Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Said Aqil: NU dan Muhammadiyah sepakat Indonesia bukan negara Islam

Said Aqil: NU dan Muhammadiyah  sepakat Indonesia bukan negara Islam Ketua PBNU Said Aqil Siraj. ©2014 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pengurus Pusat Muhammadiyah mempertegas bahwa Indonesia bukan negara agama. Dua ormas Islam terbesar di tanah air itu mengatakan bahwa Indonesia negara kebangsaan. NU dan Muhammadiyah menegaskan komitmen untuk mempertahankan cita-cita pendiri Bangsa yaitu negara berasaskan Pancasila.

"NU dan Muhammadiyah sepakat Indonesia bukan negara agama, bukan negara suku, tapi negara kebangsaan. Oleh karena itu kesepakatan yang telah dibangun oleh 'Founding Father' harus dipertahankan dengan pengorbanan," kata Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj dalam pengantar diskusi bertajuk Negara Pancasila dan Khilafah di Kantor PBNU, Jakarta, Jumat (19/5).

Pernyataan Said Aqil tersebut menanggapi rencana pemerintah membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). NU mendukung rencana pembubaran HTI. Dia sepakat dengan alasan pemerintah, pembubaran HTI karena ormas tersebut anti-Pancasila. Setiap ormas yang ingin berupaya menegakkan khilafah harus disikapi dengan tegas.

"Setiap gerakan yang mengarah bertentangan dengan prinsip itu harus disikapi dengan tegas, jangan dibiarkan," ujarnya.

Menurut Said, setiap masyarakat seharusnya dapat saling bersatu dengan tak berupaya mengubah dasar negara seperti yang ingin dilakukan oleh HTI. Saat ini, seharusnya masyarakat dapat saling menghormati satu sama lain meski hidup di tengah perbedaan. "Ini amanat bangsa sudah termuat dalam Pancasila," katanya.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto sebelumya menjelaskan bahwa rencana pembubaran ini dilakukan karena HTI berideologi khilafah sehingga mengancam kedaulatan.

"Hasil pengamatan kita maka gerakan dan dakwah (dari HTI) tujuannya masuk ranah politik yang mengancam kedaulatan negara di lapangan dan HTI mengusung ideologi khilafah," kata Wiranto di kantornya.

Wiranto menjelaskan, bahwa ideologi khilafah mengancam idelogi Pancasila. Karena bersifat transnasional dan berpotensi meniadakan negara yang bersifat nasional serta mengubahnya menjadi negara Islam.

"Hasil pengamatan kita dari literatur secara garis besar khilafah itu bersifat transnasional. Transnasional itu artinya apa, artinya berorientasi untuk meniadakan nation state, negara bangsa. Untuk mendirikan pemerintahan Islam dalam konteks yang lebih luas lagi," ujarnya.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Cak Imin Minta Doa ke Relawan
Jelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Cak Imin Minta Doa ke Relawan

Cak Imin berharap agar Tim Hukum Nasional (THN) AMIN bisa sukses dalam sidang sengketa tersebut.

Baca Selengkapnya
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.

Baca Selengkapnya
Bahas Sengketa Pilpres saat Halalbihalal dengan Cak Imin, Anies Harap Putusan MK Bawa Demokrasi Lebih Baik
Bahas Sengketa Pilpres saat Halalbihalal dengan Cak Imin, Anies Harap Putusan MK Bawa Demokrasi Lebih Baik

Anies berharap kinerja sungguh-sungguh dilakukan Tim Hukum Nasional AMIN terbayar dengan keputusan MK terhadap demokrasi lebih baik ke depan bagi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cak Imin: Jangan Biarkan Orang Tak Punya Etika Mengatur Negeri Seenaknya Udelnya!
Cak Imin: Jangan Biarkan Orang Tak Punya Etika Mengatur Negeri Seenaknya Udelnya!

Cak Imin dan Anies tidak ingin orang-orang tidak punya etika memimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sudirman Said Nilai Indonesia Dalam Masa Mencemaskan: Berbahaya, Hukum dan Etik Diabaikan
Sudirman Said Nilai Indonesia Dalam Masa Mencemaskan: Berbahaya, Hukum dan Etik Diabaikan

Dia menyebut, seorang pemimpin yang berpikir sangat legalistik bakal mementingkan kemauan diri sendiri.

Baca Selengkapnya
Sudirman Said Nilai Syarat Jadi Pemimpin Indonesia Terlalu Longgar: Tidak Heran Ada Pengingkaran Etika
Sudirman Said Nilai Syarat Jadi Pemimpin Indonesia Terlalu Longgar: Tidak Heran Ada Pengingkaran Etika

Sudirman menyoroti syarat yang diatur dalam Pasal 169 Undang-Undang Pemilu Nomor 7 Tahun 2017.

Baca Selengkapnya
Pengamat Ungkap Tantangan Besar AHY Wujudkan Visi-Misi Demokrat: Komitmen dan Kekuasaan
Pengamat Ungkap Tantangan Besar AHY Wujudkan Visi-Misi Demokrat: Komitmen dan Kekuasaan

Visi dan misi partainya untuk membawa Indonesia menjadi negara kuat

Baca Selengkapnya
Sudirman Said: Semua Cara Perlu Ditempuh Buktikan Kecurangan Pemilu 2024
Sudirman Said: Semua Cara Perlu Ditempuh Buktikan Kecurangan Pemilu 2024

Timnas AMIN dipastikan membawa dugaan kecurangan Pemilu 2024 ke jalur hukum.

Baca Selengkapnya
Dulu Mengkritik Sekarang Memuji IKN, Ini Penjelasan AHY
Dulu Mengkritik Sekarang Memuji IKN, Ini Penjelasan AHY

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjelaskan alasan dirinya kini memuji pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

Baca Selengkapnya