Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Salak Banyuwangi Tembus Hongkong, Pemkab Dampingi Petani Dapat Sertifikasi GAP

Salak Banyuwangi Tembus Hongkong, Pemkab Dampingi Petani Dapat Sertifikasi GAP Edukasi pengendalian hama pertanian di Agrowisata oleh Pemkab Banyuwangi. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Produksi salak asal Kabupaten Banyuwangi telah memasuki ekspor perdana ke Hongkong di tengah pandemik Corona (Covid-19). Sebanyak 4 ton salak asal Banyuwangi telah lolos uji standar dan persyaratan teknis sanitari dan fitosanitari (SPS) melalui Karantina Pertanian Surabaya pada pekan ini.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyuwangi mencatat, terdapat tiga kecamatan yang menjadi daerah penghasil salak jenis pondo yang telah masuk pasar ekspor ke Hongkong, yakni Sempu, Licin dan Glenmore.

"Jadi daerah penghasil salak di Banyuwangi itu ada di Sempu, Licin dan Glenmore. Ekspor buah salak oleh eksportir PT. CCI (Cemerlang Cahaya Internasional. Jenis bibitnya salak pondo, itu buah salak yang memang disukai di Indonesia dan pasar ekspor," ujar Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Ilham Juanda, Rabu (17/6).

Ilham melanjutkan, agar petani bisa mendapatkan pasar ekspor dinas pertanian terus mendampingi petani buah agar mendapatkan sertifikasi penanaman Good Agricultural Practices (GAP). Prosedur penanaman GAP, sesuai standar permintaan pasar ekspor petani harus memenuhi syarat minim penggunaan pestisida, budidaya organik dan standar ukuran buah.

"Tidak semua organik, tergantung negara yang mengimpor. Tapi secara umum permintaannya minim pestisida, kemudian dari segi ukuran. Setelah didata, kita latih dan sarana produksi sesuai standar operasional prosedur GAP. Kalau sudah sesuai kita daftarkan untuk mendapatkan sertifikasi GAP. Yang punya wewenang dinas pertanian provinsi, kita bantu mendaftarkan," jelasnya.

Setelah pendataan komoditas buah unggulan dan pendampingan GAP, Pemkab Banyuwangi bakal menghubungkan para petani dengan eksportir buah.

"Kemudian kita identifikasi bekerjasama dengan eksportir untuk dihubungkan dengan eksportir. Harus ada pencatatan, register bahwa kebunnya itu tanaman buah itu sudah sesuai GAP. Sama dengan sertifikasi. Dan itu gratis, kita fasilitasi, kita bantu," ujarnya.

Banyuwangi sendiri, kata Ilham sebenarnya belum menjadi sentra penghasil salak karena luasan tanamnya masih sekitar 10 hektar di tiga kecamatan dengan produktivitas 10 ton per hektar setiap musimnya.

"Salak sebenarnya bukan komoditas utama di Banyuwangi, cuma ada di tiga kecamatan itu dengan luasan 10 hektar. Kemarin (ekspor ke Hongkong) karena di Banyuwangi ada eksportir yang bekerjasama dengan petani. Eksportir tidak hanya mengambil salak dari Banyuwangi, tapi juga dari daerah lain," katanya.

Sementara dari luasan dan potensi buah lain yang lebih banyak, Banyuwangi dikenal sebagai sentra produksi buah ekspor mulai dari buah naga, manggis, kopi, durian dan jeruk. Selain buah buahan, Banyuwangi juga dikenal sebagai penghasil beras organik yang telah menembus pasar Italia.

"Komoditi buah unggulan kita, salah satunya manggis, kopi, buah naga, durian, jeruk yang masih dalam proses (GAP) ini buah naga. Kalau luasan buah naga bisa sampai 15-20 ribu hektare dari total 65 ribu hektare sawah di Banyuwangi. Itu buah unggulan kita yang terus kita dampingi," katanya.

Ilham melanjutkan, pendampingan penanaman dengan standar GAP akan terus dilakukan agar jumlah ekspor buah di Banyuwangi semakin meningkat, sehingga bisa meningkatkan nilai jual bagi petani.

Saat memasuki musim panen salak, harga per kilogramnya mencapai Rp 2500. Sementara di luar musim, Rp 4000-5000. Kemudian harga salak super kualitas ekspor bisa naik menjadi Rp 7.500 per kilogramnya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pastikan Daging Aman Dikonsumsi Warga, Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH
Pastikan Daging Aman Dikonsumsi Warga, Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH

Petugas membawa beberapa alat untuk mengecek kondisi daging yang dijual oleh pedagang.

Baca Selengkapnya
Habiskan 2.000 Kilogram Singkong untuk Percobaan, Pasutri Asal Bojonegoro Berhasil Produksi Rengginang Singkong Kini Laris di Swalayan
Habiskan 2.000 Kilogram Singkong untuk Percobaan, Pasutri Asal Bojonegoro Berhasil Produksi Rengginang Singkong Kini Laris di Swalayan

Mereka tak pernah membayangkan akan jadi pengusaha camilan.

Baca Selengkapnya
Beras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya
Beras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya

Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dorong UMKM Tembus Pasar Global, Ini Bakal Dilakukan Kementerian BUMN di 2024
Dorong UMKM Tembus Pasar Global, Ini Bakal Dilakukan Kementerian BUMN di 2024

Pemerintah juga mengingatkan soal sertifikasi yang diperlukan sehingga produk bisa dipercaya dan memenuhi syarat masuk ke negara tujuan ekspor.

Baca Selengkapnya
Blusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal
Blusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal

Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.

Baca Selengkapnya
Pegawai Lapas Jakarta Terlibat Kasus 52 Kg Sabu, Berhasil Digagalkan!
Pegawai Lapas Jakarta Terlibat Kasus 52 Kg Sabu, Berhasil Digagalkan!

Penangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda, dimana salah satu tersangka ada pegawai Lapas.

Baca Selengkapnya
Ledakan di Pabrik Semen Padang Indarung V, Begini Kondisi Korban
Ledakan di Pabrik Semen Padang Indarung V, Begini Kondisi Korban

Ledakan terjadi di pabrik Semen Padang Indarung V, Sumbar, Selasa (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Empat pekerja mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.

Baca Selengkapnya
Awal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar
Awal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar

Perusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton

Baca Selengkapnya
Saluran Pipa Air Bersih Disetop Caleg Gagal, Walkot Cilegon Gandeng Pengelola PLTU Jawa 9&10 Bantu Warga
Saluran Pipa Air Bersih Disetop Caleg Gagal, Walkot Cilegon Gandeng Pengelola PLTU Jawa 9&10 Bantu Warga

Warga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih

Baca Selengkapnya