Saat Fadli Zon & Habiburokhman kritik ucapan Jokowi soal diktator
Merdeka.com - Pernyataan Presiden Joko Widodo soal 'diktator' kembali menuai reaksi.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai tidak bisa mengukur seseorang diktator atau tidak hanya dari wajah.
"Menilai diktator itu bukan dari wajahnya, tapi kebijakan dan tindakannya. Tumpas ormas, tangkap seenaknya, tuduh makar dll, apa demokratis?," kicaunya dikutip dari akun twitter @fadlizon, Rabu (9/8).
Kolega Fadli di Partai Gerindra, Habiburokhman juga bereaksi. Habiburokhman mengunggah foto selfie nya dengan kata-kata seakan menyindir Presiden Joko Widodo.
"Orang ini juga gak ada tampang diktator, tampang foto model iya," katanya dikutip merdeka.com dalam akun twitternya, @habiburokhman.
"Kalau gua ke pengadilan gak ada yg ngira lawyer, tampang gua dikira artis," tambahnya. Banyak netizen yang mengomentari kicauan Kepala Bidang Advokasi & Anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra itu.
Jokowi pun kembali buka suara terkait pihak-pihak yang menudingnya pemimpin diktator dan otoriter. Saat meresmikan Museum Keris di Solo, Rabu (9/8) siang, Jokowi mempertegas bahwa tidak ada pemimpin diktator di Indonesia.
Jokowi mengaku heran dengan banyak pihak yang menilainya gaya kepemimpinannya saat ini cenderung diktator. Padahal dulu dia disebut tidak tegas.
"Awal-awal kan banyak yang bilang saya ini Presiden ndeso, ada yang ngomong Presiden klemar-klemer, tidak tegas. Tapi begitu kita menegakkan undang-undang, balik lagi menjadi otoriter, diktator. Yang benar yang mana, ndeso, klemar-klemer, diktator apa otoriter?" seloroh Jokowi.
Mantan gubernur DKI Jakarta ini menegaskan, Indonesia adalah negara hukum yang demokratis. Lembaga pemerintahan saling mengawasi. Selain itu juga ada media dan lembaga swadaya masyarakat yang juga mempunyai peran sebagai pengontrol dan pengawas.
"Ada masyarakat juga yang selama ini mengawasi. Negara ini adalah negara hukum yang demokratis, yang semua itu dijamin oleh konstitusi. Enggak akan ada itu yang namanya diktator atau otoriter di Indonesia, enggak akan ada," tegasnya.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo membuka Pasanggiri Nasional (Pasanggirinas) serta Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Tingkat Remaja Perguruan Pencak Silat Nasional (Persinas) ASAD Tahun 2017 di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidin, Kelurahan Lubang Buaya, Jakarta Timur, Senin (8/8).
Jokowi lalu melontarkan kuis berhadiah sepeda para peserta. Kepala Negara melempar pertanyaan kepada peserta Kejurnas Pencak Silat terkait nama-nama pulau di Indonesia.
Dari deretan peserta tiba-tiba muncul santriwati berusia sekitar 15 tahun. Namanya Gladis. Jokowi meminta Gladis untuk naik ke panggung tanpa rasa takut.
"Silakan maju jangan dipaksa-paksa, maju. Sini. Maju sini. Enggak usah takut, Presidennya enggak diktator kok. Sekarang di medsos banyak yang menyampaikan Pak Presiden Jokowi otoriter, diktator. Masak wajah saya kayak gini wajah diktator," guyon Jokowi disambut tawa dan tepuk tangan riuh.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto melontarkan kritik keras kepada Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaHasto justru menyindir soal konstitusi dan demokrasi yang dirampas.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.
Baca Selengkapnyalkifli Hasan sepakat dengan Jokowi bahwa tidak ada aturan yang melarang pejabat negara untuk memihak dan berkampanye.
Baca SelengkapnyaReaksi Dingin Puan Ditanya Isu Manuver Jokowi Rebut Kursi Ketum PDIP
Baca Selengkapnya