Ribut saat jam istirahat, siswa SMK di Prabumulih kena tusuk pisau
Merdeka.com - Perkelahian berdarah antar di Sumatera Selatan kembali terjadi. Kali ini terjadi keributan antar dua sekolah berbeda di Kota Prabumulih yang menyebabkan seorang siswa kritis setelah ditusuk pisau.
Korban bernama Herlian Akbar (15), siswa SMK Pratiwi Prabumulih. Dia masih dirawat di Rumah Sakit Ar Bunda karena terkena luka tusuk di bagian dada.
Peristiwa itu terjadi saat jam istirahat belajar, Selasa (23/10). Tanpa diketahui penyebabnya, korban terlibat keributan dengan sekelompok dari SMA lain di depan sekolahnya. Korban terjatuh karena mengalami luka tusuk di dada. Korban dibawa ke rumah sakit oleh guru-gurunya.
Kapolsek Prabumulih Barat AKP Mursal Mahdi mengatakan, pihaknya sudah mengamankan tiga pelaku penusukan, yakni AA (15), TA (15), dan RS (15). Mereka menyerahkan diri ke kantor polisi setelah kejadian.
"Benar, korban kena tusuk di dada di depan sekolahnya. Tiga pelaku sudah kita amankan," ungkap Mursal.
Hanya saja, Mursal belum menyebutkan motif dan kronologis lengkap kejadian. Sebab, penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap ketiga pelaku dan menunggu keterangan korban yang masih dirawat.
"Motif dan peran ketiga pelaku masih kita dalami. Nanti kita konfrontir dengan keterangan korban," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca SelengkapnyaKorban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.
Baca SelengkapnyaAnak pelajar sebagai korban tindak kekerasan dan perundungan harus mendapat penanganan yang tepat
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban dan temannya dianiaya berkedok hukuman ala seniornya.
Baca SelengkapnyaKejadian itu sendiri bermula saat jam kosong pelajaran pada Senin (9/1) lalu.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban sebelumnya mengancam menuntut kampus dan mendesak pelaku penganiayaan dihukum berat.
Baca SelengkapnyaPerbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP
Baca SelengkapnyaSejak ditemukan, korban menjalani pemulihan baik fisik maupun psikologinya.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban melaporkan kasus dugaan perundungan tersebut ke polisi.
Baca Selengkapnya