Remaja Tewas Dikeroyok di Depan Pondok Pesantren di Tangsel, Begini Kronologinya
Satu remaja berinisial MBF (16) tewas dengan luka akibat sabetan senjata tajam.
Satu remaja berinisial MBF (16) tewas dengan luka akibat sabetan senjata tajam.
Enam remaja terduga pelaku penganiayaan dan pengeroyokan yang menyebabkan tewasnya seorang remaja ditangkap unit Reskrim Polsek Serpong. Dari peristiwa tersebut, satu remaja berinisial MBF (16) tewas dengan luka akibat sabetan senjata tajam.
Kasubsi Penmas Polres Tangsel, Ipda Bayu membenarkan adanya peristiwa penganiayaan dan pengeroyokan yang terjadi Jumat dini hari tadi (1/9).
"Benar telah terjadi tindak pidana kekerasan terhadap anak di bawah umur dan atau penganiayaan mengakibatkan orang meninggal dunia," jelas Ipda Bayu, dikonfirmasi Jumat (1/9).
Peristiwa penganiayaan dan pengeroyokan itu terjadi pada hari Jumat dini hari pukul (1/9) pukul 03.30 WIB di Jalan Raya Ciater Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan. Tepat di depan Sekolah Insan Cendekia Madani.
"Untuk korban anak berinisial MBF, laki-laki masih berusia 16 tahun. Korban mengalami luka terbuka di bagian punggung diduga akibat benda tajam," kata Kasubsi Penmas Polres Tangsel.
Hasil olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan awal Polsek Serpong, didapati enam orang terduga pelaku yang diduga terlibat dalam aksi kekerasan tersebut.
@merdeka.com
Korban ditembak tiga orang tak dikenal yang masih diburu polisi.
Baca SelengkapnyaWarga menemukan tubuh siswi SMP itu tergeletak di pinggir jalan
Baca SelengkapnyaKedatangan prajurit yang dipimpin Mayor Dedi Hasibuan, guna berkoordinasi dengan penyidik Sat Reskrim Polrestabes Medan
Baca SelengkapnyaKapolsek Pacet, AKP Amat, membenarkan peristiwa tersebut. Namun dia belum dapat memberikan penjelasan karena masih berada di lapangan.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan terjadi di dekat stasiun KAI Pondok Ranji, Sabtu (23/9) dini hari.
Baca SelengkapnyaEmpat orang ditangkap usai tim Opsnal Reskrim Polsek Tangerang melakukan pemeriksaan lokasi dan serangkaian penyelidikan.
Baca SelengkapnyaKematian korban membuat aktivis Mapala STAI Bumi Silampari kehilangan sosok pendiam itu.
Baca SelengkapnyaBerutnung sungai tempat korban dilempar tidak terlalu dalam.
Baca Selengkapnyakorban dianiaya pelaku selama empat jam hingga meninggal dunia.
Baca Selengkapnya