Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rusia Klaim Ciptakan Vaksin Covid-19, Bio Farma Tetap Fokus Uji Klinis Sinovac

Rusia Klaim Ciptakan Vaksin Covid-19, Bio Farma Tetap Fokus Uji Klinis Sinovac Jokowi tinjau tempat produksi vaksin Covid-19 di Bandung. ©Azwar IIPANK/Biro Pers Setpres RI/AFP

Merdeka.com - Rusia mengklaim berhasil membuat vaksin Covid-19, puluhan negara dari Amerika Latin, Timur Tengah, dan Asia telah melakukan pesanan. Namun, hal ini belum berlaku untuk Indonesia karena masih fokus pada uji klinis calon vaksin dari perusahaan asal China, Sinovac.

Sekretaris Perusahaan Bio Farma, Bambang Heriyanto menyebut belum membuka kemungkinan untuk menjalin kerjasama dengan pemerintah Rusia terkait vaksin Covid-19 bernama Sputnik V.

Ia optimistis bahwa uji klinis calon vaksin dari China yang sedang dilakukan kemungkinan akan berhasil, karena sudah memasuki tahap ketiga pengujian.

"Fokus ke Sinovac saja dulu karena kalau melihat peluang, saya kira ini masih potensial. Kalau sudah fase satu dan dua bagus, itu kecil sekali fase ketiga gagal. Hanya 10 persen terjadi kegagalan berdasarkan data dan pengalaman yang ada," kata dia saat dihubungi, Rabu (12/7).

Faktor lain yang jadi pertimbangan belum membuka kemunggkinan kerjasama dengan Rusia karena pembuatan vaksinnya tertutup dan tidak melaporkan hasil uji klinis, metoda yang digunakan dalam penelitian seperti apa, termasuk cara produksinya kepada organisasi kesehatan dunia (WHO).

Apalagi, dalam data WHO pun tertuang mengenai ratusan calon vaksin di seluruh dunia. Namun, kategorinya ada yang masih tahapan pre-klinis dan ada yang masuk tahap ketiga. Sedangkan calon vaksin dari Sinovac sudah jelas memasuki tahap ketiga uji melibatkan ribuan relawan yang berasal dari Kota Bandung.

Lebih jauh, kerjasama yang sudah terjalin dengan Sinovac sudah dilakukan sebelum virus Corona berstatus pandemi. Kerjasama tersebut memudahkan pola transfer teknologi hingga pembelian bahan yang kemudian proses formulasinya bisa dilakukan oleh Bio Farma.

Bambang Heriyanto memprediksi produksi vaksin bisa dilakukan awal tahun depan termasuk mendapatkan izin edar dari BPOM, dengan catatan uji klinis tahap tiga berjalan lancar dan berhasil.

Proses distribui akan diserahkan kepada Kementerian Kesehatan. Kementerian tersebut pula menentukan mekanisme prioritas pertama yang menjadi sasaran vaksin.

Siapkan Alternatif Jika Vaksin Sinovac Gagal

Meski kemungkinan gagal vaksin kecil karena sudah masuk tahap tiga uji, Bambang Heriyanto menerangkan siap mencari jika proses uji klinis tidak berhasil. Salah satu alternatifnya adalah pembuatan vaksin merah putih.

Jika vaksin merah putih belum bisa cepat rampung, ia sudah berencana bekerjasama dengan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) di Oslo, Norwegia. Lembaga tersebut fokus pada riset agar suatu negara segera mendapatkan kandidat vaksin.

"Kami minta juga tuh, submit proposal, ini masih dalam proses. Kalau memang berhasil, nanti kita mendapatkan seperti tadi lah, bentuknya kandidat vaksin untuk diproduksi di Indonesia," tandasnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Komnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio
Komnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio

Komnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.

Baca Selengkapnya
Vladimir Putin Klaim Bahwa Rusia Tinggal Selangkah Lagi untuk Temukan Vaksin Kanker
Vladimir Putin Klaim Bahwa Rusia Tinggal Selangkah Lagi untuk Temukan Vaksin Kanker

Kanker merupakan momok bagi banyak orang. Pada saat ini, Rusia mengklaim bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan vaksin Kanker.

Baca Selengkapnya
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kimia Farma Kolaborasi dengan MSD Tingkatkan Kesadaran Masyarakat soal Vaksin HPV
Kimia Farma Kolaborasi dengan MSD Tingkatkan Kesadaran Masyarakat soal Vaksin HPV

Adapun ruang lingkup kerja sama tersebut meliputi dukungan tenaga ahli kesehatan di Klinik Kimia Farma.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai
Antisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Kementan dan Provinsi Banten Kembangkan Padi Varietas Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Kementan dan Provinsi Banten Kembangkan Padi Varietas Biosalin untuk Wilayah Pesisir

Pengembangan ini penting dilakukan mengingat Banten memiliki area pesisir pantai yang membutuhkan benih khusus.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya