima Anggota DPR Usai Menjabat 5 Tahun

Mantan anggota DPR-RI berhak mendapatkan uang pensiun saat periode jabatannya selesai.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Rokok dan Uang Rp20 Ribu, Tukang Potong Rambut Meninggal Dikeroyok
Gara-Gara Rokok dan Uang Rp20 Ribu, Tukang Potong Rambut Meninggal Dikeroyok

Aksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.

Baca Selengkapnya
Gaji Karyawan Bulan November Dicicil, Dirut PT DI Ungkap Kondisi Perusahaan Sebenarnya
Gaji Karyawan Bulan November Dicicil, Dirut PT DI Ungkap Kondisi Perusahaan Sebenarnya

Gaji seluruh karyawan PT DI untuk bulan November 2023, baru dibayar rata sebesar Rp1 juta.

Baca Selengkapnya