Sakit, satu jemaah haji asal Aceh tak bisa pulang ke Tanah Air
Merdeka.com - Satu jemaah haji asal Aceh yang tergabung dalam kloter 07 BTJ harus tinggal di Makkah karena faktor usia dan sakit. Adapun jemaah haji yang masih belum berangkat yang tergabung dalam kloter 07 adalah Mariah Usman.
Dia gagal diberangkatkan karena beresiko tinggi dan tidak memungkin untuk naik pesawat dalam waktu dekat. "Jemaah ini ketinggalan karena jemaah resiko tinggi (risti)," kata Sekretaris Panitia Pelaksana Haji Indonesia (PPHI) embarkasi Banda Aceh, Herman, Sabtu (24/10).
Selain itu, selebihnya ada 12 jemaah harus menggunakan kursi roda. Bahkan ada satu orang jemaah yang tidak bisa duduk dalam pesawat.
Sehingga selama dalam perjalanan jemaah haji atas nama Zulkifli harus berbaring. Namun jemaah haji ini tetap diizinkan berangkat.
jemaah haji kloter 07 BTJ ini yang tergabung dalam 3 kabupaten yaitu Bireuen, Aceh Utara dan Pidie dijadwalkan tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Sabtu malam (24/10) sekira pukul 23.20 WIB.
"Jumlah jemaah yang dipulangkan 387 orang, ada yang meninggal 5 orang," jelasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayat tersebut ditemukan mengapung pada jarak 12 mil laut dari bibir pantai Calang.
Baca SelengkapnyaPetugas haji Arab Saudi memeriksa satu per satu jemaah lebih ketat ketika memasuki Mekkah dan Madinah termasuk di Arafah.
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, ketimpangan itu harus dibenahi. Dia berharap, ketimpangan Tanah Air bisa ditekan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Akibat perbuatannya, pelaku terancam hukuman enam tahun penjara.
Baca SelengkapnyaBukan barang mewah, sang rekan malah memberinya hadiah tak terduga.
Baca SelengkapnyaSebagai negara tropis, Indonesia memiliki curah hujan yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaAdapun kuota jemaah haji tahun 2024 ini mencapa 241 ribu orang.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya yang selamat mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan baru 75 orang.
Baca SelengkapnyaSalah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca Selengkapnya