Ridwan Kamil Soal Program Petani Milenial: Kalau Ada Belum Berhasil Tolong Apresiasi
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menginstruksikan semua perangkat daerah memetakan dinamika di lapangan dari program yang dibuatnya. Salah satunya adalah Petani Milenial yang beberapa waktu ini menyita perhatian.
Diketahui, salah satu peserta Petani Milenial mengeluhkan soal sistem yang kurang berjalan baik, hingga hasil panen tanaman hias tidak dibayarkan dan dirinya ditagih oleh bank. Masalah tersebut sudah diselesaikan.
Ridwan Kamil mengaku bahwa program ini terus dievaluasi. Ada beberapa hal yang membuat realisasi di lapangan terkendala. Ekspor impor menjadi salah satunya setelah terjadi perang Rusia dan Ukraina. Namun, dari sisi lain, ada banyak peserta yang berhasil. Pada dasarnya, program ini bertujuan meregenerasi petani, membantu dalam akses permodalan dan penjualan hasil tani.
"Petani milenial ini seperti yang saya sampai kan selalu dievaluasi, 2/3 berhasil, jadi tolong apresiasi, sepertiga belum berhasil tapi kalau ada ketidakberhasilan jangan menggeneralisasi seolah programnya gagal, kenapa? karena kan pemprov ini mengawinkan 3 pihak, si petani milenial perbankan dan pembeli kan, ada dinamika," kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Bandung, Senin (6/2).
Penjelasan Ridwan Kamil
Ridwan Kamil mencontohkan larang impor kelinci dilakukan pemerintah Filipina. Hal itu menurut mantan Wali Kota Bandung tersebut merupakan di luar kemampuan pemerintah.
"Contoh udah siap-siap semua lancar. Eh pemerintah Filipina melarang impor kelinci padahal petani milenial kelinci udah siap pembayarannya udah siap, kan di luar force major Petani (tanaman) hias itu karena ada masalah di perang Rusianya, bukan kita menelantarkan apa dinamika itu selalu kita bereskan," ujar dia.
Ridwan Kamil mengatakan, semua peserta yang mengalami kendala akan dibantu proses penyelesaiannya. Maka dari itu, dia meminta semua jajarannya ikut mengawasi semua dinamika yang terjadi.
"Setiap dinas tolong turun tangan, memetakan permasalahan yang tidak berhasil kemudian memviralkan yang berhasil. Nanti bulan Mei kita ada wisuda lagi, wisuda orang-orang yang berhasil. Angkatan yang belum diwisuda. ya harusnya lebih banyak karena dulu 1.200, dua kali lipatnya," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar Janji Hapus Utang di Bank, Petani di Blora Doakan jadi Presiden: Kersane Utang Kulo Dilunasi
Mendengar kabar terkait penghapusan program kredit macet bagi petani, sontak ratusan petani bersorak gembira mendengar program Ganjar itu.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaNelayan Sambut Gembira Program Penghapusan Kredit Macet Ganjar
Program Capres 2024 nomor urut 3 itu sangat tepat untuk menyelesaikan problem sehari-hari yang dialami nelayan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang
Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaBersaksi di Sidang MK, Menko Muhadjir Sebut Bansos Bukan Program Dadakan Jelang Pilpres 2024
Muhadjir mengklaim bantuan pangan itu merupakan program lama yakni 2023, bukan program dadakan awal 2024 atau jelang Pilpres.
Baca SelengkapnyaKaesang soal Dana Kampanye PSI Hanya Rp180 Ribu: Salah Input, Nanti Dibenerin
Kaesang telah memerintahkan untuk melakukan revisi agar dapat selesai sebelum Jumat pekan ini.
Baca SelengkapnyaKepala Bayi Tertinggal di Rahim saat Melahirkan, Ibu di Bangkalan Laporkan Bidan ke Polisi
Kepala bayi terputus dan tertinggal dalam rahim sang ibu saat melahirkan di puskesmas Bangkalan.
Baca SelengkapnyaPulang Tanpa Bawa Tabungan, Begini Cara Mantan PMI Asal Serang Rintis Jualan Olahan Bandeng hingga Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah
Berbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
Baca SelengkapnyaHati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca Selengkapnya