Risma ajari bupati Buleleng bikin taman kota
Merdeka.com - Sukses Pemkot Surabaya menata tata kota menjadi perhatian daerah lain. Kepala daerah kini mulai berlomba-lomba datang ke Surabaya untuk sekadar belajar menata kota.
Hari ini rombongan pejabat dari Kabupaten Buleleng, Bali datang ke Surabaya. Mereka langsung disambut Wali Kota Tri Rismaharini, Asisten II Sekkota, M.Taswin, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya, Chalid Buchari, Kepala Dinas Pertanian Kota Surabaya, Sigit Sugiharso, juga Kabag Humas Pemkot Surabaya, Muhammad Fikser di Balai Kota, Selasa (18/3).
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 45 menit tersebut, rombongan yang dipimpin Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana bersama Dinas Kebersihan Buleleng dan para camat itu, banyak bertanya seputar kiat sukses Pemkot Surabaya mengelola sampah, membuat taman kota, mendapatkan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, serta menggerakkan warga agar ikut berpartisipasi dalam lingkungan.
"Setahu kami, Pemkot Surabaya bisa mendapatkan beberapa CSR dari perusahaan. Apa yang harus dilakukan agar perusahaan mau memberikan CSR nya," tanya Putu Agus seperti rilis yang dibagikan pihak Humas Pemkot Surabaya.
Kemudian, Risma menjawab. "Pemkot Surabaya tidak pernah meminta CSR ke perusahaan-perusahaan. Yang terjadi, banyak perusahaan yang malah menawarkan CSR-nya kepada Pemkot Surabaya," ujarnya.
Risma mencontohkan, yang terbaru adalah kepedulian dari Bank BNI memberikan CSR untuk pembangunan Taman Keputih. "Kalau mereka nawari yah kami ambil. Tetapi kami tidak mau CSR dalam bentuk uang. Kami maunya dalam bentuk barang," papar Risma.
Sedangkan banyaknya taman-taman kota yang dibangun Pemkot Surabaya, Putu Agus kembali menyampaikan, Kota Surabaya memiliki lahan yang cukup luas, jadi memungkinkan dibangunnya taman di berbagai kawasan. "Tetapi bagaimana dengan Buleleng yang tidak memiliki lahan seluas Surabaya?," tanya dia lagi.
Risma lantas kembali menjelaskan, pembangunan taman-taman kota bukan hanya terkait luas lahan, tetapi bagaimana menyulap lahan menjadi taman. Beberapa taman kota di Surabaya dibangun di atas lahan yang dulunya merupakan SPBU, sawah atau juga lapangan sempit.
"Ada juga bekas TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang kini jadi Taman Keputih, juga tambak yang kini menjadi Taman Bulak. Kami juga mempercantik kawasan bantaran sungai yang dulunya kumuh dan ditempati PKL, kini menjadi taman-taman seperti di Keputran," ujar Risma.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
“Banyak sekali elemen masyarakat yang ingin melihat di sini dan kami sangat terbuka. Tak ada yang ditutupi di sini,” ujar Bambang.
Baca SelengkapnyaDilansir dari Liputan6, ocah 6 tahun, AJ disunat jin yang memicu perhatian warga Mereka berbondong-bondong ke rumah AJ, . Simak kronologi selengkapnya!
Baca SelengkapnyaAlasannya karena RSUD Kumpulan Pane menjadi tempat tujuan berobat masyarakat di kabupaten/kota sekitar Kota Tebing Tinggi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bima menyampaikan hal itu seusai berpamitan dengan warga Kota Bogor di Lapangan Sempur.
Baca SelengkapnyaKepala Kades Prasetyo menggandeng pelbagai instansi untuk membangun membangun desa Banjar Wangi. Salah satunya BRI.
Baca SelengkapnyaMinimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya
Baca SelengkapnyaDia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaCak Imin akhirnya buka suara soal dulu dukung pembangunan IKN, sekarang malah menolak
Baca SelengkapnyaMenariknya, pusaka serta bangunan itu ditemukannya di dalam sebuah hutan. Sebelumnya pria ini mengaku bahwa mendapatkan isyarat lewat sebuah mimpi.
Baca Selengkapnya